HUBAYA-HUBAYA!!! MOHON MAAF... UNTUK KALI INI, PERMINTAAN CD DAN DVD ISO LINUX TIDAK BISA DIPENUHI UNTUK SEMENTARA WAKTU... SEKIRANYA ADA KEMUNGKINAN UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN, AKAN DIUMUMKAN LEBIH LANJUT... TERIMA KASIH DAN MOHON MAAF UNTUK YANG TELAH MEMESAN ISO LINUX... HARAP MAKLUM... TABIK...

Cermin dan Teropong (Bye-bye 2010, Welcome 2011)

Beberapa jam lagi, kita akan meninggalkan tahun 2010 dan akan menginjakkan tapak kaki di tahun 2011. Sebuah momen yang sangat pas bagi kita untuk mengambil cermin dan teropong. Apa maksudnya???

Mari kita memakai cermin.
Dengan cermin, kita bisa melihat apa yang sudah terjadi di masa 2010 ini. Tentu banyak peristiwa yang terjadi, entah itu suka, duka, bahagia, sedih, semuanya memberikan kesan yang begitu berwarna dan bermakna bagi kehidupan kita.
Secara umum, tahun 2010 ini sebenarnya kalau aku yang merasakan, sepertinya lebih banyak kisah dukanya daripada kisah sukanya. Tokoh-tokoh yang aku kagumi banyak yang kembali ke alam baka meninggalkanku pada tahun ini, termasuk juga salah satu favoritku, seorang aktris kawakan. Ida Kusumah.
Bencana alam terjadi di berbagai tempat. Yang paling mengemuka ialah letusan Gunung Merapi dan tsunami di Mentawai, dan juga banjir bandang di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, dan China. Gangguan keamanan juga masih ada pada tahun ini, begitu juga kerusuhan dan keributan di tengah-tengah masyarakat. Dan yang tak pernah disangka-sangka, Semenanjung Korea akan panas, hasil daripada peluncuran senjata oleh Korea Utara menuju Pulau Yeonpyeong.
Tapi jangan lupakan juga kisah bahagia yang melingkupi diri kita dan juga alam semesta ini. Contohnya adalah kebangkitan timnas sepakbola negara kita, walaupun gagal meraih Piala AFF. Dan juga banyak kisah bahagia lainnya.
Perhatikanlah itu semua dan jadikan itu sebagai bekal untuk menapaki kaki di tahun 2010.

Dan bagaimana dengan teropong???
Pakailah teropong untuk mengamati apa saja yang bakal terjadi di tahun 2011 nanti, walaupun kita tidak tahu apa pastinya. Tapi pakailah hasil pengamatan di cermin tadi untuk bisa melihat kejadian di tahun 2011.
Postingan ini tidak bermaksud mengajak anda untuk meramal tahun 2011, karena aku yakin semua yang terjadi di dunia ini ada yang mengatur, tak lain dan tak bukan adalah Tuhan Semesta Alam. Tapi aku mengajak kamu semua membuat sebuah senarai rencana, apa yang mau kita lakukan untuk 2011 nanti, dan kita mau jadi apa di tahun 2011 nanti. Dan semuanya itu seharusnya sudah dimulai dari detik ini.
Tahun 2011 aku sudah berencana membuka usaha, sebuah target yang sebenarnya molor. Target sebelumnya, 2010 aku harus sudah punya usaha sendiri. Ternyata gagal. Tapi 2011 ini aku sangat optimistis.
Jadi buatlah target jangka panjang untuk tahun 2011. Jangan hanya ibarat lagu orang Spanyol sana, Que Sera Sera, atau macam lagu Titiek Puspa "apa yang terjadi terjadilah". Jangan. Kita harus membuat rencana dan berusaha untuk mewujudkan target tersebut. Walaupun pada akhirnya Tuhan juga yang menentukan, tapi Tuhan tidak suka orang yang suka pasrah dan putus asa. Kita harus berusaha, dan serahkanlah usaha itu kepada Tuhan agar kiranya semua itu baik bagi-Nya, bagi diri kita sendiri, sesama kita, dan bagi seisi alam.

SELAMAT TINGGAL 2010, SELAMAT DATANG 2011

سلامت تاهون بارو

Jangan Menyerah, Kawan!!!

Perhelatan Piala AFF Suzuki 2010 pun usai sudah. Hasilnya??? Malaysia menjadi juara dengan menang secara agregat 4-2 melawan Indonesia di Gelora Bung Karno, Jakarta. Tahniah untuk Malaysia.
Untuk timnas Indonesia, jangan berkecil hati dan jangan pernah menyerah. Kamu sudah tampil baik selama ini dan sudah mampu membangkitkan emosi warga Indonesia di lapangan hijau yang selama ini memang sudah lama terpendam. Kamu mampu memancarkan aura dan penyegaran baru yang selama ini tak pernah kami lihat.
Jangan menyerah, kawan. Masih ada kejuaraan lain di hadapan mata dan kita harus yakin bahwa kita akan meraih gelar sebagai juara di masa yang akan datang. AFF kali ini adalah awal dari kemajuan sepakbola kita.

Bagiku, kemenangan sejati tetap milik Indonesia. Kemenangan yang mampu menyatukan hati, pikiran, dan sanubari seluruh bangsa Indonesia untuk mendukung para pejuang mereka di rumput hijau. Jarang sekali ada satu momen di mana semua kalangan, entah itu petani, pengusaha, kaya, miskin, Islam, Kristen, Jakmania, Bonek, Interisti, Milanisti, semuanya berbaur menjadi satu dan melupakan urusan pribadinya masing-masing demi satu tujuan : mendukung timnas Indonesia.
Dan selesai pertandingan dengan kekalahan Indonesia, suporter Indonesia tetap tertib. Mereka pulang dengan menyerukan yel-yel anti rusuh dan cinta damai. Dan nama Indonesia tetap bergaung di luar stadion, walaupun dilihat dari mata di atas hidung dan di bawah dahi timnas kita sudah kalah, tapi dilihat dari mata hati, kita adalah pemenang sejati. Andai aku berada di sana, kecintaanku terhadap negara ini bisa sangat bergemuruh di dada.
Terbersit sebuah pengandaian, andaikanlah pertandingan di Liga Super Indonesia bisa seperti ini. Kumpul dengan tertib, bubar pun dengan tertib. Yang terjadi selama ini, kerusuhan dan keributan antar suporter selalu mewarnai ISL. Termasuk juga dendam kesumat antara Jakmania dan Viking, dan juga Bonek dan Aremania. Ingin aku melihat di suatu masa nanti, mereka semua bergandeng tangan dan bersatu untuk kemajuan sepakbola kita. Semoga terjadi.

Di tengah harapan tinggi atas timnas Indonesia, ada satu ganjalan yang sangat sangat mengganggu. Ya, PSSI. Syarikat ini dari dulu tidak pernah berubah. Penuh dengan intrik dan permainan yang mempermalukan. Apalagi orang-orang atasan di PSSI sana, termasuk si Ketua Umum Nurdin Halid. Mereka sudah dibutakan oleh uang dan kekuasaan.
Terlalu banyak keburukan PSSI dan orang-orangnya yang mau ditulis di sini. Satu yang paling mengemuka adalah buruknya manajemen tiket Piala AFF kali ini, sampai terjadi kericuhan dan pengrusakan stadion. Sudah begitu, harganya dibuat mahal pula. Mereka takut dibuat sederhana karena kalau sampai pembelian tiket berlangsung mudah, mereka tidak mendapat uang hasil akal-akalan penjualan tiket tersebut.
Entah setan apa yang merasuki para petinggi PSSI ini, aku pun dibuat bingung oleh mereka. Dan jangan heran, tuntutan mundur dari rakyat semakin mengemuka.
Yang pasti, sepakbola jangan sampai dimasuki kepentingan-kepentingan politik. Sepakbola harus murni sepakbola, terlepas dari berbagai persoalan apapun seperti politik, suku, atau agama. Sayang, bagi mereka yang di atas sana, intrik politik adalah segalanya.

Tapi seperti judul tulisan ini : Jangan Menyerah, Kawan!!! Masih ada masa depan yang cerah untuk Indonesia, baik itu di bidang olahraga, ekonomi, hankam, dan sebagainya. Sudah menjadi tugas kita untuk mencurahkan segenap apa yang kita punya untuk memajukan bangsa ini.

Hidup Indonesia!!! Merdeka!!!

Fakta Menarik Mengenai Singapura

Apabila bertandang ke suatu tempat, tentulah ada beberapa fakta atau kenyataan menarik yang bisa dipelajari dan bisa menggambarkan bagaimana kondisi dan keadaan di negara tersebut. Termasuk pula Singapura.
Bila berkunjung ke suatu tempat, usahakan jangan cuma pergi sana pergi sini lalu ambil foto, belanja, beli buah tangan. Perjalanan kita akan menjadi sia-sia. Usahakan pelajari sesuatu yang baru di sana. Dengan demikian kita mendapatkan wawasan baru dan perjalanan kita akan menjadi sesuatu yang menyenangkan.

  • Singapura dulunya bernama Temasek. Nama Singapura diberikan oleh Parameswara dari Sriwijaya (Palembang) yang melarikan diri ke Melaka karena invasi Majapahit. Ketika Inggris menduduki negeri ini pada abad ke-18, nama tersebut dilafazkan menjadi Singapore, dan menjadi nama resminya di dunia internasional, sedangkan dalam bahasa Melayu atau Indonesia tetap disebut sebagai Singapura.
  • Bahasa resmi Singapura adalah bahasa Inggris, tetapi bahasa nasional tetaplah bahasa Melayu. Bahasa Melayu dipakai dalam lagu kebangsaan ("Majulah Singapura") dan perintah-perintah dalam pasukan militer, dan juga dipakai sebagai bahasa keseharian oleh sebagian masyarakat. Walaupun begitu, tak banyak yang paham bahasa Melayu di Singapura, dan pemahaman bahasa Inggris cukup diperlukan. Amat disayangkan memang, orang Singapura lupa di mana posisinya sekarang dan secara kultural sudah lebih condong ke China dan ke Barat.
  • Bahasa Inggris memiliki kekhasan di Singapura (biasa disebut Singlish), dengan campuran beberapa kata dari bahasa China, Melayu, dan Tamil. Dulunya bahasa ini adalah bahasa kreol (campuran), tapi sekarang sudah mendekati bahasa Inggris yang baku, dengan aksen yang khas Singapura. Aksen ini terkadang membingungkan masyarakat asing, termasuk orang Indonesia.
  • Singapura adalah satu-satunya negara di luar China (termasuk Hong Kong, Macau, dan Taiwan) yang penduduknya mayoritas etnis China. Etnis China menjadi bagian dari 74% penduduk Singapura. Sisanya adalah orang Melayu, orang India, dan etnis-etnis lain. Di beberapa bagian di Singapura, anda sudah berasa seperti di China karena begitu banyak menemukan tulisan China dan percakapan bahasa Mandarin di mana-mana. Bahasa Mandarin menjadi bahasa ibu dari hampir separuh penduduk Singapura, tetapi belakangan bahasa Inggris makin populer penggunaannya di rumah. Bahasa Melayu juga mulai dipelajari oleh ramai orang bukan Melayu di Singapura agar lebih dekat dengan para pelancong dari Indonesia dan Malaysia, ketika ramai orang Melayu di Singapura justru mulai meninggalkannya.
  • Tak banyak yang tahu bahwa kehidupan di Singapura juga cukup strict, selain dari denda yang tinggi untuk membuang sampah sembarangan dan melanggar peraturan lalu lintas. Dalam hal kebebasan pers, Singapura termasuk di peringkat rendah. Serangan atau pembangkangan terhadap pemerintahan yang berkuasa pun cukup dikekang.
  • Singapura masih melaksanakan wajib militer untuk pemuda yang berumur 16-40 tahun. Mereka akan dibina selama 2 tahun. Entah apa landasan kebijakan ini, padahal negara ini tidak sedang dalam ancaman perang. Lain dengan Korea Selatan yang memang diperlukan.
  • Memiliki kendaraan pribadi di Singapura tidak mudah. Ada pembatasan dalam kepemilikan, ditambah dengan harga mobil dan pajak yang tinggi serta biaya masuk jalan (ERP, Enter Road Payment). Tetapi hal tersebut terbalaskan dengan lengkapnya transportasi umum di Singapura seperti bis, MRT, dan taksi.
  • Mayoritas warga Singapura kini tinggal di rumah pangsa (rumah susun) atau flat untuk menampung warga Singapura yang semakin banyak, tapi tetap menjaga daerah resapan air dan daerah konservasi.
  • Biaya hidup di Singapura cukup tinggi. Makan sepiring menghabiskan sekitar 30 ribu rupiah. Tapi gaji di Singapura juga tinggi, dan selama ini aku lihat, di Singapura banyak orang-orang kaya. Buktinya mereka bisa membeli mobil mewah dan lihat handphone mereka, banyak yang memakai iPhone.
  • Budaya Barat begitu terasa di Singapura. Anak-anak muda Singapura tidak malu untuk berpakaian minimalis seperti rok pendek dan tank top saat berjalan-jalan di luar rumah. Di Indonesia hal tersebut masih jarang terjadi.
  • Tren rambut wanita di Singapura adalah tren rambut pendek. Kalau aku bisa menghitung, sepertinya perbandingan wanita berambut pendek dan berambut panjang di Singapura hampir mendekati 50:50. Tidak hanya rambut pendek, tapi juga diwarnai atau dicat. Tapi sayangnya, paras wajah wanita Singapura tidak begitu cantik, tidak seperti di Hong Kong. Hanya sedikit yang cantik.
  • Di Singapura kita masih bisa menangkap siaran televisi dari Indonesia dan Malaysia, tetapi mulai banyak warga Singapura yang berlangganan TV kabel atau TV internet. TV satelit dilarang di Singapura, entah apa alasannya.
  • Selama musim cuti kemarin, banyak mobil dari Malaysia berkeliaran di Singapura, terutama di pusat-pusat perbelanjaan.

Sri Temasek (Catatan Perjalanan 5 Hari di Singapura)

Suatu hari, aku dapat panggilan telepon dari ayah. Dia ajak aku melancong ke Singapura. Kebetulan ada tiket kapal terbang murah dari Jakarta ke Batam, dan dari sana naik kapal ferry ke Singapura. Sebenarnya ini ajakan mendadak karena untuk bulan Desember aku dah buat rencana kegiatan. Tapi akhirnya aku ikut serta. Kapan lagi ke Singapura kan???
Tanggal 22, aku berangkat. Pagi-pagi sekali. Sampai di Batam pun masih pagi. Sebenarnya di awal sudah terpikir mau naik kapal ferry lewat pelabuhan Batam Center. Tapi ternyata ada alternatif lain, yaitu lewat pelabuhan Nongsapura. Ada kapal ferry langsung ke pelabuhan Tanah Merah, Singapura. Kebetulan pula tempat kami tinggal nanti letaknya di Tanah Merah, jadi tak jauh. Akhirnya kami lewat Nongsapura.
Ternyata memang pilihan kami tak salah. Waktu tempuh kapal ferry lewat Nongsapura selama 30 menit (lebih sedikit), dibandingkan lewat Batam Center yang lebih lama, 1 jam lebih. Jadi pas untuk anda semua yang ada penyakit laut.
Tiket ferry bisa dibeli langsung di Lapangan Terbang Hang Nadim, ada loketnya di sana. Keterangan lebih lanjut, sila kunjungi laman http://www.batamfast.com.

Aku harus akui bahwa perjalanan 5 hari ini terkesan biasa-biasa saja. Sepertinya Singapura dari dulu gitu-gitu saja, tak banyak perubahan. Dan tempat yang aku kunjungi pun akhirnya itu-itu saja. Orchard Road, Merlion, Esplanade, udah. Sudah 3 kali ke Bandar Temasek, ke sana juga kunjungannya.
Tapi adalah tempat-tempat baru yang aku kunjungi. Contohnya Marina Bay Sands (disingkat MBS) yang memang baru dibuka beberapa masa silam. Satu yang menarik di sini adalah pemandangan dari lantai 52 gedung ini. Kita bisa melihat pusat bandar Singapura dan gedung-gedung yang melingkupinya. Dan yang paling menarik tentu saja kolam renang di tingkat 52 yang mana kolam renang tersebut langsung menghadap langit. Hampir tak ada pembatas antara kolam renang dan langit. Sambil berenang, kita bisa melihat pemandangan bandar Singapura.
Tempat lain yang aku kunjungi adalah Resort World Sentosa, sebuah resor di Pulau Sentosa yang dimiliki oleh perusahaan yang juga membina Genting Highland, Malaysia. Di sini pun ada kasino, sama macam di Genting. Dan daya tariknya tentulah Universal Studios, sebuah taman hiburan (theme park) yang menyajikan aneka ragam fitur dan seluk-beluk yang berkenaan dengan Universal Studio di Amerika sana yang telah menghasilkan ribuan filem dan hampir seluruhnya diminati di serata dunia. Karena aku bukan penyenang filem Hollywood, ditambah lagi cuaca yang panas dan antrian panjang selama aku ke sana, aku tak begitu menikmati kunjungan ke tempat ini. Dan aku harus akui, taman ini tidak lebih baik dari Disneyland di Hong Kong yang pernah aku kunjungi beberapa masa silam.

Marina Bay Sands

Resort World Sentosa

Selain tempat-tempat di atas, ya tentu saja tempat-tempat yang biasa aku (dan juga pelancong lain) kunjungi. Sudah pasti Orchard Road. Tiga hari aku ke sana, walaupun harus menempuh perjalanan jauh dengan kereta api MRT atau bis kota. Entah apa daya tarik dan magnet di jalan ini, aku pun tak tahu. Yang pasti, jalan ini begitu fenomenal.
Tidak ada yang berubah di Orchard, kecuali mungkin pusat perbelanjaan baru seperti ION dan 313 Somerset. Lautan manusia masih seperti dulu dan akan tetap seperti yang dulu. Jualan murah hari Natal juga masih ada. Makanan, minuman, dan es potong pun masih seperti dulu.
Tapi Singapura tetap menarik. Orang-orang tak pernah jemu pergi ke sana. Apa mungkin karena situasi dan kondisinya yang lebh teratur dan lebih rapi dibandingkan negara-negara sekawasan seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand??? Bisa jadi, dan Singapura pantas untuk dijadikan bahan pembelajaran atau contoh model pembangunan.

Yah, karena perjalanan kemarin itu biasa-biasa saja, maka tulisan ini pun akhirnya jadi biasa-biasa saja, tak seperti perjalananku ke Hong Kong beberapa waktu lalu yang memang cukup menarik dan berkesan.

Irfan Bachdim...

Nama ini begitu populer akhir-akhir ini, bahkan sempat menjadi trending topic di Yahoo! dan Twitter. Siapakah dia???
Dia bernama Irfan Haarys Bachdim, seorang anggota Tim Nasional Sepakbola Indonesia hasil dari naturalisasi yang dicanangkan oleh PSSI beberapa masa silam (anggota lainnya adalah Christian Gonzales). Irfan Bachdim lahir di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 11 Agustus 1988. Ayahnya, Noval Bachdim, adalah pemain Persema Malang pada beberapa masa silam. Ibunya adalah keturunan Belanda. Jadilah Irfan Bachdim, seorang Peranakan Indonesia dan Belanda alias Indo.
Boleh dikatakan naturalisasi yang dikenakannya bukanlah naturalisasi total, karena bagaimanapun ia masih punya kewarganegaraan Republik Indonesia, dan keluarga ayahnya pun masih menetap di Indonesia. Berbeda dengan Christian Gonzales yang betul-betul "anak jati" Paraguay dan hubungan keluarga dengan orang Indonesia hanya dari istrinya.
Irfan Bachdim memulakan karirnya di dunia sepakbola di usia 11 tahun, tahun 1999, ketika ia menjadi anggota klub Ajax Junior, Belanda. Sedangkan di klub senior, karirnya bermula di klub FC Utrecht pada tahun 2008. Tahun 2009, ia ditransfer ke klub HFC Haarlem dan baru pada tahun 2010, ia memulakan karirnya di Indonesia sebagai pemain di Persema Malang, klub yang dianggotakan oleh ayahnya dulu.
Irfan sebenarnya sudah berkesempatan untuk mewakili Indonesia di johan Asian Games 2006 (Qatar), tetapi batal karena menderita cidera. Barulah pada tahun ini, di johan AFF Suzuki Cup 2010 yang mana Indonesia dan Vietnam menjadi tuan rumah, Irfan mewakili Indonesia dan bertanggung jawab menjaga marwah dan nama baik bangsa kita di atas padang rumput hijau sepakbola.
Penampilan Irfan sendiri, dalam dua pertandingan silam (Indonesia vs Malaysia, Indonesia vs Laos), cukup menawan. Ia berhasil mencetak masing-masing satu gol pada masing-masing pertandingan. Tak salah apabila pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, menurunkannya di lapangan.

Sejak bermain di AFF Suzuki Cup, namanya semakin populer. Ia menjadi trending topics di Twitter dan frasa yang paling dicari di Yahoo Web. Pengikutnya di Twitter, yang tadinya hanya 10.000 orang, kini menjadi 70.000 orang. Terlebih lagi, ia menjadi incaran para gadis karena tampan dan kacak mukanya, selain garangnya ia bermain di lapangan.
Sayang seribu sayang, wahai para gadis, ia dah punya girlfriend. Namanya Jennifer Kurniawan, seorang model di Jerman keturunan Indonesia. Walaupun Jennifer menetap di Jerman, ia justru terpikat akan Irfan di Indonesia. Siapa Jennifer??? Jennifer ialah kakak daripada Kim Jeffrey Kurniawan, seorang pemain sepakbola yang juga masuk ke dalam waiting list pemain naturalisasi untuk timnas Indonesia.

Sebagai seorang "pemegang marwah" bagi bangsa Indonesia, ia sadar bahwa ia juga harus memupuk rasa nasionalisme Indonesia dalam dirinya. Menurut beberapa sumber, ia kini tengah mempelajari lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan negara kita. Dari situlah terpampang kecintaannya terhadap Indonesia, selain daripada lambang Garuda yang disematkan pada jersey-nya setiap ia bertanding.
Bertuahlah Indonesia, memiliki seorang pemain cemerlang bernama Irfan Haarys Bachdim. Semoga kecintaannya pada Indonesia tidak berhenti sampai di sini, dan semoga juga performanya di padang rumput hijau tidak menurun dan tetap mampu membawa Indonesia menuju kemenangan.

Tai Orathai...

Dara Thailand yang satu ini membuat hatiku terpikat. Dia bernama Tai Orathai (ต่าย อรทัย), seorang penyanyi asal Thailand yang selalu dijuluki sebagai "Ratu Luk Thung" dan "Ratu Mor Lam". Luk thung adalah sebuah jenis musik di Thailand yang cukup merakyat (serupa dengan musik dangdut di Indonesia atau country di Amerika Syarikat) karena merupakan perpaduan antara musik tradisional Thai dengan musik modern. Sedangkan mor lam agak serupa dengan luk thung, tapi menggunakan bahasa Lao (atau bahasa Isan) dari daerah Thailand Timur Laut (Isan).
Tai Orathai lahir di Ubon Ratchathani, Thailand, pada tanggal 27 Maret 1980. Ia merupakan anak kampung yang memiliki suara merdu dan membuatnya menjadi penyanyi tersohor seperti sekarang. Pertama kali aku mengetahui namanya sebenarnya hasil dari jahil saja, cari-cari video musik Thai di Youtube. Dan tak sengaja aku menemukan gadis ini menyanyikan lagu "Isan Lam Pheun" (อีสานลำเพลิน), dan ternyata lagunya cukup enak didengar. Kebetulan aku bisa sedikit membaca aksara Thai (membaca saja, menulis belum bisa, apalagi berbicara bahasa Thai), jadi aku cari data tentang dia dan dapatlah.

Album terbaru Tai Orathai bertajuk "Mor Lam Dok Ya" (หมอลำดอกหญ้า)

Salah satu keunikan dari dirinya adalah eksistensinya dalam dunia musik kampung atau mor lam itu. Sebagian besar lagu yang ia nyanyikan, sampai sekarang, berbahasa Lao. Ia tak lupa jati dirinya sebagai orang Lao dari provinsi Ubon Ratchathani, sebuah provinsi paling timur Thailand yang bersempadan dengan Republik Rakyat Demokratik Lao. Orang Lao di Thailand memang cukup besar, mengalahkan orang Lao di RRD Lao. Walaupun begitu, pemerintah Thailand dan orang Thai di bagian tengah lebih sering menyebut mereka sebagai orang Isan (Isan bermakna Timur Laut) dan bahasa mereka sebagai bahasa Isan, bukan bahasa Lao. Mereka menetap di daerah Timur Laut Thailand.
Berbeda dengan anak muda Thailand sekarang yang terlalu menggandrungi pop Amerika atau Korea, ia tetap cinta terhadap musik tradisional.Dan suara merdunya sangat pas untuk menyanyikan lagu-lagu itu. Orang Melayu kata "serak-serak basah". Sangat sedap untuk didengar. Suara itu juga membawanya meraih beberapa penghargaan. Ia bahkan telah sering menaja konser di beberapa negara, termasuk Amerika Syarikat.
Ia telah menghasilkan 8 album dan 16 album kompilasi. Ia juga beberapa kali bekerja sama dengan penyanyi Thai yang lain dan tampil di beberapa acara TV. Menurut beberapa sumber, ia telah berhasil menjual 1 juta kopi album. Prestasi yang cukup membanggakan.
Oh iya, walaupun ia sibuk menyanyi, ia tak lupa akan pendidikan. Tahun lalu, ia berhasil mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Ramkhamhaeng, Bangkok, dari Fakultas Humaniora, Program Studi Komunikasi Massa.

Daripada aku berbicara panjang lebar, lebih baik dengar langsung suara merdunya. Ini aku sediakan link MP3-nya.

  1. Dok Ya Nai Pa Pun (ดอกหญ้าในป่าปูน)
  2. Kamphaeng Parinya (กำแพงปริญญา)
  3. Kin Khao Reu Yang (กินข้าวหรือยัง)
  4. Ma Chak Din (มาจากดิน)
  5. Khon Nai Khwam Khid Hod (คนในความคิดฮอด)
  6. Su Khwan Hua Chai (สู่ขวัญหัวใจ)
  7. Mai Rong Hai Mai Chai Mai Cheb (ไม่ร้องไห้ ไม่ใช่ไม่เจ็บ)
  8. Isan Lam Pheun (อีสานลำเพลิน)

Rapunzel: A Tangled Tale

Lagi-lagi aku bicara filem.
Ya, kali ini tentang sebuah filem buatan Walt Disney Pictures yang menurutku adalah yang terbaik untuk tahun ini. Tajuknya ialah "Rapunzel: A Tangled Tale". Ini aku tak tahu animasi tentang Rapunzel versi ke-berapa, tapi yang jelas menurutku inilah yang terbaik.
Filem ini dirilis ke dalam 2 versi: versi biasa dan versi 3D. Aku sengaja tak tonton yang 3D, karena takut pusing kepala. Lagipun untuk aku yang memakai kacamata minus, menonton 3D bukanlah hal yang menyenangkan karena hanya akan menonton bayang-bayang samar.
Walaupun filem ini filem animasi, tapi semua umur boleh tonton, bukan hanya anak-anak saja. Filem ini berhasil dikemas agar bisa disaksikan semua kalangan, terlihat dari dialog, penampakan fisik animasinya, dan juga ceritanya. Termasuk aku yang sudah bercambang dan bermisai, bukan jadi alasan untuk tidak menonton filem ini.

Rapunzel dan penggorengannya, yang nantinya akan jadi senjata berguna

Aku sendiri sebelum menonton filem ini benar-benar buta akan cerita tentang Rapunzel. Maklumlah, aku lebih akrab dengan dongeng orang Melayu atau Jawa daripada dongeng orang putih seperti Rapunzel karangan Brothers Grimm dari Jerman ini. Yang aku tahu, Rapunzel adalah seorang gadis yang berambut amat panjang. Itu saja.
Ternyata ceritanya lebih dari itu. Intinya, Rapunzel adalah seorang tengku puteri yang ajaib. Saat ibunya melahirkan, ibunya alias raja permaisuri menderita sakit, lalu dapatlah tanaman ajaib dari seberang pulau yang dapat menyembuhkan sakitnya. Tanaman ini juga membuat seorang bomoh atau penyihir yang bernama Gothel menjadi lebih muda. Sang Puteri pun lahir, dengan rambut emasnya yang panjang. Rambut tersebut selain panjang, juga sangat ajaib karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Gothel sangat menginginkan rambut puteri itu. Sayang, ia hanya berhasil memotong sebagian rambut sang puteri itu. Akhirnya Gothel memutuskan untuk menculik sang puteri yang masih bayi. Sejak saat itu, Raja dan Raja Permaisuri tak pernah berjumpa dengan puterinya. Untuk mengenang puterinya, setiap hari ulang tahun sang puteri, mereka berdua melepas lampion ke awang-awang.
Rapunzel, si puteri ajaib itu, beranjak dewasa. Rambutnya sangat sangat sangat sangat panjang, tak terbilang panjangnya. Memang sengaja tidak dipotong agar kesaktiannya untuk menyembuhkan orang sakit tak lenyap.
Sampai menjelang ulang tahunnya yang ke-18, ia tak pernah keluar dari rumahnya yang amat tinggi itu. Ia tak dilepas oleh Gothel, yang dia anggap sebagai ibunya. Setiap hari ulang tahunnya, ribuan lampion yang disangka Rapunzel sebagai "bintang" dilepas dari istana. Ia hanya bisa memandang bintang-binang tersebut dari balik tingkap rumah, padahal ia sangat ingin melihatnya secara langsung. Ia mengajukan ini kepada ibunya, tapi Gothel melarang.
Kita mengarah ke kisah lain. Seorang pencuri bernama Flynn Rider masuk dalam daftar pencarian orang oleh kerajaan. Ia diburu di mana-mana. Ia telah mencuri mahkota sang puteri. Suatu masa, secara tak sengaja ia bersembunyi di rumah Rapunzel. Rapunzel menyangka Flynn Rider seorang jahat dan mengurungnya di dalam lemari, setelah beberapa kali menghantam Flynn Rider dengan penggorengannya. Rapunzel pun berpikir bahwa ia bisa menunjukkan hal tersebut kepada Gothel, bahwa ia sudah dewasa dan bisa menghindari ancaman-ancaman di luar rumah sana. Sayang, Gothel tetap tidak melarang. Akhirnya, Rapunzel punya akal. Ia meminta Gothel mencari bahan untuk melukis sebagai hadiah ulang tahunnya, karena Rapunzel suka melukis. Gothel pun pergi, dan akhirnya dengan sedikit kesepakatan dengan Flynn Rider, Rapunzel lari dari rumah untuk menikmati "bintang-bintang" itu secara langsung. Bermacam-macam halauan dan rintangan mereka berdua hadapi agar bisa selamat, termasuk dengan Gothel yang telah bersekongkol dengan dua "bekas kawan" Flynn Rider sesama pencuri yang dendam karena tidak mendapatkan mahkota puteri dari istana.

Rambutnya yang terlampau panjang membuatnya bisa turun dari rumahnya yang tinggi

Cerita lengkapnya aku tak akan ceritakan, silakan tonton di bioskop terdekat. Yang pasti, akhir ceritanya SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT bahagia. Rapunzel kembali ke kedua orangtuanya dan hidup bahagia bersama mereka.
Dan filem ini juga SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT direkomendasikan untuk ditonton. Filem ini mendekati sempurna dan mampu memikat para penontonnya. Alur ceritanya membuat banyak orang, termasuk aku, yang belum memahami sepenuhnya cerita tentang Rapunzel, jadi tahu ceritanya. Jadi tidak ada lagi istilah "tanya dulu, baru tonton". Tak lupa, ada juga unsur lawak dalam filem ini, dijamin akan membuat kamu semua tergelak. Jadi tidak 100% serius, tidak 100% lawak, tidak 100% sedih. Semua bercampur jadi satu.
Efek animasinya juga cukup menawan dan mengesankan. Sebagian orang memang menyayangkan animasi manusia-nya yang tidak begitu nyata, termasuk matanya yang terlalu besar. Tapi tolonglah, ini bukan filem serius, jadi animasinya juga janganlah terlalu serius. Jadi, untuk aku animasinya sangat baik. Walaupun manusia-nya tidak tampak nyata, tapi objek-objek di sekitarnya tampak nyata, seperti air dan pohon yang nampak dalam filem ini.
Kalau masih tayang di bioskop terdekat, segeralah tonton. Kamu tak akan rugi. Nilaiku, hmmm, aku berani tanggung malu : 10/10 untuk filem ini!!!
Sekian review filem kali ini. Banyak-banyaklah tonton filem, biar hati senang. Terima kasih. Tabik.

Berkunjunglah ke laman resminya : http://disney.go.com/disneypictures/tangled

Dilema "Keistimewaan" Yogyakarta...

Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun, Ke Bawah Duli Yang Maha Mulia Tuanku Paduka Sri Sultan Hamengkubuwono X, saat ini tengah dilanda kegusaran yang cukup pelik. Tuanku, seorang Sultan daripada Kesultanan Yogyakarta yang juga menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat ini dikhawatirkan kehilangan pangkatnya sebagai gubernur daerah itu. Bagaimana tidak, beberapa hari silam ada rumor berhembus bahwa Presiden SBY meminta agar di Yogyakarta diadakan pemilihan gubernur secara demokratis, dengan pengertian bahwa semua orang bisa jadi gubernur di Yogyakarta, bukan hanya Sultan atau Sri Paku Alam sebagai wakilnya saja. Dengan kata lain, meminta agar keistimewaan di Yogyakarta yang sudah melekat pada namanya, dihapus.
Sontak, pro-kontra bermunculan di mana-mana. Di dunia nyata ataupun di dunia maya. Sebagian setuju, sebagian tidak setuju. Kalau diminta argumen yang menguatkan kedua pandangan tersebut, amboi amboi, terlampau banyaklah argumen yang didapati. Ada yang melihat dari fakta sejarah, lalu dari fakta-fakta lain juga ada.
Dari Tuanku Sultan sendiri, Tuanku berkata bahwa ia sebenarnya sudah tidak ingin lagi mencalonkan diri sebagai gubernur DIY dan hanya ingin sampai 2x masa jabatan saja. Masa jabatan Tuanku sendiri sebagai gubernur (bukan sebagai Sultan) bermula dari tahun 1988, mendahului awal jabatannya sebagai Sultan Yogyakarta. Tuanku pula, dari berbagai sumber berita yang aku dapatkan, mempersilakan siapapun untuk menjadi gubernur DIY. Meminjam istilah dari bahasa Jawa, Tuanku Sultan sudah legowo, berbesar hati.
Masalah sebenarnya muncul daripada perkataan Presiden SBY yang berhubungan dengan RUU Keistimewaan DIY dan penetapan Tuanku Sultan sebagai gubernur. Presiden meminta agar Yogyakarta disamakan dengan wilayah lainnya, gubernur dipilih langsung sehingga demokratis. Lanjut beliau, sistem monarki yang ada di Yogyakarta berbenturan dengan demokrasi.
Terang saja ini menuai kecaman. Perkataan "monarki" itu, seakan-akan mengesankan bahwa "ada negara di dalam negara". Berarti, presiden memandang Yogyakarta sebagai "ancaman" bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia" karena statusnya sebagai daerah istimewa.
Lalu perkataan lain "bertentangan dengan demokrasi". Memangnya selama ini keberadaan DIY bertentangan dengan demokrasi??? Aku pikir tidak juga. Nah, di sinilah muncul ambigu. Demokrasi yang dipahami segelintir pihak disamakan dengan demokrasi ala Barat sana, yang mungkin saja tak sesuai dengan tata tertib yang berlaku di negara kita. Demokrasi di sini adalah demokrasi Pancasila, demokrasi terbatas dan terkoridor, bukan demokrasi yang "sedemokrasi-demokrasinya". Kalau selama ini keberadaan DIY tidak bertentangan dengan UU, ya sudah. Berarti sehaluan dengan demokrasi.
Sampai-sampai muncul tudingan bahwa Partai Demokrat, partai yang kini berkuasa, sudah haus kekuasaan sehingga ingin menguasai wilayah DIY. Memang, aku tak berani menuding seperti itu, tapi itu tudingan beberapa orang yang menulis di blog atau ikut berdiskusi denganku di berbagai forum. Tapi kalau tudingan itu ternyata benar, sungguh memalukan. Pejabat-pejabat kita makin lama makin mendewakan kekuasaan. Get lose you all...

Sikap warga Yogyakarta sendiri beragam. Ada yang setuju di Yogyakarta digelar pemilihan gubernur langsung, ada juga yang tidak. Ada yang minta Tuanku Sultan jadi gubernur sampai akhir hayat. Macam-macam.
Aku pribadi, walaupun bukan warga Yogyakarta dan tak ada kena-mengena dengan daerah itu, adalah seorang pengagum Tuanku. Banyak hal yang Tuanku lakukan selama menjadi Sultan dan menjadi Gubernur DIY. Ia adalah raja favoritku ke-dua di dunia. Nomor satu adalah Tuanku Paduka Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand.
Jadi, aku tak rela kalau kepemimpinan DIY pindah ke tangan lain, kecuali Tuanku Sultan mangkat. Berkaca dari hasil pemilihan langsung di berbagai daerah, tak ada hasil nyatanya. Pemilihan kepala daerah hanya jadi ajang berebut kekuasaan dan permainan uang. Masa kampanye, obral janji. Begitu terpilih, lupa janji. Hanya sedikit kepala daerah yang bekerja optimal bagi rakyatnya, sebagian besar hanya akan membuat kita geleng-geleng kepala. Imbas dari demokrasi yang salah.
Coba lihat Yogyakarta. Sebuah kota yang, wah, nilai positifnya sudah bergaung ke serata dunia. Kota yang nyaman, kota wisata, tenang, aman, tidak banyak ribut, angka korupsi rendah. Kalau gubernur berganti, aku tak yakin Yogyakarta akan tetap seperti sekarang.
Teman-temanku dari Yogyakarta pun hampir semuanya mendukung Tuanku Sultan untuk jadi gubernur seperti sekarang. Mereka juga mengatakan, orang luar Yogyakarta banyak menganggap orang Yogyakarta itu budak kampung, aneh, merepek, menyimpang, macam-macam lah. Tapi tolong orang luar Yogyakarta pahami dulu, mengapa orang tempatan tetap menyokong Tuanku Sultan, termasuk memahami juga situasi yang terjadi masa ini di Yogyakarta. Keistimewaan Yogyakarta memang begitu terasa. Aku yang bukan orang Yogyakarta pun dibuat terpana olehnya.

Ini hanya pandangan pribadiku. Aku mohon maaf kalau mungkin ini akan membuat beberapa pihak sakit hati. Silakan tulis komentar, tapi jangan debat di sini. Ada tempat lain untuk debat. Ini hanya sedikit pandangan dariku yang cukup buta akan politik dan perundang-undangan, tapi punya visi yang jauh ke depan untuk negara kita tercinta, Indonesia.

Pindah Haluan...

Kalau kemarin-kemarin aku cerita yang aku memakai distro Ubuntu, sekarang sudah tidak lagi. Kini pilihanku jatuh pada distro lain yang menarik dan juga tidak kalah hebat dengan distro-distro lain : OpenSUSE.
Orang-orang pasti akan menganggapku aneh. Kepindahanku dari Windows ke Linux (Ubuntu) saja sudah dianggap aneh, apalagi kepindahanku yang ini. Gila mungkin. Ah, berlebihan rasanya. Orang kata aku aneh silakan, aku memang aneh. Hihihihihi.
Memang, menurut perkataan beberapa orang senior, sebaiknya kita mencoba berbagai macam distro Linux lalu memilih sendiri yang mana satu yang menurut kita cukup nyaman untuk digunakan. Tapi jangan semua lah. Distro Linux di jagat raya ini berlimpah-ruah. Hanya saja, aku sempat takut kalau-kalau komputer aku rusak karena terlalu sering berganti-ganti OS. Ternyata tidak juga. Jadi, kalau ada yang bilang komputer kita bisa rusak karena terlalu sering berganti OS, tak usah percaya.
Lagipun kita manusia sewajarnya punya rasa jenuh. Kalau pakai Ubuntu terus, rasanya tak kena. Mesti coba lagi dengan yang lain. Coba Fedora, sudah pernah, ternyata cukup sulit. Mandriva juga sudah coba. Agak mudah, tapi untuk koneksi internet agak pelik. Coba, coba, coba, dan coba, dapat juga. Pilihan jatuh ke OpenSUSE, sebuah OS buatan Jerman yang umurnya boleh dikatakan lebih tua dari Ubuntu.

Tampilan desktop OpenSUSE 11.3 KDE. Klik gambar untuk tampilan lebih besar.

Mengapa OpenSUSE, bukan yang lain??? Karena menurutku OpenSUSE ini berada pada kategori "menengah" dari berbagai macam aspek. Jumlah pengguna??? OpenSUSE tidak terlalu ramai penggunanya, tapi juga tidak terlalu sedikit. Ada yang bilang rangking ke-4 di dunia, ada juga yang bilang ke-3, ke-5, tak tahu pasti. Artinya apa??? Banyaknya pengguna biasanya berbanding lurus dengan banyaknya aplikasi yang ditawarkan untuk OS tersebut. OS yang jarang penggunanya juga akan ditawari sedikit aplikasi, dan ini jelas menyulitkan.
Tingkat kesulitan??? Tengah-tengah juga. Tak terlalu mudah, tak terlalu sulit. OpenSUSE cukup pas untuk pemula, walaupun aksesnya memang tidak semudah Ubuntu.
Kelebihan yang terutama sekali daripada OpenSUSE adalah YaST. Apa itu YaST??? YaST itu adalah sebuah administrator settings, sebuah program yang mengatur segala macam serba-serbi di dalam komputer. Boleh disamakan dengan Control Panel pada Windows. Ubuntu tak punya ini. Jadi, kita mau install program, install hardware (perangkat keras), setting internet, semua tercakup di YaST ini. Akses ke berbagai menu di YaST pun tergolong mudah.
Apa lagi kelebihannya??? Repository DVD. Macam-macam aplikasi mendasar yang kita butuhkan sudah ada di dalam DVD, misalnya aplikasi editing gambar, video, pemutar musik, dan lain-lain. Termasuk juga wvdial dan usb-modeswitch yang sangat aku butuhkan agar bisa terkoneksi melalui modem 3G yang aku punya. Kalau tidak, macam Ubuntu dulu, terpaksa pinjam modem kawan atau download di warnet. Capek deh, kata anak muda zaman sekarang.
Cuma ada sedikit yang terpaksa di-download dari internet, seperti Restricted File Formats (mp3, avi, dan kawan-kawan). Format seperti ini berlisensi, artinya tidak gratis, jadi tidak disertakan langsung dalam DVD. Tapi download gratis, tidak dipungut biaya. Yah, itulah resikonya memakai OS gratis.

DVD ISO Linux berisi file instalasi penuh, termasuk setting desktop. Ada GNOME, KDE, LXDE, dan Xfce. Yang default itu KDE. GNOME juga ada, tapi aku tidak menyarankan karena tampilannya kurang cantik dan terlalu jauh jika dibandingkan dengan GNOME pada Ubuntu atau Fedora. KDE memang cukup cantik dan membuatku jatuh hati, walaupun memang membuat kinerja PC cukup menurun. Lalu kenapa aku tak pakai Kubuntu saja??? Alah, sama saja pun dengan Ubuntu nanti.
Di mana bisa di-download??? Macam-macam tempat ada, tapi aku menyarankan di sini dan di sini. Cukup besar ISO-nya, sekitar 3 GB.
Demikianlah saja pengalamanku memakai OpenSUSE selama beberapa hari ini. Jangan lupa coba juga distro Linux yang lain. Apapun distronya, pakailah Linux, bukan yang lain!!!

Apa Terjadi Ni???

"Apa terjadi ni???" Begitulah kurang lebih kalimat keheranan yang terucap dari banyak mulut penduduk Indonesia.
Bayangkanlah, bertubi-tubi bencana demi bencana menimpa negara ini. Beberapa waktu lalu bencana menerpa Wasior, Papua Barat. Selanjutnya, gempa dan tsunami menerjang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Pada hari yang sama, ibukota negara, Jakarta, dilanda banjir dahsyat yang melumpuhkan aktivitas warganya. Dan terakhir, Gunung Merapi, pusat kosmologi masyarakat Jawa yang cukup dikeramatkan itu, memuntahkan laharnya dan menghabisi nyawa ratusan orang serta melahap ribuan rumah dan harta-hartanya.
Cukup mengenaskan sebenarnya. Oh, bukan cuma itu bencana yang ada di negara kita sekarang ini, tapi juga "bencana" lain. Ketika bencana melanda, anggota Sri Dewan negara kita malah "pelesir" ke negara-negara luar. Dan yang terbaru, Gubernur Sumatera Barat malah berangkat ke Jerman untuk memenuhi agendanya. Apakah elok, ia bergembira ria dan bergegap gempita sedangkan warga di Mentawai, wilayah jajahannya sendiri, terlunta-lunta akibat dampak tsunami???

Ada apa ini??? Atau cakap Melayu kampung, "Apa terjadi ni???". Kenapa semua ini bisa terjadi??? Simpel saja : negara kita adalah negara yang rawan bencana.
Itu saja??? Jelas. Tak usah dengarkan orang-orang yang bilang kalau negara kita akhir-akhir ini ditimpa bencana karena Tuhan sedang murka, atau karena manusia sudah keterlaluan, manusia sudah tidak bersahabat dengan alam, atau karena korupsi merajalela di negara kita, dan lain lain lain lain lain lain lain lain(tak terhingga)-nya. Apalagi kalau menghubungkan dengan hal-hal yang berbau klenik, mistis, tidak masuk akal, sudahlah. Tak guna.
Lalu sebagai manusia yang ber-Tuhan dan beriman, kita mesti bertanya-tanya, kenapa Ia memberikan ujian ini semua kepada kita??? Aku bukan Tuhan, dan aku juga tak bisa mendengar suara Tuhan, jadi aku tak tahu. Tapi, mungkin saja sebenarnya :

  • Tuhan ingin mengingatkan kita bahwa kita sekarang tinggal di negara Indonesia, sebuah negara yang dijuluki sebagai "ring of fire" atau "cincin api". Tempat di mana gunung berapi berbaris, tempat di mana 3 kerak benua bertemu, dan keduanya memiliki hubungan yang terkait. Jadi, kita harus bersiap dan waspada.
  • Tuhan ingin menunjukkan kekuasaan dari alam yang Ia ciptakan. Bahwasanya alam tidak selalu seperti yang kita bayangkan. Daratan tidak selalu diam, lautan tidak selalu tenang seperti kaca. Alam juga melakukan proses seperti halnya makhluk hidup, walaupun pasif.
Jadi, sekarang apa yang harus kita lakukan??? Jelaslah, bantu mereka!!! Bantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, dalam bentuk apapun. Bisa dalam bentuk uang atau benda konkrit langsung, misalnya pakaian, selimut, dan lainnya, tapi dua itu aku rasa penting untuk mereka. Cara lain, jadi relawan langsung ke lokasi bencana. Jangan lupa, mereka juga membutuhkan bantuan secara psikis. Mereka juga butuh penguatan karena mental mereka sudah jatuh saat bencana terjadi.
Bagi kita yang lain, ada baiknya kita bersiap siaga, karena gempa bumi dan gunung meletus itu sebenarnya cukup dekat dengan kehidupan kita. Akhir-akhir ini sudah banyak lembaga yang mengadakan simulasi gempa mendadak. Semestinya demikian. Begitu juga kita memerlukan pedoman dan pengarahan mengenai kesigapan bencana. Untuk hal ini, kita harus mencontoh Nippon yang cukup sigap dalam menghadapi bencana, karena memang negara tersebut pun rawan bencana. Mungkin masalah kesigapan ini juga perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Teknologi ke-bencana-an juga harus dioptimalkan.

Pada kesempatan ini, izinkan aku menyampaikan sedikit kegundahanku. Ada orang yang aku khawatirkan di tengah bencana ini.
Mereka adalah keluarga yang menjadi keluarga angkatku selama 5 hari pada 2 tahun silam di daerah Desa Krinjing, Kec. Dukun, Kab. Magelang. Masa itu, aku dan kawan-kawan sekolahku mengikuti rancangan tinggal di desa untuk lebih dekat dengan masyarakat kita. Aku, bersama seorang temanku yang lain, tinggal di dalam keluarga tersebut dan aku merasa sudah seperti bagian dari keluargaku sendiri. Tidur sebantal, makan sepinggan.
Nama kepala keluarga itu adalah Bapak Purwowinarto. Istri beliau bernama Ibu Daryatni. Mereka berdua memiliki 2 orang anak yang sudah berumahtangga dan tak tinggal bersama mereka lagi, dan satu anak bungsu mereka bernama Barnabas Yuswardi yang masih tinggal bersama mereka. Mereka tinggal di Dusun Dadapan, Desa Krinjing, Kec. Dukun, Kab. Magelang. Alamat persisnya aku tak tahu.
Ketika aku mendengar kabar meletusnya Gunung Merapi, jujur, pikiranku langsung tertuju kepada keluarga ini. Aku betul-betul mengkhawatirkan mereka. Berita di media massa sepertinya tak meliput keadaan di wilayah itu. Aku cari-cari telepon gereja (Gubug Selo Merapi) yang dahulu menyelenggarakan rancangan tinggal di desa itu, juga tak dapat.
Bagi sesiapa yang tahu kabar mereka, atau mungkin kenal mereka, tolong bantu aku. Silakan tulis di komentar postingan ini atau di shoutbox. Aku ucapkan terima kasih dan sembah sepuluh jari atas bantuannya.

Hello Stranger...

Sudah lama tak menulis. Yah, akhir-akhir ini sedang senang menonton filem. Terakhir di BlitzMegaplex Paris Van Java, Bandung, ada filem menarik yang cukup menarik. Produksi, Thailand. Tajuknya, "Hello Stranger" atau "Kuan Meun Ho".

Tentang apa ceritanya? Aku tak akan jelaskan secara lengkap. Karena filem ini masih tayang di bioskop, sebaiknya pergi ke bioskop terdekat. Jadi intinya tentang virus drama Korea atau K-Wave yang melanda negara gajah putih ini (sepertinya virus serupa juga mulai melanda negara kita). Seorang gadis, sebut saja namanya May (kenapa sebut saja? dari awal sampai akhir ia tak mengungkapkan siapa namanya), terkena penyakit tersebut. Kebetulan ia mendapat kesempatan untuk melancong Korea.
Di lain tempat, seorang bujang, sebut saja (lagi-lagi sebut saja) namanya Darng, juga mendapat kesempatan untuk melancong ke Korea. Sayangnya, ia tidak terkena virus K-Wave dan menganggap semua drama-drama Korea yang romantis itu adalah hal-hal yang konyol. Darng pergi dengan rombongan wisata dari Thailand. Agenda tour-nya adalah pergi ke objek-objek wisata yang populer melalui drama Korea itu, dan Darng tidak menikmatinya.

Secara tidak sengaja, mereka berdua bertemu. Waktu itu, Darng tersesat dan tidak menemukan jalan pulang ke hotel tempat ia menginap. Perasaan kasihan (dan mungkin saja perasaan sebangsa di negeri orang) membuat May tergerak untuk menolong Darng, tapi May salah menunjukkan lokasi hotel dan perjalanan makin tak jelas. May pun mengizinkan Darng berjalan-jalan keliling kota Seoul dengannya, satu hari saja. Darng kurang menikmati perjalanan tersebut, karena seperti biasa, perjalanannya pasti yang berhubungan dengan romantisme drama-drama Korea yang tentu saja dianggap sepele oleh Darng.
Lalu, apa yang terjadi? Sesuai perjanjian, cerita komplit takkan aku ceritakan. Silakan tebak sendiri, atau lebih tepatnya, silakan tonton sendiri. Yang pasti, filem ini menurutku cukup "disarankan" untuk ditonton.
Salah satu kekuatan filem ini adalah humor-humor lucu yang tersirat di dalamnya. Memang, pada umumnya genre filem ini adalah komedi romantis. Cinta bercampur lawak. Humor-humor yang digambarkan Darng selama perjalanan di Korea, mengingatkanku pada lawakan Sule di Opera Van Java.
Tapi bukan cuma itu, beberapa adegan membuat kita menitikkan air mata karena memang kisah-kisah romantisme seperti drama biasanya, turut tergambar di sini. Selain itu, kekuatan cerita dalam filem ini sepertinya cukup luar biasa. Sampai saat ini, aku terbayang-bayang terus akan cerita di filem ini. Oh, bukan cuma kuatnya, tapi keunikannya. Sutradara filem ini pintar mengangkat fenomena yang terjadi di beberapa negara pada masa ini, yaitu fenomena K-Wave atau Hallyu. Tidak seperti kebanyakan filem Indonesia atau Malaysia yang ceritanya "itu itu terus", filem ini punya cerita yang unik.
Yang aku kecewa, endingnya. Mungkin bagi beberapa orang, bagus, tapi untukku tidak. Sampai detik-detik terakhir filem itu, May dan Darng tidak kenal satu sama lain. Tapi mungkin saja, sutradara ini sengaja membuat para penontonnya terbayang tentang filem ini, seperti aku.

Ada beberapa pesan yang ingin disampaikan filem ini. Salah satunya, "ke-tidak kenal-an" justru akan membuat kita terasa lebih rileks. Kalau kita kenal, mungkin saja akan canggung untuk mengutarakan apa yang saat ini kita alami, rahasia yang kita simpan yang orang lain tak tahu, dan berbagai macam luahan rasa hati.
Contoh simpel, ya blog ini. Aku tak menunjukkan siapa diriku sebenarnya. Aku siapa, tinggal di mana, hanya boleh diketahui oleh orang-orang tertentu. Tapi dengan metode ini, aku justru lebih bebas menulis dan lebih tenang, tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Aku tak perlu akan ada pihak yang merasa dendam, dengki, atau tersinggung dengan apa yang aku katakan, karena para pembaca tak kenal aku.
Contoh lain, forum internet. Di forum internet, hampir tak pernah mengungkapkan siapa kita sebenarnya, siapa nama asli kita, orang-orang jelas tidak akan mau mengungkapkannya. Tapi justru karena itu, kita jadi lebih bebas bersembang dan bersenda, meluahkan rasa hati, mengungkapkan pendapat sesuai dengan Pasal 28 UUD negara kita. Tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Aku sampai sekarang senang join di berbagai forum. Terkadang, lebih mudah berkenalan di dunia maya daripada di dunia nyata.
May tak kenal Darng, dan Darng tak kenal May. Tapi tanpa malu-malu, mereka saling bertukar pikir masing-masing dan mengungkapkan apa yang terjadi pada diri mereka, hingga akhirnya ada rasa yang tersembunyi di antara mereka. Akhirnya, sampai mereka berpisah di Seoul, May tak mau menyebutkan namanya pada Darng, karena ia berpikir seperti itu akan lebih baik. Kupikir, May benar.
Bagaimanapun, filem ini sayang untuk dilewatkan. Kalau DVDnya dah dijual, aku akan beli atau download dari internet. Nilaiku untuk filem ini 9 dari 10. Semoga sineas kita tergerak membuat filem-filem yang inspiratif, punya cerita yang unik, berkelas, dan tidak membosankan seperti filem "Hello Stranger" ini. Khop chai, lah kon nah, sampai jumpa di tulisanku berikutnya.

Oh iya, jangan lupa berkunjung ke laman resminya : guanmuenho.com.

Surat untuk Presiden (bagian ke-3)

باندوڠ , ٣ سيڤتيمبر ٢٠١٠ ( ٢٤ رمضان ١٤٣١ هجرية)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،

امڤون توانكو بريبو-ريبو امڤون، سمبه ڤتيق هارڤ ديامڤون،
كيراڽ توانكو سودي منريما اڤڤون ڤنداڤت يڠ ڤتيق اوچڤكن كڤد توانكو. سجوجور-جوجورڽ دري هاري ك هاري، سلاما ماس ڤمرينتاهن توانكو، ڤتيق مراسا سماكين كچيوا ترهادڤ توانكو، تراوتما سكالي مليهت نصيب بڠسا دان نڬارا إندونيسيا يڠ تيدق كونجوڠ ممبأيق د باوه كڤميمڤينن توانكو. برت راسڽ اونتوق مڠاتكن حال سڤرتي اين، تتاڤي دمكينله اداڽ. ڤتيق هاروس جوجور، دمكين جوڬ رعيت يڠ هاروس مڽمڤأيكنڽ، بوكن مڠانوت اساس "اصل باڤق سنڠ"، سواتو اساس يڠ تق ڤاتوت دتيرو د ايرا ديموكراسي ساعت اين.
تروتما سكالي مڠناءي فوكوس مسئله يڠ ترجادي د نڬارا كيت اين، ياايت هوبوڠن انتارا نڬارا كيت دڠن نڬارا جيرن، مليسيا. ڤتيق مليهت، ڤمرينته كيت تيدق تڬس دالم مناڠني مسئله اين. توانكو هاڽ مڠيريمكن سورت كڤد يڠ امت برحرمت ڤردان منتري مليسيا، دان سورت كيريمن توانكو ايت ڤون هاڽ دڤندڠ سبله مات اوليه بلياو. ڤدحال مرتبت نڬارا اين سوده دينجق-ينجق دان دليچيهكن اوليه ڤمرينته نڬارا ايت. اين بوكن سواتو حال يڠ كچيل دان سيڤيلي منوروت ڤميكيرن ڤتيق.
دتمبه لاڬي مندڠركن ڤيداتو توانكو د هادڤن ڤارا ڤراجوريت دان تنتارا ناسيونل كيت، ڤتيق برتمبه ڤريهاتين. توانكو ماسيه بيسا برڤيداتو دڠن تنڠ دان تيدق مناوركن تيندقن تڬس اونتوق مليسيا. ماو دباوا ك مان هرڬ ديري كيت، توانكو؟ هرڬ ديري كيت؟ ايتله يڠ ڤنتيڠ دان هاروس دڤرتاهنكن سمڤأي ساعت اين.
سهاروسڽ ڤمرينته هاروس برتيندق تڬس. تڬس دان كراس. تاڤي بوكن برارتي ڤتيق ممينتا نڬارا كيت مڽاتاكن ڤراڠ ترهادڤ مليسيا. تيدق، توانكو. ڤتيق هاڽ مينتا سيكڤ تڬس دري ڤمرينته. سبنرڽ تنتارا نڬارا كيت ڤون سوده ممڤرسياڤكن رنچان اونتوق ڤڠامانن دان اكسي ميليتر د دايره ڤرباتسن، تاڤي باڬايماناڤون توانكوله ڤڠليما ترتيڠڬي مريك. تنڤا ڤرينته توانكو، مريك تق اكن برتيندق.
كتڬسن، ايتله كونچيڽ. دالم كاسوس اين، نام إندونيسيا دڤرتاروهكن د دنيا انترناسيونل. ماوكه اورڠ-اورڠ دري نڬارا لاين مڠچڤ كيت سباڬاي بڠسا يڠ لمه؟ بڠسا يڠ تق ڤوڽا داي تاور؟ تنتو تيدق.
ڤيكيركنله باءيق-باءيق توانكو، جاڠن سمڤأي رعيت برتيندق لبيه جاوه دان سچارا ايموسيونال. ڤتيق تق مڠيڠينكن ڤراڠ. ڤتيق هاڽ ايڠين نڬارا كيت ڤوڽا نيلاي لبيه درڤد مليسيا، دان بواتله اڬر مليسيا تيدق بربوات ماچم-ماچم يڠ مڠڬڠڬو ستابيليتس هوبوڠن كدوا نڬارا.
سوديله توانكو ممڤرتيمبڠكن كندوڠن دان ايسي سورت ڤتيق اين.
منجونجوڠ كاسيه ك باوه دولي توانكو.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


kisahbujangbiasa.blogspot.com
اتس نام سلوروە بڠسا ايندونيسيا

Bandung, 3 September 2010 (24 Ramadhan 1431 H)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Ampun Tuanku beribu-ribu ampun, sembah patik harap diampun,
Kiranya Tuanku sudi menerima apapun pendapat yang patik ucapkan kepada tuanku. Sejujur-jujurnya dari hari ke hari, selama masa pemerintahan Tuanku, patik merasa semakin kecewa terhadap tuanku, terutama sekali melihat nasib bangsa dan negara Indonesia yang tidak kunjung membaik di bawah kepemimpinan Tuanku. Berat rasanya untuk mengatakan hal seperti ini, tetapi demikianlah adanya. Patik harus jujur, demikian juga rakyat yang harus menyampaikannya, bukan menganut asas "asal bapak senang", suatu asas yang tak patut ditiru di era demokrasi saat ini.
Terutama sekali mengenai fokus masalah yang terjadi di negara kita ini, yaitu hubungan antara negara kita dengan negara jiran, malaysia. Patik melihat, pemerintah kita tidak tegas dalam menangani masalah ini. Tuanku hanya mengirimkan surat kepada Yang Amat Berhormat Perdana Menteri Malaysia, dan surat kiriman Tuanku itu pun hanya dipandang sebelah mata oleh beliau. Padahal martabat negara ini sudah diinjak-injak dan dilecehkan oleh pemerintah negara itu. Ini bukan suatu hal yang kecil dan sepele menurut pemikiran patik.
Ditambah lagi mendengarkan pidato Tuanku di hadapan para prajurit dan tentara nasional kita, patik bertambah prihatin. Tuanku masih bisa berpidato dengan tenang dan tidak menawarkan tindakan tegas untuk malaysia. Mau dibawa ke mana harga diri kita, Tuanku? harga diri kita? Itulah yang penting dan harus dipertahankan sampai saat ini.
Seharusnya pemerintah harus bertindak tegas. tegas dan keras. Tapi bukan berarti patik meminta negara kita menyatakan perang terhadap Malaysia. Tidak, Tuanku. Patik hanya minta sikap tegas dari pemerintah. Sebenarnya tentara negara kita pun sudah mempersiapkan rencana untuk pengamanan dan aksi militer di daerah perbatasan, tapi bagaimanapun Tuankulah panglima tertinggi mereka. Tanpa perintah Tuanku, mereka tak akan bertindak.
Ketegasan, itulah kuncinya. Dalam kasus ini, nama Indonesia dipertaruhkan di dunia internasional. Maukah orang-orang dari negara lain mengecap kita sebagai bangsa yang lemah? Bangsa yang tak punya daya tawar? Tentu tidak.
Pikirkanlah baik-baik Tuanku, jangan sampai rakyat bertindak lebih jauh dan secara emosional. Patik tak menginginkan perang. Patik hanya ingin negara kita punya nilai lebih daripada Malaysia, dan buatlah agar Malaysia tidak berbuat macam-macam yang mengganggu stabilitas hubungan kedua negara.
Sudilah tuanku mempertimbangkan kandungan dan isi surat patik ini.
Menjunjung kasih Ke Bawah Duli Tuanku.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

kisahbujangbiasa.blogspot.com
Atas nama seluruh bangsa Indonesia

Mari Memakai Linux...

Untuk pertama kalinya aku menulis di blog ini mengenai masalah komputer.
Sebenarnya aku memang sedang tergila-gila dengan Linux. Padahal baru terhitung 2 bulan memakai operating system yang gratis alias cuma-cuma ini. Tapi fitur-fitur di dalamnya memang sungguh mengesankan, walaupun memang masih ada kelemahan di sana sini. Pokoknya tidak kalah dengan Windows atau Mac, dua OS yang dianggap ternama.
Aku sendiri sangat sangat menganjurkan kita semua untuk memakai Linux. Apa pasal??? Pasal apa lagi kalau bukan gratisnya. Sekarang ini kita tahu, OS yang berbayar rentan dibajak. Kita tentunya tidak mau dicap sebagai "bangsa pembajak" kan??? Mestilah. Apalagi saat ini pemerintah, terutama Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) gencar melakukan sweeping komputer, terutama di warung internet. Sebagai jalan yang aman, kita tentu ingin memakai OS yang murah (kalau perlu tanpa biaya) tapi legal atau halal kan??? Nah, Linux menawarkan semua itu.
Memang, tidak semua pekerjaan komputer bisa dilakukan oleh Linux. Game misalnya, masih banyak yang belum support Linux, jadi harus memakai OS lain. Tapi jangan khawatir, dunia teknologi terus melaju cepat, suatu hari nanti akan tiba masanya.

Pertama kali memakai Linux
Pasti banyak yang bertanya-tanya di dalam hati, apa itu Linux??? Tapi aku yakin, pembaca blog ini tidak ada yang belum pernah dengar Linux. Semuanya sudah tahu, paling tidak sudah pernah dengar nama tersebut. Tapi aku tak ingin jelaskan panjang-panjang di sini. Silakan baca sendiri di sini : http://id.wikipedia.org/wiki/Linux (pembaca dari Malaysia boleh membaca di sini : http://ms.wikipedia.org/wiki/Linux). Aku memang bukan expert atau ahli dalam bidang ini. Aku cuma ingin berbagi pengalaman kepada para pembaca semua.
Semuanya berawal dari rasa penasaran, dan juga rasa bosan. Sebenarnya pertama kali aku mengetahui dan mencoba memakai Linux waktu aku masih SMP, sekitar tahun 2004. Waktu itu, aku ikut ekstrakurikuler yang bertajuk Computer Club di sekolah, ekstrakurikuler yang membahas tentang komputer dan seluk-beluknya, salah satunya mengenai Linux. Waktu itu, distro yang dipakai adalah Mandrake (sekarang namanya Mandriva). Tapi itu hanya bisa dicoba di komputer sekolah, tidak bisa dicoba di rumah.
Sejak itu aku tak pernah lagi bersentuhan dengan Linux. Baru 6 tahun kemudian, 2010, aku mulai makin penasaran dengan Linux, tapi tak tahu di mana mendapatkannya. Teman-temanku pun tak ada yang memakai Linux. Barulah ada seorang teman di forum yang memberi tahu seluk beluk tentang Linux, juga tentang distro yang dianjurkan untuk dipakai. Aku pun memilih Ubuntu, dan ke laman resminya, download ISO-nya (sekitar 700 MB). Kebetulan pula di rumah di Bekasi ada komputer yang sedang menganggur alias jarang dipakai. Dulu sering dipakai, tapi karena modem internetnya dipinjam sanak saudara, jadi tidak pernah dipakai lagi. Aku pun mulai memakai Linux Ubuntu di situ.
Tapi di Bandung aku tetap memakai laptop Windows Vista. Barulah pada suatu ketika aku membawa laptopku untuk diperbaiki di pusat servisnya, ternyata OS-nya memang harus diinstal lagi dengan yang baru. Daripada harus membayar sekitar Rp300.000, lebih baik aku pakai yang gratis. Jadilah aku memakai Linux di laptopku, sampai sekarang.

Pakai distro apa???
Apa itu distro??? Nah, Linux terbagi dalam beberapa operating system cabangan atau sebaran yang diberi istilah distribution atau distro.
Salah satu yang membuat bingung orang-orang yang ingin memakai Linux adalah "Distro apa yang ingin kupakai???". Tidak hanya itu, kalau kita bertanya kepada orang yang memakai distro A, dia pasti akan menyarankan untuk menggunakan distro A, begitu juga distro yang lain. Memang aku rasa terlampau banyaklah distro Linux di muka bumi ini, tapi itu justru menarik, karena memang Linux adalah operating system yang gratis dan bebas sehingga orang-orang bebas mengembangkan sendiri operating systemnya. Persaingan atau rivalry antar distro juga menjadi pemandangan yang menarik di Linux.
Senarai lengkap distro linux bisa dilihat di sini. Tapi berdasarkan distrowatch.com, distro-distro besar yang banyak digunakan orang adalah :

  • Ubuntu
  • Fedora
  • openSUSE
  • Debian
  • Mandriva
  • Linux Mint
  • PCLinuxOS
  • Slackware
  • Gentoo
  • CentOS
  • Free BSD
Dan tolong, jangan tanya aku yang mana yang paling bagus, karena bagusnya atau nyamannya distro dipakai itu berbeda-beda pada setiap orang. Tapi saat ini, yang paling banyak dipakai orang adalah Ubuntu.

Inilah Ubuntu, distro yang aku pakai untuk saat ini. Sebenarnya aku ingin mencoba distro yang lain, tapi saat ini Ubuntu cukup bagus dan optimal untuk dipakai. Ubuntu banyak menawarkan kemudahan bagi penggunanya, walaupun banyak orang berpendapat Ubuntu bukanlah yang paling mudah.
Versi terbaru Ubuntu adalah Lucid Lynx 10.04. Info lebih lanjut bisa dilihat di www.ubuntu.com

Kelebihan dan kekurangan
Berdasarkan apa yang aku rasa, Linux menawarkan kelebihan dan juga kekurangan.
Kelebihan :

  • Gratis tentunya.
  • Tampilan grafis yang menawan.
  • Tidak memakan banyak memori, sehingga prosesnya bisa berlangsung cepat.
  • Aman dari serangan virus. Saat ini, yang paling rentan diserang virus dan malware lainnya adalah Windows. Sangat sedikit hacker atau produsen virus yang berniat menyerang Linux.
  • Proses instalasi cepat.
Sedangkan kelemahannya :
  • Belum banyak aplikasi yang diciptakan untuk Linux, terutama game. Memang ada beberapa emulator atau program yang bisa menjalankan program Windows, tapi tidak terlalu bisa diharapkan.
  • Banyak program tidak dijalankan melalui GUI atau grafis, sehingga harus dijalankan melalui perintah teks (command).
  • Kalau komputer tidak terhubung dengan jaringan internet, akan susah, karena banyak aplikasi dan update Linux yang harus di-download dari internet, terutama codec untuk memainkan file musik atau video. Kecuali kalau install dari DVD (bukan CD), sudah lengkap semuanya di situ.

Masih belum mau memakai Linux???
No problemo. Aku tidak memaksa. Hanya menyarankan. Setiap manusia tentu punya selera, termasuk dalam memilih OS. Tapi aku memang menyarankan Linux agar kita memakai barang-barang yang asli dan berlisensi, jangan bajakan. Tentunya kita ingin memakai barang yang murah (atau gratis), tapi berlisensi, sehingga kita selalu dilingkupi rasa aman.

Tertarik memakai Linux???
Paket CD atau DVD instalasi bisa didownload dari berbagai macam laman internet, termasuk laman resmi setiap distro (ubuntu.com, fedoraproject.org, opensuse.org, dll). Tapi agar download berlangsung cepat, downloadlah dari jaringan web dalam negeri. Banyak laman yang menyediakannya, seperti Kambing UI dan Foss-ID.
Malas download??? No problemo. Aku bisa buatkan DVD-nya. Silakan tulis distro yang kamu mau di komentar blog ini atau kirim e-mail ke bk_pucuk@yahoo.com, dan aku kirim ke alamatmu. Tanpa dipungut biaya!!!. Saat ini aku menyediakan distro :

  • Ubuntu (10.04, DVD)
  • Fedora (13, DVD)
  • openSUSE (11.3, DVD)
  • Mandriva (2010.1, DVD)
  • CentOS (5.5, DVD)
  • Slackware (13.1, DVD)
  • Linux Mint (9, DVD)
  • Debian (5.0.5, CD)
  • PCLinuxOS (2010.7, CD)
  • MEPIS (8.5, CD)
  • Puppy Linux (5, CD)

Selamat datang di dunia Linux!!!

Pachelbel's Canon dan Ragam-ragamnya...

Lagu ini memang cukup populer, sampai sekarang. Padahal umurnya sudah sekitar 300 tahun. Ya, lagu "Canon" hasil komposisi Johann Pachelbel ini diciptakan kurang lebih pada akhir abad ke-17, walaupun pertama kali diterbitkan pada tahun 1919. Intinya, lagu ini sebenarnya sudah sangat berumur tetapi sangat fenomenal sampai detik ini. Lagu ini sudah dimainkan dalam berbagai variasi.

Kali ini aku akan berikan beberapa jenis variasi Pachelbel's Canon yang dimainkan dengan berbagai macam jenis musik, termasuk alat musik Sasando dari Nusa Tenggara Timur dan alat musik tradisional Minangkabau.

Versi Orkestra

Versi Rock

Duet Gitar (Depapepe)

Kayageum (Seoul Saeul Kayageum Trio)

Versi Minangkabau (Unit Kesenian Minangkabau ITB)


Sasando (Berto Pah - Indonesia Mencari Bakat)

Keterangan
1. Kayageum - Kecapi tradisional Korea (Gambar)
2. Sasando - Dawai tradisional dari Nusa Tenggara Timur (Gambar)

Anak-anak, Dari Generasi ke Generasi...

Aloha.

Aku sudah lama rindu untuk menulis lagi, sejak liburan usai. Tapi bingung nak tulis apa. Akhirnya sekarang aku menulis tentang selera hiburan anak-anak dari generasi ke generasi, yang tentunya berbeda-beda dan unik. Kita akui, zaman begitu cepat berubah, termasuk zaman yang dilalui oleh anak-anak. Unik untuk dibahas, semoga tulisan ini tidak membosankan kamu semua.

Si Unyil

Anak-anak yang lahir sekitar tahun 1980-an pasti mengenal Si Unyil. Ini adalah tayangan anak-anak paling populer pada masanya. Memang, pada tahun-tahun ini hanya ada 1 televisi di Indonesia, yaitu TVRI, sehingga hiburan pada saat itu cukup minim. Si Unyil menyegarkan kehausan akan hiburan yang bermutu untuk anak-anak.
Kata banyak orang, Si Unyil sarat dengan pesan-pesan propaganda rezim Orde Baru. Maklumlah, tayangnya pun di televisi milik pemerintah. Tapi boneka-boneka Unyil yang lucu, comel, dan pas untuk anak-anak, membuat anak-anak tidak terlalu menghiraukan pesan-pesan yang tersirat di dalamnya.
Si Unyil, beserta kawan-kawannya (Usro, Ucrit, Pak Ogah, Pak Raden, dan lain-lain yang aku tak hafal), menggambarkan keseharian anak-anak di masyarakat Indonesia yang penuh dengan kegembiraan. Sehari-hari mereka bermain dan bercanda bersama, dan kebanyakan anak-anak pun begitu, sehingga menonton Unyil seperti menonton kisah kehidupan mereka sendiri.
Penggemar Si Unyil pun masih banyak, walaupun acara ini tidak tayang lagi (sekarang hadir dalam bentuk baru yang bertajuk Laptop Si Unyil di Trans7). Beberapa hal yang tak terlupakan dari Si Unyil adalah permainan "Hompimpa Alaium Gambreng" dan juga perkataan "Cepek dulu dong..." yang dipopulerkan oleh Pak Ogah.

Doraemon

Masa-masaku adalah masa 1990-an. Pada masa ini, tontonanku adalah Doraemon, sebuah animasi dari Negeri Matahari Terbit yang sangat fenomenal. Dulu ini adalah tontonan wajib bagi aku dan kawan-kawanku yang seumur. Sampai sekarang ini adalah animasi yang paling kuingat.
Doraemon adalah sebuah robot kucing yang diutus oleh penciptanya untuk menolong kakeknya yang bernama Nobita. Nobita adalah seorang pelajar SD yang malas, tidak terlalu pandai, dan juga lembek. Berkat peralatan-peralatan ajaib Doraemon yang keluar dari kantong ajaibnya, Nobita pun bisa terbantu. Sayangnya, Nobita semakin lama semakin malas karena hanya mengandalkan alat-alat Doraemon saja. Ia punya teman perempuan cantik bernama Shizuka, dan sering bertengkar dengan Giant (si tubuh besar) dan Suneo (anak orang penting).
Tanpa disadari, kisah Doraemon juga menggambarkan kehidupan sehari-hari kita juga. Kita selalu berimajinasi "andai aku punya ini...", "andai aku punya itu...", dan itu alami. Sampai sekarang aku masih mengalaminya dan senang berandai-andai. Andai aku punya mesin waktu, aku ingin berjumpa dengan kakekku yang sudah lama wafat. Andai aku punya kotak pengandaian, aku ingin agar Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Filipina, Timor Leste, dan Pattani tidak terpecah-belah dan tergabung dalam satu negeri. Andai aku punya pintu ke mana saja, aku mau pergi ke Socotra, pulau terunik di dunia. Andai aku punya ini, andai aku punya itu, dan seterusnya.
Di luar sana kita pun tak jarang bertemu orang-orang kasar seperti Giant, atau orang-orang tukang pamer semacam Suneo. Tentu kita sebal dengan mereka, tapi kenyataannya mereka ada di sekitar kita.
Doraemon hampir sama dengan Si Unyil, ceritanya sangat keseharian. Anak yang suka membangkang orang tua, anak yang malas mengerjakan PR, itu semua nyata dan real. Sampai sekarang aku tak pernah lupa dengan Doraemon, merchandise-nya pun masih sering kubeli. Bahkan jam bertema Doraemon pun aku pakai di bagian samping blog ini (lihat di sidebar). Agaknya banyak orang yang seperti aku, terutama generasi 90-an.

Upin dan Ipin

Generasi 2000-an cukup bertuah karena mendapat akses informasi yang sangat luas, baik dari TV maupun internet. Media pun sudah semakin beragam. Anak-anak pada masa ini mendapatkan berbagai macam acara anak-anak, walaupun harus diakui televisi Indonesia sudah mulai kurang peduli untuk menayangkan acara anak-anak yang bermutu. Tapi ada satu animasi yang fenomenal pada masa ini, yaitu Upin dan Ipin, sebuah animasi buatan Malaysia. Kenapa Upin dan Ipin??? Ceritanya pun sangat keseharian, dan sesuai dengan kisah kehidupanku yang berlatar perkampungan khas Melayu.
Upin dan Ipin adalah dua anak kembar yang orang tuanya sudah meninggal dunia. Mereka berdua diasuh oleh Kak Ros dan Opah, nenek mereka. Mereka bersekolah di Tadika Mesra, dan memiliki banyak teman. Teman-teman mereka pun berbilang kaum, ada Jarjit orang India dan Mei Mei orang China. Keseharian mereka diwarnai dengan bermain dan bermain, sama seperti anak-anak pada umumnya.
Upin dan Ipin pun menggambarkan kehidupan kita sehari-hari, terutama anak-anak kampung. Rumah panggung, ayam goreng, sekolah, semuanya sangat kena. Begitu juga dengan pergaulan tanpa pandang bulu. Upin dan Ipin mengajarkan hal-hal yang sangat sesuai dengan kebudayaan Melayu (dan juga Indonesia), terutama tentang nilai-nilai Islam dan sopan santun orang kita. Sehari-hari sekali.

Karena aku adalah generasi 90-an, maka tontonan yang sampai sekarang paling aku ingat adalah Doraemon. Sampai sekarang Doraemon masih punya banyak penggemar, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Tapi aku akui, ketiganya (Si Unyil, Doraemon, Upin dan Ipin) punya banyak penggemar karena ceritanya yang sungguh keseharian dan tidak kita sadari mencerminkan kisah hidup kita sendiri. Terutama Doraemon, cerita itu menggambarkan anak-anak yang senang berfantasi, berandai-andai, dan senang mencoba hal-hal baru.
Beda generasi, beda selera. Itu alami dan merupakan hukum alam. Hanya saja, aku ikut prihatin karena generasi sekarang kurang hiburan yang sesuai dengan anak-anak. Kita doakan semoga para insan media mau memperhatikan anak-anak agar mereka tetap seperti anak-anak, bukan seperti orang dewasa.

Video kembang api di Hong Kong Disneyland...

Setiap pukul 8 malam (waktu setempat), ada atraksi di Hong Kong Disneyland yang bertajuk "Disney in the Stars". Atraksi tersebut menampilkan kembang api yang indah dan juga efek-efek visual pada istana Sleeping Beauty. Sia-sia untuk dilewatkan. Aku sempatkan merekam atraksi ini untuk ditampilkan di blog ini.

Selamat menikmati.

http://www.youtube.com/watch?v=jr7hOQeMNrg

Foto-foto Menarik di Hong Kong, Macau, dan Shenzhen...

Klik gambar untuk melihat dalam ukuran lebih besar.

Iklan konser S.H.E. di Venetian Macau

Gambar mural di Macau


Iklan layanan masyarakat di Macau dalam bahasa Mandarin, Portugis, dan Inggris

Ada mobil Doraemon di Macau

Permen Kopiko pun ada di Macau

Lautan motor di Macau

Salah satu toko suvenir di Macau, sambutan dalam bahasa Tagalog (Bili na kabayan) dan bahasa Indonesia (Selamat Datang)

Foto pengantin di depan Gereja Santo Paulus, Macau

Taksi di Macau (Corolla Altis)

Patung dari pasir tengah dibuat di Disneyland Hong Kong

Kumpulan anak-anak sekolah tengah berwisata di Disneyland Hong Kong

Iklan filem Eclipse di Hong Kong

Iklan (lagi) di Hong Kong



Mobil-mobil mewah di Hong Kong : Toyota Alphard, Audi, Porsche Carrera GT

Pengumuman anti-rokok di Convention Center Hong Kong. Ada juga dalam bahasa Indonesia.

Sambutan selamat datang di Ngong Ping 360, lagi-lagi ada juga dalam bahasa Indonesia.

"Surya Mart", toko Indonesia di daerah Tung Chung


"Fade Out", seni instalasi di Ngong Ping yang menyadarkan kita tentang bahaya sampah plastik

Ngong Ping, kampung tanpa kantong plastik

Salah satu pusat belanja di Shenzhen

Halte bis di Shenzhen

Bis di Shenzhen




Mobil-mobil di Shenzhen

7UP, minuman yang paling sering ditemui di Shenzhen

Enaknya si bapak tidur di pangkuan istrinya (entah itu istrinya atau bukan), di Window of the World, Shenzhen