tag:blogger.com,1999:blog-68496074442001990232024-03-14T10:27:06.038+07:00Kisah Seorang Bujang yang Biasa-biasa Saja...Walaupun biasa-biasa saja tapi boleh menghasilkan inovasi yang luar biasa dan tak tertandingi...boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.comBlogger70125tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-29670750184529547682011-06-08T12:28:00.019+07:002011-06-12T07:42:25.124+07:00Google Maps vs Bing Maps<p align="left">Kali ini aku mencoba untuk membandingkan dua situs peta online yang cukup fenomenal di dunia kita saat ini, yaitu <a href="http://maps.google.com"><b>Google Maps</b></a> dan <a href="http://www.bing.com/maps"><b>Bing Maps</b></a>. Sebenarnya di luar dua itu masih ada yang lain, semisal <b>Yahoo! Maps</b>, <b>Wikimapia</b>, <b>OpenStreetMap</b> dan yang lainnya, tapi menurutku Google Maps dan Bing Maps memiliki lebih banyak fitur daripada lainnya dan pantas diperbandingkan.<br />Google Maps dimiliki oleh <b>Google</b>, perusahaan IT ternama. Sedangkan Bing Maps dimiliki oleh <b>Microsoft</b> (sebelumnya bernama Live Search Maps, Windows Live Maps, Windows Live Local, dan MSN Virtual Earth) Bing sendiri merupakan kesatuan layanan internet interaktif oleh Windows, sama dengan Google dan Yahoo!. Kesamaan keduanya ialah mampu menampilkan penampakan permukaan bumi dari atas melalui satelit. Google Maps menyebut ini dengan istilah "Satellite View", sedangkan pada Bing Maps disebut "Bird's Eye".<br />Bagaimana cara mengaktifkannya???<br />Pada Google Maps :</p><ol><li><a href="http://maps.google.com/">Klik</a> untuk menuju Google Maps.</li><li>Pada sudut kanan peta, terdapat icon dan tulisan "Satellite". Kliklah itu.</li><li>Untuk kembali pada mode semula (peta), klik pada icon yang sama.</li></ol>Pada Bing Maps<ol><li><a href="http://www.bing.com/maps">Klik</a> untuk menuju Bing Maps.</li><li>Perhatikan tulisan "Road" di atas peta.</li><li>Arahkan mouse ke tulisan itu, akan muncul pilihan seperti "Road", "Automatic", dan "Bird's Eye". Klik "Bird's Eye" untuk mode satelit.</li></ol><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-YgmxYu8Vk-c/Te8NKtvJQ0I/AAAAAAAAAT0/wtElvl_WLLE/s1600/google-maps.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 200px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-YgmxYu8Vk-c/Te8NKtvJQ0I/AAAAAAAAAT0/wtElvl_WLLE/s400/google-maps.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5615721738081485634" border="0" /></a></p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-hhzrIP-Ct34/Te8NWPmE3xI/AAAAAAAAAT8/IAFWMZZX5Ik/s1600/bing-maps.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 200px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-hhzrIP-Ct34/Te8NWPmE3xI/AAAAAAAAAT8/IAFWMZZX5Ik/s400/bing-maps.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5615721936148815634" border="0" /></a></p><p align="center"><span style="font-size:78%;"><i>Tampilan peta dan satelit Google Maps (atas) dan Bing Maps (bawah)</i></span></p><p align="left">Selain itu, keduanya juga memiliki fitur yang tak kalah hebatnya, yaitu "Direction", yaitu menunjukkan cara menjangkau satu lokasi ke lokasi lain beserta jarak dan waktu tempuhnya.<br />Caranya pada Google Maps :</p><ol><li>Klik "Get Directions" di sebelah kiri, di bawah logo Google Maps.</li><li>Tuliskan tempat asal (di atas) dan tempat tujuan (di bawah)</li><li>Klik tombol "Get Directions" di bawahnya.</li></ol>Pada Bing Maps kurang lebih hampir sama.<br />Bagaimanapun tidak semua tempat bisa dicari "direction"-nya oleh Google Maps dan Bing Maps. Di Indonesia misalnya, <i>direction</i> Google Maps hanya menjangkau <b>Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok</b> dan <b>Sulawesi</b>. Untuk Sumatera, Jawa, Madura, dan Bali, bisa nonstop. Misalnya mau mencari jalur jalan dari Banda Aceh ke Denpasar, nanti termasuk jalur ferry Bakauheni-Merak dan Ketapang-Gilimanuk. Dari Jawa ke Madura juga bisa (sayangnya belum ada jalur Jembatan Suramadu).<br />Lain lagi dengan Bing Maps. Bing Maps menjangkau <b>Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Timor,</b> dan beberapa kepulauan seperti <b>Bangka, Belitung, Bintan, Nias, Kepulauan Simeulue</b> dan <b>Kepulauan Mentawai</b>. Sayangnya tidak ada <i>direction</i> lintas pulau seperti pada Google Maps.<br />Untuk jangkauan <i>direction</i> dari Google Maps secara global bisa dilihat di <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Google_Maps#Directions">sini</a> atau <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/File:Google_Maps_zusammenh%C3%A4ngende_Regionen.png">sini</a>. Ada senarainya di laman-laman tersebut. Keadaan terkini, lintas Eropa, Asia Barat, Asia Selatan, dan Afrika bisa dilakukan secara non-stop.<br />Untuk Bing Maps, jangkauan <i>direction</i> globalnya secara non-stop lintas negara adalah :<ol><li>Zona 1 : Daratan Eropa, Inggris, Irlandia, Turki, dan Rusia</li><li>Zona 2 : Daratan Afrika (kecuali Maroko), Israel, Suriah, Irak, Iran, Armenia, Azerbaijan, Georgia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Afghanistan, Pakistan, Nepal, Bhutan, China, Korea Utara, Korea Selatan, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar (hanya beberapa jalur tertentu)</li><li>Zona 3 : Yordania, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Oman<li>Zona 4 : Thailand, Malaysia Semenanjung, Singapura</li><li>Zona 5 : Kanada, Amerika Serikat, Meksiko</li><li>Zona 6 : Guatemala, Honduras, El Salvador, Nikaragua, Kosta Rika, Panama</li><li>Zona 7 : Amerika Selatan (kecuali Guyana dan Suriname)</li></ol>Perjalanan lintas negara hanya bisa dilakukan pada <b>satu zona saja</b>, tidak bisa dari satu zona ke zona lain.<br />Ada juga lintas dua negara seperti :<ol><li>Indonesia - Timor Leste (Pulau Timor)</li><li>Sarawak - Brunei - Sabah</li><li>Haiti - Republik Dominika</li></ol>Selain yang disebut di atas, hanya ada untuk jangkauan satu negara atau satu pulau saja. Ini berdasarkan penelitian pribadi, bukan dari referensi tertentu. Kalau ada yang salah tolong dikoreksi.<p align="left">Aku pun mencoba "menguji" <i>direction</i> milik kedua-dua peta online ini. Aku coba mencari jalur antara Medan dan Bandar Lampung. Hasilnya :</p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-Z0x5e-qV8rs/Te8VOqhfVSI/AAAAAAAAAUM/0dUovtSzpDo/s1600/bingvsgoogle_medanbdlampung.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 200px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-Z0x5e-qV8rs/Te8VOqhfVSI/AAAAAAAAAUM/0dUovtSzpDo/s400/bingvsgoogle_medanbdlampung.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5615730602031404322" border="0" /></a></p><p align="left">Bisa dilihat hasilnya pada gambar, Bing Maps di sebelah kiri dan Google Maps di sebelah kanan. Kali ini Bing Maps memang agak "ngaco". Rutenya harus memutar dulu lewat Sumatera Barat, jadi tambah jauh. Sudah beberapa kali aku coba untuk "mengubah" (rute memang bisa diubah sesukamu) rute tersebut tapi sulit.<br />Ternyata memang ada jalur yang "putus" oleh Bing Maps, misalnya jalur antara Medan-Perbaungan, Tarutung-Sibolga, Tarutung-Padang Sidempuan, Pekanbaru-Jambi, dan Palembang-Bandar Lampung. Mudah-mudahan ini bisa dibenahi oleh Bing Maps, sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada penggunanya.<br />Google Maps kali ini menang. Awalnya memang ketika memasukkan "Bandar Lampung" dan "Medan", yang muncul adalah jalur Lintas Barat (via Padang), tapi bisa diubah menjadi melintasi Lintas Timur.<br />Tidak hanya itu, kelebihan Google Maps lainnya adalah adanya pilihan alternatif jalur. Coba masukkan "Jakarta" dan "Malang", maka kamu akan diberi tiga pilihan jalur, yaitu Jakarta-Surabaya-Malang, Jakarta-Semarang-Solo-Jombang-Malang, dan Jakarta-Bandung-Yogya-Solo-Malang. Pilihan jalur (<i>suggested routes</i>) ada di sebelah kiri. Arahkan mouse pada masing-masing pilihan, dan akan nampak jalurnya di peta.<br />Inilah yang menjadi kelebihan Google Maps untuk <i>direction</i>, selain juga koneksi antarpulau. Tidak ada fitur seperti ini pada Bing Maps.</p><p align="left">Tak ketinggalan, aku pun mencoba fitur <i>Direction</i> ini untuk perjalanan lintas negara dan lintas benua, berdasarkan referensi di atas. Demikian hasilnya.</p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-Nh7EtmigLU8/Te8YBZ-mO9I/AAAAAAAAAUU/QLcn5xEFAtU/s1600/bingvsgoogle_jarak.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 379px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-Nh7EtmigLU8/Te8YBZ-mO9I/AAAAAAAAAUU/QLcn5xEFAtU/s400/bingvsgoogle_jarak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5615733672786672594" border="0" /></a></p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-OSZu5u6e2ng/Te8YNjw2_tI/AAAAAAAAAUc/PF5H9A7jaKU/s1600/bingvsgoogle_jarak_2.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 379px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-OSZu5u6e2ng/Te8YNjw2_tI/AAAAAAAAAUc/PF5H9A7jaKU/s400/bingvsgoogle_jarak_2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5615733881571835602" border="0" /></a></p><p align="center"><span style="font-size:78%;"><i>Rekor</i> direction <i>paling jauh oleh Bing Maps (atas) dan Google Maps (bawah)</i></span></p><p align="left">Ya, dua gambar di atas adalah rekor untuk masing-masing peta online. <i>Direction</i> paling jauh dari Bing Maps adalah Magadan (Rusia) - Faro (Portugal) dengan jarak 15.245,7 km, dan juga Ngoc Hien (Vietnam) - Port Elizabeth (Afrika Selatan) yang dengan jarak 20.721,9 km.<br />Untuk Google Maps, rekor paling jauh adalah Tezu (Arunachal Pradesh, India) - Faro (Portugal) dengan jarak 13.416 km, dan Tezu - Cape Town (Afrika Selatan) dengan jarak 26.146 km. Untuk rute Tezu - Cape Town ternyata harus memutar dulu lewat Eropa, baru menyambung lewat ferry ke Afrika, dan di Afrika pun memutar lagi dari barat ke timur. Ini karena dua negara di Afrika, Mesir dan Republik Demokratik Kongo (Zaire), tidak termasuk jaringan nonstop Google Maps. Karena itu rutenya harus "melangkaui" kedua negara itu dan menjadi makin jauh.<br />Tentunya jarang sekali ada orang yang mau menempuh jarak sejauh itu, tapi tidak apa-apa kalau sekadar untuk referensi. Akan lebih mudah lagi kalau semua negara bisa nonstop, tidak harus dibatasi zona-zona yang ada, seperti yang aku tulis di atas.<br />Oh iya, sedikit info, Google Maps kini juga bisa diakses dalam bahasa Indonesia dan domain dari Indonesia, yaitu dengan menuju <a href="http://maps.google.co.id/">maps.google.co.id</a>. Interface yang aku gunakan di atas dalam bahasa Indonesia. Ini memang masih beberapa bulan, sebelumnya hanya bisa dalam bahasa Inggris dan domain standar.</p><p align="left">Sekian saja perbandingan dari Google Maps dan Bing Maps. Memang masih ada fitur-fitur lain dari mereka berdua, tapi aku coba membandingkan fitur esensialnya saja. Harus diakui, nama Google Maps lebih terkenal, dan sepertinya lebih banyak yang mengakses ke sana daripada ke Bing Maps. Ditambah lagi Google Maps juga telah bekerjasama dengan Panoramio sehingga bisa menunjukkan foto-foto lokasi (Bing Maps tidak punya), dan juga akses lainnya. Tapi siapa tahu Bing Maps ke depannya juga bisa memiliki fitur lebih banyak.<br />Sekian tulisanku kali ini.<br />Tabik.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-43079125053508001692011-06-07T18:40:00.003+07:002011-06-07T19:36:23.979+07:00Sri...<p align="left">Tulisan ini bukannya mau membahas tentang Sri Mulyani Indrawati, sang mantan Menteri Keuangan yang kini menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Bukan juga mau membahas tentang sebuah tembang campursari khas Jawa yang liriknya <i>"Sri, kapan kowe bali..."</i>. Kali ini aku mau membahas tentang sebuah fenomena khas orang Melayu yang sering menggunakan sebuah kata untuk maksud "penghormatan" atau "pengagungan". Kata itu adalah <b>sri</b> (biasa juga ditulis dengan <b>seri</b>).</p><p align="left">Menurut <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Sri"><b>Wikipedia</b></a>, SRI (atau juga biasa ditulis dengan seri, shri, sree, shree) adalah kata dalam bahasa Sansekerta yang secara harafiah bermakna "memancarkan cahaya". Belakangan kata ini berkembang menjadi sebuah gelar penghormatan kepada dewa-dewi (contoh : Sri Krisna, Sri Indra), para tokoh spiritual, dan juga orang-orang terhormat.<br>Kita tahu sama-sama bahwa sejak agama Hindu dan Buddha masuk ke Nusantara, banyak aspek-aspek kebudayaan India yang mulai masuk kemari, salah satunya adalah penggunaan kata "Sri" ini.<br>Di Nusantara, beberapa tempat menggunakan nama Sri. Misalnya <b>Bandar Seri Begawan</b>, ibukota Negara Brunei Darussalam. Di Malaysia ada <b>Sri Aman</b> (Sarawak), <b>Sri Gading</b> (Johor), <b>Sri Petaling</b> (Kuala Lumpur), <b>Bandar Sri Damansara</b> dan <b>Seri Kembangan</b> (Selangor). Istana Yamtuan Besar Negeri Sembilan terletak di <b>Seri Menanti</b>.<br>Di Indonesia mungkin tidak terlalu umum, tapi ada juga seperti <b>Bandar Seri Bentan</b> dan <b>Seri Kuala Lobam</b> di Pulau Bintan, dan juga beberapa pelabuhan seperti <b>Sri Bintan Pura</b> (Tanjung Pinang), <b>Bandar Sri Udana</b> (Tanjung Uban, Bintan), dan <b>Bandar Sri Laksamana</b> (Bengkalis).<br>Beberapa tempat yang sebenarnya tidak memakai "Sri" biasa diberi gelar "Sri", terutama dalam lagu-lagu Melayu, seperti <b>Sri Mersing</b>, <b>Sri Langkat</b>, <b>Sri Kedah</b>, dan sebagainya.<br>Di luar nama tempat, beberapa "benda" juga memakai gelar "Sri". Kereta api jurusan Yogyakarta-Banyuwangi memiliki nama <b>Sri Tanjung</b>, begitu juga dengan KRD ekonomi di Medan yang memiliki nama <b>Sri Lelawangsa</b>. Di Riau ada dua stasiun televisi lokal dengan nama "Sri", yaitu <b>Sri Gemilang TV</b> (Indragiri Hilir) dan <b>Sri Junjungan TV</b> (Bengkalis). Di Malaysia ada grup hotel bernama <b>Seri Malaysia</b>. Ada juga rumah makan di Palembang yang bernama <b>Sri Melayu</b>. Masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.<br>"Sri" juga biasa digunakan sebagai gelar untuk raja atau pemimpin. Raja Sunda (Pajajaran) yang ke-35 bergelar <b>Sri Baduga Maharaja</b>. Raja Majapahit yang ke-4 bergelar <b>Sri Rajasanagara</b>, walaupun orang ramai lebih mengenal nama aslinya yaitu Hayam Wuruk. Pendiri kerajaan Sukhothai (Siam) bernama <b>Sri Indraditya</b>. Dua raja dari Kerajaan Khmer (Kamboja) juga memakai gelar "Sri", yaitu <b>Sri Jayawarman</b> dan <b>Sri Indrawarman</b>.<br>Di masa modern, Raja Malaysia bergelar <b>Seri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agong</b>, demikian pula dengan permaisuri bergelar <b>Seri Paduka Baginda Raja Permaisuri Agong</b>. Raja Mataram-Islam yang berkedudukan di Yogyakarta bergelar <b>Sri Sultan Hamengkubuwono</b>, manakala yang berkedudukan di Surakarta bergelar <b>Sri Susuhunan Pakubuwono</b>. Tidak lupa pula, banyak umat Kristen Katolik di Indonesia memanggil pemimpin tertinggi di Vatikan dengan gelar <b>Sri Paus</b>.<br>Uniknya, di kalangan masyarakat Jawa nama "Sri" tidak semuanya identik dengan "penghormatan". Kata "Sri" akhirnya identik dengan nama perempuan. Contohnya ya mantan menteri keuangan kita itu, <b>Sri Mulyani Indrawati</b>. Kita juga pernah punya menteri pemberdayaan perempuan bernama <b>Sri Rejeki Sumaryoto</b>. Masih banyak lagi Sri-Sri yang lain, termasuk salah seorang tanteku.<br>Dewi padi bagi masyarakat Jawa adalah <b>Dewi Sri</b>.<br>Tidak hanya perempuan, laki-laki pun ada juga yang memiliki nama "Sri", contohnya <b>Sri Bintang Pamungkas</b>.</p><p align="left">Tulisan ini bukan bermaksud apa-apa, cuma iseng saja. Tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat, terutama bagi kamu yang memang ikut penasaran seperti aku tentang fenomena kata "Sri" ini.<br>Tabik.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-6709031647507838542011-05-24T20:57:00.003+07:002011-05-24T21:09:56.805+07:00Sujiwo Tejo - Pada Suatu Ketika (Titi Kala Mangsa)<p align="left">Akhirnya dapat juga lagu ini setelah kucari ke sana ke mari. Aku tertarik mendengar lagu ini setelah menonton filem "Tanda Tanya" (?), walaupun sebelumnya sudah sempat populer. Digubah dan dinyanyikan oleh Sujiwo Tejo, sang Dalang Edan, dalam bahasa Jawa "puitis". Terjemahan dapat dilihat pada video di bawah.</p><p align="center"><object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/Z0ALDpfb5mg?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/Z0ALDpfb5mg?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object></p><p align="left">Wong takon wong sing tur angkara<br>Antarane rika aku iki<br>Sumebar ronronane gara<br>Janji sabar sabar sak wetara wektu<br>Kala mangsane<br>Titi kala mangsa<br><br>Pamujiku ti bisa<br>Sinutra korban jiwangga<br>Pamungkase kang tur angkara<br>Titi kala mangsa</p><p align="left">Download : <a href="http://www.4shared.com/audio/jeG_Ai6e/Sujiwo_Tejo_-_Pada_Suatu_Ketik.html">http://www.4shared.com/audio/jeG_Ai6e/Sujiwo_Tejo_-_Pada_Suatu_Ketik.html</a></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-25305079469473592432011-05-20T22:09:00.004+07:002011-05-20T22:26:47.862+07:00Selamat Tinggal Sepakbola Indonesia<p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-M2eG0jYX0fI/TdaEuD7lf1I/AAAAAAAAATg/h9acj_VBsGg/s1600/logo-pssi.gif"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 296px; height: 302px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-M2eG0jYX0fI/TdaEuD7lf1I/AAAAAAAAATg/h9acj_VBsGg/s400/logo-pssi.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5608816312800608082" border="0" /></a></p><p align="left">Mimpi burukku bahwa Kongres PSSI yang digelar hari ini akan diliputi kericuhan dan tidak akan bisa berjalan dengan baik ternyata menjadi kenyataan. Sekitar pukul 20.30 tadi, secara sepihak ketua kongres yang juga ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar memberhentikan sidang dan meninggalkan ruang sidang beserta seluruh anggota KN, tamu dari FIFA dan tamu dari AFC.<br />Sudah kuduga bahwa ini akan terjadi. Bayangkan saja, sampai detik-detik menjelang kongres, sekelompok orang yang menyebut dirinya Kelompok 78 tetap berjuang keras untuk meloloskan George Toisutta dan Arifin Panigoro agar bisa masuk dalam daftar calon ketua umum PSSI. Kita sama-sama tahu bahwa mereka berdua bersama Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie ditolak dan tidak berhak untuk menjadi calon ketua umum PSSI. Tetapi entah ada angin apa, sekelompok golongan yang tadinya mati-matian mendukung Nurdin Halid agar menjadi ketua umum PSSI kini malah berbalik mendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro agar bisa menjadi ketua umum PSSI. Jelas ini memunculkan berbagai spekulasi, kecurigaan, dan prasangka buruk dari masyarakat.<br />Dan di kongres ini, isu tersebut kembali diungkit. Celakanya, isu itulah yang membuat kongres ini tidak menghasilkan apa-apa. Bayangkan saja, sejak kongres dimulai, sudah terjadi perdebatan antara peserta kongres dengan Agum Gumelar selaku ketua sidang. Apa yang diperdebatkan??? Tentu saja mempertanyakan sebab-musabab ditolaknya George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk menjadi calon ketua umum PSSI. Peserta sidang juga ingin meminta kejelasan dari Komite Banding alias Komding mengenai kenapa mereka mengizinkan dua orang itu menjadi calon ketua umum, sedangkan KN tidak menyetujuinya.<br />Pak Agum dan KN tetap tak bergeming. Baginya masalah itu sudah cukup sampai di situ. Tapi perdebatan yang alot akhirnya mendorong Pak Agum mempersilakan delegasi FIFA, aku lupa namanya siapa (yang pasti orang putih), untuk menjelaskan. Seharusnya di situ ia hanya bertindak sebagai pengamat, tapi akhirnya ia angkat berbicara. Tapi bicaranya hanya membuat keadaan tambah rumit karena apa yang ia sampaikan memang tidak jelas.<br />Perdebatan pun tetap berlanjut. KN tetap pada pemikirannya, peserta kongres pun tetap pada pemikirannya. Keadaan jadi tak terkendali hingga tak ada angin tak ada hujan, Pak Agum langsung melafazkan Hamdallah dan mengetuk palu pertanda kongres tersebut dihentikan.</p><p align="left">Memang memalukan. Entah sedih, entah kecewa, entah marah, tak tahu bagaimana aku menggambarkan perasaanku melihat kelakuan para peserta sidang yang terliput oleh media internasional tadi. Mulai dari perilaku para peserta yang hanya mau berbicara tak mau mendengar, hingga seakan-akan tidak mau menghormati mereka yang ada di depan, yaitu Pak Agum, anggota KN, wakil dari FIFA dan wakil dari AFC. Padahal kongres ini penting, selain karena kita menentukan nasib PSSI ke depan, juga mempertaruhkan nama baik sepakbola Indonesia di mata internasional.<br />Entah apa yang ada di pikiran para peserta kongres dan juga tentunya Kelompok 78 itu untuk berani-beraninya menantang FIFA. Aku katakan menantang FIFA, jelas. Kita ini masih di bawah asuhan FIFA dan apapun yang berlaku di persepakbolaan kita adalah tanggung jawab FIFA. Dan kita tidak bisa semena-mena akan soal ini, apalagi hanya menyangkut dua orang yang bukan presiden, bukan raja, bukan dewa, dan bukan tuhan. Bagaimana terpuruknya nama Indonesia, sepertinya tidak terpikirkan oleh mereka. Yang penting saya dapat uang, yang penting saya dapat jabatan, yang penting saya dapat bagian, yang penting saya, saya, saya, dan saya. Mereka telah menjual nama baik sepakbola Indonesia demi ke-aku-an, ke-saya-an, ke-gue-an, ke-aing-an, ke-kawe-an, ke-den-an, dan silakan teruskan sendiri. Sudah habis perkataanku menggambarkan kekecewaan ini.</p><p align="left">Nah, di TV banyak membahas tentang kita dan FIFA. Sikap para peserta sidang ini terkesan melanggar FIFA. Spekulasiku ada dua :</p><ol><li>Mereka tidak peduli apa peranan FIFA dan nasib sepakbola kita di mata internasional demi kepentingan mereka sendiri. Kecurigaanku, GT dan AP sudah melakukan permainan uang dalam hal ini. Bayangkan, demi apa Kelompok 78 begitu loyal terhadap mereka berdua, kalau bukan karena uang???</li><li>Mereka <b>Memang sengaja</b> menjatuhkan nama kita di hadapan FIFA supaya negara kita diskors dan dikenai sanksi dari FIFA. Bisa jadi orang-orang ini sudah dikuasai oleh <b>penguasa judi bola</b> supaya semua pertandingan internasional kita dibatalkan. Dengan demikian yang mempertaruhkan supaya Indonesia kalah langsung bisa dapat untung. Kecurigaan yang sama terjadi ketika final piala AFF kemarin, bahwa Indonesia memang diskenariokan kalah melawan Malaysia supaya bandar judi bola bisa dapat untung banyak.</li></ol><p align="left">Jadi aku bisa simpulkan bahwa para peserta kongres dan Kelompok 78 memang parasit. Ternyata mereka sama saja seperti Nurdin Halid, dan ternyata sistem PSSI sudah seperti itu. Bagaimana mengharapkan revolusi total, kalau orang di dalamnya pun ternyata sama saja??? Dan mereka ini banyak dan tersebar, ada di daerah-daerah. Jadi bukan hanya ketua umumnya, cecunguk-cecunguknya pun sudah rusak.<br />Tapi kalau aku mau jujur, bukan hanya mereka yang salah. KN, Komding, dan FIFA pun salah. Kalaupun GT dan AP ditolak, <b>jelaskanlah baik-baik kenapa mereka berdua ditolak</b>, dengan demikian kita bisa tahu duduk perkaranya secara clear dan semoga semua pihak bisa menerimanya. Bukankah itu yang dituntut oleh para peserta selama lebih dari 4 jam tadi??? Sementara penjelasan dari delegasi FIFA hanya akan membuat situasi tambah pelik, karena apa yang ia sampaikan ambigu.<br />Nah, menjelaskan ini pun sebenarnya salah kalau baru dijelaskan pada saat hari H kongres, karena tidak masuk dalam agenda sidang. Harusnya dari hari-hari kemarin. Dalam hal ini, semua yang ada di sini aku bisa mengatakan <b>tidak siap untuk menggelar kongres</b>.</p><p align="left">Biarlah kalau akhirnya kita diskors FIFA, kena sanksi FIFA dan kita tidak bisa ikut pertandingan internasional. Biarlah. Dan dengan demikian, <b>aku tidak akan pernah menyaksikan APAPUN tentang sepakbola Indonesia lagi</b>. Lebih baik aku menonton aksi klub kesayanganku, Liverpool FC, beraksi di Anfield Stadium, daripada menonton sepakbola Indonesia yang secara keseluruhan sistemnya sudah hancur semua. Kalau kemarin aku teriak-teriak <b>MAJULAH SEPAKBOLA INDONESIA!!!</b>, kini cukuplah aku mengelus dada dan mengatakan dengan suara rendah, <b>selamat tinggal sepakbola Indonesia. Wassalam.</b></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-58154388046338558332011-04-10T15:54:00.013+07:002011-04-17T21:10:44.564+07:00Awalan Nomor Telepon di Jabodetabek<p align="left">Nomor telepon bukan sembarang nomor telepon, tapi juga berguna sebagai penunjuk lokasi telepon atau orang yang memiliki nomor telepon itu berada. Tempat itu ditandai oleh <b>2 atau 3 digit awal</b> yang ada pada nomor telepon. Yang aku maksud di sini bukan kode telepon seperti 021 atau 022 ya, itu barang lain.<br />Misalnya ada nomor telepon 021-548XXXX, 021 itu adalah kode telepon Jabodetabek (kecuali Kota Bogor dan sebagian Kabupaten Bogor), sedangkan 548 itu awalan nomor telepon. Dari awalan 548 itu kita bisa memperkirakan kalau telepon itu berlokasi di sekitar Kebon Jeruk atau Slipi.<br />Dan selama belasan tahun aku di Bekasi, aku bisa mengamati dan perlahan-lahan membuat senarainya, siapa tahu berguna. Walaupun mungkin zaman sekarang orang lebih sering memakai telepon seluler, tapi tetap saja telepon rumah atau telepon kabel memegang peran penting, terutama mungkin di dunia niaga.</p><p align="left">Berikut senarainya. Kalau ada yang kurang atau salah, tolong kasih tahu.</p><p align="left"><b>3</b><br />31-, 32- (6 digit), 33- (6 digit), 39-<br />- Jakarta Pusat : Kec Menteng, Kec Senen (kecuali Senen dan Bungur), Kec Tanah Abang (Kebon Kacang, Kebon Melati, Kampung Bali)<br />34-, 35-, 38-<br />- Jakarta Pusat : Gambir, Cideng, Senen, Bungur, Pasar Baru</p><p align="left"><b>4</b><br />42-<br />- Jakarta Pusat : Kec Cempaka Putih, Kec Johar Baru, Kec Kemayoran (kecuali Kota Baru Bandar Kemayoran<br />43-, 49- (6 digit)<br />- Jakarta Utara : Kec Tanjung Priok (kecuali Sunter), Kec Koja<br />44-<br />- Jakarta Utara : Kec Cilincing<br />45-<br />- Jakarta Utara : Kec Kelapa Gading (kecuali Pegangsaan Dua)<br />46-<br />- Jakarta Timur : Kec Cakung, Kel Pulo Gadung<br />- Jakarta Utara : Pegangsaan Dua<br />47-, 489-<br />- Jakarta Timur : Kec Pulo Gadung (kecuali Kel Pulo Gadung)<br />48-<br />- Jakarta Timur : Penggilingan, Pulo Gebang</p><p align="left"><b>5</b><br />514-, 515-<br />- Jakarta Selatan : Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD)<br />52-, 575-, 576-, 579-<br />- Jakarta Selatan : Kec Setiabudi (kecuali Menteng Atas, Pasar Manggis, Guntur), Kuningan Barat (Kec Mampang Prapatan), Senayan (Kec Kebayoran Baru)<br />53(0-6)-, 548-, 549-<br />- Jakarta Barat : Kec Kebon Jeruk (kecuali Duri Kepa dan Kedoya), Kec Palmerah (kecuali Kota Bambu dan Jatipulo)<br />- Jakarta Pusat : sebagian Kel Petamburan dan Kel Gelora (Kec Tanah Abang)<br />- Jakarta Selatan : sebagian Kec Kebayoran Lama<br />53(7-9)-<br />- Kota Tangerang Selatan : Serpong<br />- Kabupaten Tangerang : Cisauk<br />54(0-2)-, 544-, 545-<br />- Jakarta Barat : Kec Cengkareng, Kec Kalideres<br />543-, 546-, 547-<br />- Kabupaten Tangerang : Kec Kelapa Dua, Kec Legok<br />55-<br />- Kota Tangerang (kecuali Ciledug, Larangan, dan Karang Tengah)<br />- Jakarta Barat : Semanan<br />- Jakarta Utara : Kamal Muara<br />56-<br />- Jakarta Barat : Kec Grogol Petamburan, Kota Bambu, Jatipulo, Duri Kepa<br />57(0-4)-<br />- Jakarta Pusat : Kec Tanah Abang (Bendungan Hilir, Karet Tengsin, Petamburan, Gelora)<br />58-<br />- Jakarta Barat : Kec Kembangan, Kedoya<br />- Kota Tangerang : Kec Larangan, Kec Karang Tengah<br />588-<br />- Jakarta Utara : Kapuk<br />59-<br />- sebagian besar Kabupaten Tangerang<br />- Kabupaten Bogor : Kec Parung Panjang</p><p align="left"><b>6</b><br />600-, 601-, 612-, 62-, 639-, 649-, 659-, 692-<br />- Jakarta Barat : Kec Tamansari<br />- Jakarta Pusat : Kec Sawah Besar (kecuali Pasar Baru)<br />- Jakarta Utara : Mangga Dua<br />619-<br />- Jakarta Barat : Kec Cengkareng, Kec Kalideres<br />63(0-8)-<br />- Jakarta Barat : Kec Tambora, Pinangsia<br />- Jakarta Pusat : Petojo, Jatipulo<br />64-<br />- Jakarta Utara : Kec Pademangan<br />65(0-3)-<br />- Jakarta Utara : Sunter<br />654-<br />- Jakarta Pusat : Kota Baru Bandar Kemayoran<br />66-<br />- Jakarta Utara : Kec Penjaringan (kecuali Kapuk)<br />68- (6 digit)<br />- Jakarta Utara : Ancol</p><p align="left"><b>7</b><br />70-, 71-<br />- Telkom Flexi<br />71(7-9)-<br />- Jakarta Selatan : Bangka (Kec Mampang Prapatan)<br />72-, 739-<br />- Jakarta Selatan : Kec Kebayoran Baru (kecuali Kel Senayan), sebagian Kebayoran Lama<br />7279-<br />- Jakarta Selatan : Kec Jagakarsa<br />73(0-4)-<br />- Kota Tangerang : Kec Ciledug<br />- Kota Tangerang Selatan : sebagian Kec Pondok Aren<br />73(5-8)-<br />- Jakarta Selatan : Kec Pesanggrahan<br />- Kota Tangerang Selatan : sebagian Kec Ciputat dan Kec Pondok Aren<br />74-<br />- Kota Tangerang Selatan : Ciputat, Pamulang<br />750-, 751-, 759-, 78-<br />- Jakarta Selatan : Kec Cilandak, Kec Pasar Minggu (kecuali Pejaten), Kec Jagakarsa, Pondok Pinang (Kec Kebayoran Lama)<br />75(2-7)-<br />- Kabupaten Bogor : Kec Rumpin, Kec Gunung Sindur<br />- Kota Depok : Kec Sawangan, Kec Limo, Kec Cinere, Kec Beji<br />- Kota Tangerang Selatan : sebagian Kec Serpong<br />76-<br />- Jakarta Selatan : Pondok Pinang<br />77-<br />- Kota Depok, kecuali Cinere, Sawangan, Limo, Cimanggis, dan Tapos<br />79-<br />- Jakarta Selatan : Kec Mampang Prapatan (kecuali Kuningan Barat dan Bangka), Kec Pancoran, Pejaten</p><p align="left"><b>8</b><br />800-, 801-, 808-, 809-<br />- Jakarta Timur : Kec Kramat Jati (Cawang, Cililitan), Kec Makasar (Halim, Makasar, Kebon Pala)<br />819-<br />- Jakarta Timur : Kec Jatinegara<br />820-, 821-, 822-, 824-, 827-<br />- Kota Bekasi : Kec Rawalumbu, Jaka Mulya, Jaka Setia, Pekayon, Jatiasih, Jatirasa<br />- Kabupaten Bekasi : Jatimulya (Kec Tambun Selatan)<br />- Kabupaten Bogor : Bojong Kulur (Kec Gunung Putri)<br />823-, 8249-<br />- Kabupaten Bogor : Kec Cileungsi, Kec Klapanunggal, Kec Gunung Putri (Cikeas Udik, Nagrak)<br />825-, 826-<br />- Kota Bekasi : Bojong Menteng, Kec Bantar Gebang, Kec Mustika Jaya<br />- Kabupaten Bekasi : Kec Setu, Kec Serang<br />828-, 829-, 83-<br />- Jakarta Selatan : Kec Tebet, Menteng Atas, Pasar Manggis, Guntur<br />840-, 841-, 842-, 8778-, 8779-<br />- Jakarta Timur : Kec Kramat Jati, Kec Pasar Rebo (Cijantung, Gedong, Baru), Kec Ciracas (Rambutan, Susukan), Lubang Buaya, TMII, Pinang Ranti<br />843-, 844-, 845-<br />- Jakarta Timur : Kec Cipayung (kecuali Lubang Buaya dan TMII)<br />- Kota Bekasi : Kec Jatisampurna, Jatiwarna, Jatimurni, Jatiluhur, Jatisari<br />- Kota Depok : Harjamukti, Leuwinanggung<br />84(6-9)-<br />- Kota Bekasi : Kec Pondok Gede (kecuali Jatibening Baru), Kec Pondok Melati (kecuali Jatiwarna dan Jatimurni), Jatikramat, Jatimekar<br />8493-<br />- Kabupaten Bogor : Ciangsana (Kec Gunung Putri)<br />85-<br />- Jakarta Timur : Kec Jatinegara, Kec Matraman<br />86(0-3)-, 866-<br />- Jakarta Timur : Kec Duren Sawit (kecuali Pondok Kelapa), Cipinang Melayu<br />864-, 865-, 869-<br />- Jakarta Timur : Pondok Kelapa<br />- Kota Bekasi : Bintara Jaya, Jatibening Baru<br />867-<br />- Kabupaten Bogor : Kec Gunung Putri (kecuali Cikeas Udik, Nagrak, Ciangsana, Bojong Kulur)<br />87(0-2)-, 877(0-2)-<br />- Jakarta Timur : Ciracas, Kec Pasar Rebo (Pekayon, Kalisari)<br />- Kota Depok : sebagian Kec Cimanggis<br />873-, 874-, 877(3-5)-<br />- Jakarta Timur : Cibubur, Kelapa Dua Wetan<br />- Kota Depok : Kec Cimanggis (kecuali Harjamukti), Kec Tapos (Sukatani, Sukamaju Baru, Jatijajar)<br />875-, 876-, 878-, 879-<br />- Kota Depok : Kec Tapos (Tapos, Cilangkap, Cimpaeun)<br />- Kabupaten Bogor : Cibinong, Citeureup, Babakan Madang, Bojong Gede<br />88(0-2)-, 883(2-6)-<br />- Kota Bekasi : Kec Bekasi Timur<br />- Kabupaten Bekasi : Tambun (kecuali Jatimulya)<br />8830-<br />- Kabupaten Bekasi: Kec Cibitung<br />88(4-6)-, 889-<br />- Kota Bekasi : Kec Bekasi Barat (kecuali Bintara Jaya), Kec Bekasi Selatan (kecuali Jaka Mulya, Jaka Setia, Pekayon Jaya), Kec Medan Satria, Kec Bekasi Utara<br />887-, 888-<br />- Kota Bekasi : Kec Bekasi Utara<br />8899-<br />- Kabupaten Bekasi : Kec Taruma Jaya<br />891-, 892-<br />- Kabupaten Bekasi<br />890-, 893-, 897-, 898-, 8990-, 8991-<br />- Kabupaten Bekasi : Cikarang, Kedungwaringin<br />899(3-6)-<br />- Kabupaten Bekasi : Kec Cibarusah<br />- Kabupaten Bogor : Kec Jonggol, Kec Cariu</p><p align="left">Sekian saja yang aku tahu, kalau ada yang kurang atau salah silakan tinggalkan di kolom komentar. Semoga berkenan.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com73tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-32719332233982152202011-04-01T22:17:00.016+07:002011-07-03T00:02:50.962+07:00Dari dan ke Indonesia Tanpa Pesawat Terbang??? (Part 2)<p align="left">Sebelumnya di <a href="http://kisahbujangbiasa.blogspot.com/2011/01/bisakah-dari-dan-ke-indonesia-tanpa.html">sini</a> aku sudah cerita tentang bagaimana kita bisa menuju ke negara-negara lain di Asia, Eropa, dan Afrika, tanpa menggunakan pesawat terbang, jadi cukup menggunakan jalan darat. Kali ini aku akan menambahkan beberapa data yang bisa menjadi panduan kamu semua untuk menuju Malaysia dan Singapura, atau sebaliknya dari sana menuju ke sini, tanpa menggunakan pesawat terbang. Dari Malaysia atau Singapura, kamu bisa menuju ke negara-negara lainnya dengan mudah, begitu juga sebaliknya.</p><p align="left">Ternyata menurut kabar terkini, jalur ferry antara Medan dan Pulau Pinang <b>sudah ditutup</b>. Ini mungkin saja imbas daripada penerbangan murah antara kedua kota itu. Jadi, jalur yang sangat mungkin antara Indonesia dan Malaysia ialah :</p><ol><li>Tanjung Balai (Sumatera Utara) - Port Klang / Pelabuhan Klang (Selangor)</li><li>Dumai (Riau) - Port Klang</li><li>Dumai - Melaka</li><li>Batam - Singapura, dan juga ke kota-kota lain seperti Johor Bahru dan Tanjung Belungkor (Johor)</li><li>Tanjung Balai Karimun - Singapura, dan juga ke kota-kota lain seperti Kukup dan Batu Pahat (Johor)</li><li>Tanjung Pinang - Singapura, dan juga Johor Bahru</li></ol><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-2heQxMRgXuw/TZXv55A28FI/AAAAAAAAAS4/__P-Nsooqtg/s1600/43558.800x600.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-2heQxMRgXuw/TZXv55A28FI/AAAAAAAAAS4/__P-Nsooqtg/s400/43558.800x600.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5590638290286342226" border="0" /></a></p><p align="center"><span style="font-size:78%;"><i>Kapal ferry Indomal Express rute Dumai - Malaka</i></span></p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-soxZ4xTfMtE/TdlXyrjJ3PI/AAAAAAAAATo/gH9VJ79xcl4/s1600/2a77bbm.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 279px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-soxZ4xTfMtE/TdlXyrjJ3PI/AAAAAAAAATo/gH9VJ79xcl4/s400/2a77bbm.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5609611339061910770" /></a></p><p align="center"><span style="font-size:78%;"><i>PO Handoyo rute Dumai - Pulau Jawa</i></span></p><p align="left">Kapal ferry <b>Indomal Express</b> melayani rute Malaka - Dumai dan Port Klang - Dumai, dan memakan waktu sekitar 1 jam 45 menit. <a href="http://www.m-sia.com/indomal/">Klik di sini</a> untuk menuju laman resminya. Di situ bisa dilihat jadual dan harganya. Sebenarnya ada juga kapal ferry langsung ke Pekanbaru, tapi berdasarkan kabar burung yang aku dengar, jalur ini sudah ditutup.<br />Bagaimana dari Dumai menuju kota-kota lain di Indonesia???<br />Bisa dengan menumpang bis atau travel. Bis atau travel ke Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, cukup sering. Yang paling terkenal adalah <b>Sinar Riau</b> tapi banyak juga yang lain. Sinar Riau dan angkutan lain juga ada yang menuju Bukittinggi, Sumatera Barat, sedangkan bis <b>ANS</b> melayani rute Dumai - Padang dan <b>Makmur</b> melayani rute Dumai-Medan.<br />Bis yang langsung ke Jakarta atau Pulau Jawa hanya ada <b>Handoyo</b> dan <b>Kurnia</b>, sedangkan <b>Pacitan Jaya Putra</b> hanya sampai Pelabuhan Merak. Selain itu tidak ada, harus ke Pekanbaru dahulu. Dari Pekanbaru ke Jakarta ada beragam bis seperti <b>Siliwangi Antar Nusa (SAN), Pahala Kencana, Sari Harum,</b> dan <b>Lorena.</b> Waktu tempuh Dumai - Pekanbaru sekitar 4-5 jam, sedangkan dari Pekanbaru ke Jakarta diperkirakan sekitar 35 - 40 jam.<br />Alternatif lain adalah dari Dumai menuju Palembang atau Bandar Lampung dengan bis <b>Indonesia Mulia Indah (IMI)</b>, dan dari Palembang atau Bandar Lampung bisa menumpang bis <b>Pahala Kencana, Kramat Djati, Sari Harum,</b> atau <b>Laju Prima.</b> Untuk jarak tempuhnya, aku tak tahu pasti. Aku belum survey.<br />Masih ada alternatif lain. Dari Dumai menumpang angkutan ke <b>Simpang Bangko</b>, dan dari sana bisa naik bis yang dari Medan seperti <b>Antar Lintas Sumatera (ALS), Medan Jaya, Pelangi, PMTOH</b> dan lainnya. Tapi harganya memang jadi lebih mahal.</p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-w_H2vVUokjQ/TZXyGI9NoVI/AAAAAAAAATA/r81soz4MA60/s1600/Batam-Fast-Ferry-Boat.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-w_H2vVUokjQ/TZXyGI9NoVI/AAAAAAAAATA/r81soz4MA60/s400/Batam-Fast-Ferry-Boat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5590640699747705170" border="0" /></a></p><p align="center"><span style="font-size:78%;"><i>Kapal ferry Batam Fast rute Singapura - Batam</i></span></p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-rCDbtbilLNo/TZXyqHKRbgI/AAAAAAAAATI/LW1JJW0NJTA/s1600/kelud.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 267px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-rCDbtbilLNo/TZXyqHKRbgI/AAAAAAAAATI/LW1JJW0NJTA/s400/kelud.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5590641317740899842" border="0" /></a></p><p align="center"><span style="font-size:78%;"><i>KM Kelud rute Belawan (Medan) - Tanjung Balai Karimun - Sekupang (Batam) - Tanjung Priok (Jakarta)</i></span></p><p align="left">Alternatif lain adalah dari Singapura. Dari Singapura menuju Batam atau sebaliknya, ada berbagai macam kapal ferry seperti <b>Penguin, Batam Fast, Indo Falcon,</b> dan lain-lainnya. Berangkat dari Singapura bisa dari Harbour Front ataupun Pelabuhan Tanah Merah, seperti yang pernah aku ceritakan. Sedangkan di Batam bersandar di Batam Center, Harbour Bay, Sekupang, atau Nongsa.<br />Ada juga kapal ferry dari Singapura menuju Tanjung Balai Karimun seperti Batam Fast.<br />Dari Batam ataupun Tanjung Balai Karimun menuju Jakarta bisa menumpang kapal <b>KM Kelud</b> dengan rute Belawan (Medan) - Tanjung Balai Karimun - Sekupang (Batam) - Tanjung Priok (Jakarta). Dari Batam menuju Jakarta memakan waktu sekitar 1 hari (24 jam).<br />Atau dari Batam menuju Dumai dengan <b>MV Dumai Express</b>, lalu dari Dumai bisa diteruskan naik bis. Dari Batam juga bisa menumpang kapal ferry ke Pekanbaru, Kuala Tungkal (Jambi), dan Palembang, tapi infonya belum pasti.</p><p align="left">Alternatif lain, dari Singapura menuju Tanjung Pinang. Dari Tanjung Pinang, lebih tepatnya Pelabuhan Kijang, menuju Jakarta bisa menumpang <b>KM Umsini</b> (rute Kijang - Tanjung Priok), <b>KM Sirimau</b> (Kijang - Belinyu (Bangka) - Tanjung Priok), atau <b>KM Bukit Raya</b> (Kijang - Belinyu - Tanjung Priok). Memakan waktu sekitar satu hari lebih 5 jam.<br />Kalau ingin menghindari Singapura, kamu juga bisa dari kota-kota di Malaysia seperti Johor Bahru atau Tanjung Belungkor menuju Batam, Karimun, atau Tanjung Pinang.</p><p align="left">Tulisan ini sekadar referensi bagi kamu yang ingin mencoba sensasi baru melancong ke negara lain, menghindari pesawat terbang. Aku sudah memaparkan alasan mengurangi pemakaian jasa pesawat terbang di postingan sebelumnya. Kalau kamu mau mencoba, silakan.<br />Kalau bukan karena terpaksa atau kejar waktu, sebaiknya hindari penggunaan pesawat terbang. Cobalah moda transportasi lain seperti kapal laut, bis, atau kereta api. Dan pastinya, jadinya Jembatan Selat Sunda dan Jembatan Selat Malaka di masa depan nanti (entah kapan) bisa memudahkan kita melakukan perjalanan lintas negara tanpa pesawat terbang, untuk bumi yang lebih hijau, segar, dan asri.</p><p align="left">Postingan ini akan selalu diupdate sesuai info yang aku dapatkan. Kalau ada yang dapat info lebih lanjut, atau mungkin ada yang kurang jelas, silakan tinggalkan komentar. Terima kasih.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-72475185330784689602011-02-27T07:27:00.004+07:002011-02-27T08:01:05.129+07:00Mencari Tuan Rumah dan Menjadi Tuan Rumah<p align="center"><img src="http://photo.goodreads.com/books/1219415498l/3324732.jpg"></p><p align="left">Aku baru saja selesai membaca buku "Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1.000 Dolar" yang ditulis oleh Marina Silvia K. Memang terlambat, karena buku ini sudah terbit sekitar 3 tahun yang lalu, tapi baru kali ini aku berkesempatan membaca buku ini karena minatku terhadap dunia perjalanan atau travelling baru tumbuh akhir-akhir ini.<br>Hal yang menarik yang diungkapkan dalam buku ini adalah bagaimana kita mengurus akomodasi di negeri orang. Ternyata ada metode yang tengah populer, yaitu menginap di rumah orang. Ini menjadi metode yang bagi beberapa orang amat menyenangkan dibandingkan tidur di hotel, hostel, motel, atau sejenisnya.<br>Apa sajakah kelebihannya???<ul><li>Tanpa biaya. Kita tak akan menanggung biaya akomodasi.</li><li>Kita bisa mengenal secara langsung bagaimana keseharian masyarakat di negara yang kita tempati.</li><li>Banyak kawan baru yang kita dapat. Terutama kalau kita berjalan-jalan sendiri dan tidur di penginapan, kita akan merasa suntuk bersendirian. Tapi kalau menginap di rumah orang, kita dapat kawan baru yang mau mendampingi kita selama perjalanan dan menjadi kawan untuk meluahkan rasa hati.</li></ul>Karena menurutku, ada dua harta berharga yang kita dapatkan ketika berjalan-jalan, yaitu <b>persahabatan</b> dan <b>pengetahuan</b>. Dua harta ini tidak akan tergantikan oleh uang sebesar apapun, dan dua itulah yang ingin aku cari. Belanja dan oleh-oleh itu urusan belakang. Pepatah Melayu pun ada berkata, <b>"Jauh perjalanan luas pemandangan, luas pemandangan banyak pergaulan"</b>, tentu saja pemandangan (pengetahuan) dan pergaulan itu yang ingin dicari. Karena itulah metode <i>homestay</i> menjadi cara ampuh untuk mendapatkan kedua harta berharga itu.<br>Dan dari cara itu pula, Marina Silvia mendapatkan banyak pengalaman baru yang mampu ia rangkai semuanya itu menjadi sebuah buku bertajuk "Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1.000 Dolar". Tapi bagiku, bukan 1.000 Dolar itu yang ingin ditekankan, karena bagiku berapapun biayanya itu sudah menjadi resiko bagi seorang pelancong. Apalagi kedua harta itu, persahabatan dan pengetahuan, tak akan tergantikan oleh triliunan dolar sekalipun.</p><p align="center"><img src="http://yourdailythread.com/wp-content/uploads/2009/10/hospitalityclub1_jpgcopy.jpg"></p><p align="left">Tapi bagaimana caranya??? Bagaimana kita mencari orang yang mau menjadi "tuan rumah" di kota yang ingin kita tempati??? Ada beberapa laman internet yang bisa membantu.<ul><li><a href="http://www.hospitalityclub.org">hospitalityclub.org</a></li><li><a href="http://www.couchsurfing.com">couchsurfing.com</a></li><li><a href="http://www.freeloaders.com">freeloaders.com</a></li><li><a href="http://www.stay4free.com">stay4free.com</a></li></ul>HospitalityClub dan CouchSurfing cukup diutamakan. Kamu diminta untuk mendaftar (sign up) di situ dan nantinya akan dikonfirmasi oleh pemilik laman. Ketika diminta untuk mengisi profil, <b>usahakan mengisi profil sedetil mungkin,</b> karena apa??? Pada nantinya kita akan bertemu di dunia nyata, dan nantinya profil kita akan menjadi pertimbangan bagi orang-orang yang ingin menjadi tuan rumah kita, maukah mereka menerima kita.<br>Oh iya, lagi satu. Melalui <i>couching website</i> seperti ini, kita bukan hanya mencari tuan rumah, tapi <b>kita pun boleh menjadi tuan rumah</b> bagi pelancong yang akan melancong ke tempat kita. Bak kata pepatah Melayu, <b>"orang berbudi kita berbahasa, orang memberi kita merasa"</b>. Orang sudah menjadi tuan rumah, sekarang giliran kita menjadi tuan rumah bagi mereka. Atau justru sebaliknya, dengan pertama-tama kita menjadi tuan rumah bagi mereka, dengan mudahnya mereka pun menjadi tuan rumah bagi kita manakala kita melancong ke kota mereka.<br>Dengan cara seperti ini, kita dapat mengenal lebih banyak kawan dari negara lain. Apabila kamu merasa belum mampu melancong ke negeri yang jauh, cukuplah kamu menjadi tuan rumah dan mendampingi mereka untuk berwisata di kota kamu. Banyak harta yang bisa didapat dari jalur pertemanan seperti ini.<br>Sebelum terlupa, profil pada laman itu harus kamu isi selengkap mungkin. Pada saat kita mencari tuan rumah, orang yang ingin menjadi tuan rumah bisa mempertimbangkan ingin menerima kita atau tidak dengan melihat profil kita. Sebaliknya, pada saat mereka mencari tuan rumah, mereka juga bisa memilih apakah mereka mau tinggal di rumah kita atau tidak.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-55466838463546844732011-02-27T07:18:00.004+07:002011-02-27T07:24:24.775+07:00Kamen Rider<p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-0H2XrEg0fg8/TWmZAPk-COI/AAAAAAAAASM/nSDB544LEII/s1600/foto1-1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-0H2XrEg0fg8/TWmZAPk-COI/AAAAAAAAASM/nSDB544LEII/s400/foto1-1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5578157842935711970" /></a></p><p align="center"><b>DIA PUN MULAI MENGELUARKAN JURUS</b></p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-E8Ilm5Y3G7A/TWmZUkOQ4FI/AAAAAAAAASU/w5fKOSwkgkE/s1600/foto2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-E8Ilm5Y3G7A/TWmZUkOQ4FI/AAAAAAAAASU/w5fKOSwkgkE/s400/foto2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5578158192075006034" /></a></p><p align="center"><b>DAN INILAH JURUSNYA!!!</b></p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-KPyyM8FibxU/TWmZnH3iJUI/AAAAAAAAASc/0N8LClOil8U/s1600/foto3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-KPyyM8FibxU/TWmZnH3iJUI/AAAAAAAAASc/0N8LClOil8U/s400/foto3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5578158510880990530" /></a></p><p align="left">Sumber : forum internet</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-39629319248451588652011-02-20T09:50:00.003+07:002011-02-27T07:18:40.872+07:00Kasus Baru Detektif Conan<p align="left">Sumber : dari forum internet</p><p align="center"><img src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs218.snc3/22549_1201854167033_1248934868_30554167_4528179_n.jpg"><br><img src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs238.snc3/22549_1201854207034_1248934868_30554168_5869701_n.jpg"><br><img src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs238.snc3/22549_1201854247035_1248934868_30554169_7376362_n.jpg"><br><img src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs218.snc3/22549_1201854287036_1248934868_30554170_387732_n.jpg"></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-33273646058847246442011-02-14T09:33:00.004+07:002011-02-14T10:10:16.395+07:00Rindu Purnama<p align="center"><img src="http://www.boleh.com/media_files/media/2011/01/17/3Ytuwb_Rindu-Purnama_320x480.jpg"></p><p align="left">CERITA :<br>Ini kisah tentang seorang anak jalanan bernama Rindu atau Purnama (entahlah siapa nama sebenarnya, kadang orang panggil Rindu kadang pula orang panggil Purnama). Rindu dan kawan-kawannya sedang mengamen di jalan (kalau aku boleh tebak, di kolong Jalan Layang Ir Wiyoto Wiyono, Jakarta), tiba-tiba ia tertabrak oleh sebuah mobil yang dikendarai oleh seorang kaya yang bernama Surya dan supirnya, Pak Pur (macam nama guru SMA-ku dulu). Surya lepas tanggung jawab, ia lari dengan taksi menuju kantor. Pak Pur yang merasa iba pun memutuskan untuk mengasuh Rindu yang terkena geger otak ringan.<br>Surya tak senang dengan keadaan Rindu. Ia tak ingin ada orang asing tinggal di rumahnya, dan memaksa Pak Pur dan istrinya untuk mengembalikan Rindu ke tempat asalnya secepatnya. Sayang, Pak Pur tak tahu di mana tempat Rindu tinggal, ditambah lagi Pak Pur merasa melihat Rindu macam melihat anak sendiri karena Pak Pur dan istrinya sudah berpuluh-puluh tahun tak punya anak kandung.<br>Rindu berasal dari sebuah kampung permukiman kumuh di Jakarta Utara. Di situ ia dididik oleh seorang pembimbing yang bernama Sarah. Ketika Rindu hilang, warga sekampung sibuk mencari, tapi tak jumpa-jumpa. Adiknya, Akbar, sangat menantikan kehadiran kakaknya dan selalu menangis setiap malam.<br>Di tempat lain, tersebutlah Monik, anak dari Pak Roy, presiden direktur di tempat Surya bekerja. Monik sudah lama berhubungan akrab dengan Surya. Monik tengah mengurus sebuah proyek pembangunan apartemen mewah yang rupa-rupanya akan dibangun di kampung tempat Rindu tinggal. Surya tak tahu akan hal ini.<br>Karena Pak Pur tak berhasil mengembalikan Rindu, Surya memutuskan untuk mengembalikannya sendiri. Ia membawa Rindu ke rumah sakit dengan harapan Rindu cepat sembuh dan bisa langsung pulang. Saat di rumah sakit, Rindu menghilang dan Surya tambah panik.<br>Berkat lukisan-lukisan yang digambar oleh Rindu, Surya bisa perlahan-lahan mendapat petunjuk untuk mencari Rindu, termasuk menemuka di mana ia tinggal. Akankah Rindu berhasil ditemukan? Bagaimana dengan nasib kampung Rindu yang terancam digusur? Silakan tonton sendiri di bioskop terdekat.</p><p align="left">REVIEW :<br>Aku sebenarnya terpancing untuk menonton filem ini karena promosinya yang cukup gencar dengan label "filem keluarga". Di antara banyaknya filem Indonesia bertema horor atau percintaan saat ini, Rindu Purnama memberi penyegaran. Ditambah lagi sutradaranya, Mathias Muchus, memang adalah salah satu idolaku. Ini merupakan filem pertamanya.<br>Tapi ekspektasi berlebih memang selalu salah. Aku kira filem ini akan sempurna, ternyata tidak juga. Ceritanya bagus, tapi penggambaran ceritanya itu kurang mengena di hati. Padahal dalam pembuatan filem penggambaran itulah yang penting, bukan ceritanya.<br>Ada beberapa hal yang mengganjal di filem ini. Contohnya, bagaimana bisa Pak Pur dan Surya tak tahu lokasi di mana Rindu tertabrak? Padahal itu bisa menjadi petunjuk untuk mencari tempat tinggal Rindu. Ini tidak, Surya baru tahu tempat Rindu tinggal dari lukisan yang digambar oleh Rindu.<br>Selain itu, ceritanya tergolong sempit dan sebenarnya bisa lebih luas dikembangkan. Bagaimana Surya bisa tak suka ada anak-anak di rumahnya, sebenarnya bisa digambarkan atau diterangkan di filem ini. Lalu Monik itu siapa, apa yang membuat ia bisa seperti itu. Masih banyak hal-hal lain. Aku terpaksa karang-karang sendiri ceritanya.<br>Dan yang paling mengganjal, akhir ceritanya menggantung. Aku kurang suka dengan filem yang akhir ceritanya menggantung dan kita sebagai penonton harus tebak-tebak buah manggis bagaimana ujung ceritanya, sama macam filem Hello Stranger yang aku tonton kemarin.<br>Tapi setidaknya, filem ini punya penggambaran yang bagus tentang jenjang antara si miskin dan si kaya, dan juga antara permukiman kumuh dan permukiman mewah. Satu gebrakan yang baik oleh Mathias Muchus. Lain kali sebaiknya lebih disempurnakan lagi.<br>Aku beri nilai <b>7 dari 10</b>.</p><p align="left">Ada sedikit yang terpikir di otak aku, yaitu mengenai akhir dari filem ini. Di akhir filem ini, permukiman kumuh itu tetap dipertahankan dan bebas dari penggusuran.<br>Kalau menurut aku, penghuni permukiman kumuh seperti Rindu dan kawan-kawannya memang harus dipindahkan ke tempat yang lebih layak, ke rumah susun misalnya. Jangan sampai mereka tetap bertahan dengan kondisi seperti itu, atau malah sebaliknya, rumah mereka digusur untuk kepentingan pembangunan dan mereka tak punya tempat tinggal.<br>Jakarta membutuhkan pemandangan yang bagus sebagai Global City, dan permukiman kumuh seperti itu cukup mengganggu. Berkaca dari kota-kota modern di dunia, pusat kota mereka sudah tak ada perkampungan dan sudah ditumbuhi oleh gedung-gedung perkantoran dan apartemen atau rumah susun. Idealnya, pembangunan kota itu sekarang mengarah ke atas, bukan ke samping. Jadi stop pembangunan kavling perumahan dan mulailah ke pembangunan gedung bertingkat. Sisa ruang bisa dipakai untuk taman atau hutan kota. Di gedung-gedung itu pun harus diberi tanaman agar lingkungan tidak cemar dan tetap hijau.<br>Untuk hal ini, kita harus belajar dari China. Mereka menghancurkan perkampungan yang sudah tak sedap dipandang dan membangun perkampungan baru yang lebih layak di tempat yang sama.<br>Sayangnya pemerintah kita tidak peka dengan masalah ini. Mereka menggusur, tapi tak memberi ganti untuk para penduduk tergusur. Semoga mata mereka tercelikkan.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-56526788769368201332011-01-19T18:19:00.009+07:002011-01-30T16:24:42.016+07:00Bisakah dari dan ke Indonesia Tanpa Pesawat Terbang???<p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TTbPXNxlrrI/AAAAAAAAAR0/C_-xl15-kY0/s1600/RailRoutes-SEAsia.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 400px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TTbPXNxlrrI/AAAAAAAAAR0/C_-xl15-kY0/s400/RailRoutes-SEAsia.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563862387404418738" /></a></p><p align="center"><font size="1"><i>Jalur kereta api Asia Tenggara dan China. Bisakah dari sini menuju Indonesia???</i></font></p><p align="left">Postingan ini masih ada kena mengena dengan <a href="http://kisahbujangbiasa.blogspot.com/2011/01/perjalanan-seorang-sahabat-menuju-korea.html">postingan ini.</a> Jadi aku sudah cerita, di blog kawan kita yang bernama Helmut Uttenthaler itu, aku meninggalkan komentar singkat yang isinya mengajak dia untuk datang ke Indonesia dengan naik kereta api dari negaranya, Austria, ke negara ini. Karena dia penyenang kereta api, maka aku mengajaknya naik kereta api, bukan pesawat terbang.</p><p align="left">Pertanyaannya, bisa kah???</p><p align="left">Ternyata jawabannya <b>BISA.</b> Tapi tak mudah, agak susah sedikit.<br>Begini rute perjalanannya :<ol><li>Dari kota manapun di Eropa ke Moskow. Ini macam-macam rutenya.</li><li>Dari Moscow lalu naik kereta api lewat jalur Trans-Siberian Railway menuju Beijing. Perjalanan ini sekitar satu minggu.</li><li>Dari Beijing lalu menuju Hanoi dengan kereta api langsung. Perjalanan ini sekitar 3 hari 2 malam.</li><li>Dari Hanoi, bisa naik bis ke Vientiane (satu hari), atau lanjut naik kereta api ke Ho Chi Minh dan dari Ho Chi Minh naik bis ke Phnom Penh lalu ke Bangkok. Memang sangat disayangkan tidak ada jalur kereta api di Kamboja dan Laos, sehingga terpaksa untuk melewati kedua negara itu menuju Thailand harus naik bis.</li><li>Dari Vientiane naik kereta api langsung menuju Bangkok.</li><li>Dari Bangkok bisa langsung naik kereta api menuju Singapura, lalu dari Singapura menuju Batam dengan kapal ferry. Tapi sayangnya, dari Batam ke kota lain sepertinya harus dengan kapal terbang, kecuali memang ada kapal laut langsung. Sepertinya ada kapal Pelni yang ke sana.</li><li>Alternatif lain, dari Bangkok ke Kuala Lumpur, lalu dari Kuala Lumpur naik kereta api ke Tampin, Melaka. Dari Tampin menuju Bandar Melaka harus naik bis atau taksi, lalu dari Melaka bisa menyeberang dengan kapal ferry menuju Dumai, Riau. Dari Dumai ke mana-mana tempat bisa naik bis.</li><li>Alternatif lain lagi, lewat Pulau Pinang. Jadi dari Bangkok turun di Butterworth, lalu naik bis ke Georgetown (Pulau Pinang) dan dari sana naik kapal ferry menuju Medan, Sumatera Utara.</li></ol>Ada satu laman yang bisa membantu, <a href="http://seat61.com/">seat61.com</a>. Laman ini menjelaskan berbagai informasi untuk melancong ke berbagai tempat di belahan dunia <b>tanpa naik pesawat terbang</b>. Jadi bisa naik bis, kapal ferry, atau kereta api. Tapi tidak semua negara, dalam artian ya memang ada beberapa negara yang untuk menuju ke sana terpaksa harus naik kapal terbang.<br>Di situ juga dijelaskan alasan-alasan untuk tidak memakai pesawat terbang dan memilih menggunakan moda transportasi lain. Penjelasannya bisa dibaca di <a href="http://seat61.com/CO2flights.htm">sini</a>. Ternyata perbandingan emisi CO2 yang dihasilkan antara kapal terbang dengan moda transportasi lain memang cukup jauh.<br>Di luar itu, banyak yang bisa kita nikmati dengan perjalanan tanpa pesawat terbang ini. Terutama pemandangannya, masyarakatnya, dan nyamannya tidur nyenyak di dalam kereta api. Di dalam pesawat terbang, sudah hanya bisa tidur di tempat duduk (kecuali 1st class), cuma bisa melihat-lihat awan, banyak pula batasannya. Memang kelebihan kapal terbang adalah waktu tempuhnya yang cepat, tapi kalau sedang tidak terburu-buru, sebaiknya gunakanlah moda transportasi lain seperti kapal laut atau kereta api misalnya.</p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TTbP_ALBO0I/AAAAAAAAAR8/q1KIVC3-WPY/s1600/geology.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 284px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TTbP_ALBO0I/AAAAAAAAAR8/q1KIVC3-WPY/s400/geology.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563863070947752770" /></a></p><p align="center"><font size="1"><i>Adanya Jembatan Selat Malaka mampu mempermudah akses tanpa kapal terbang menuju Indonesia</i></font></p><p align="left">Perjalanan tanpa kapal terbang ini nantinya bisa semakin dimudahkan apabila <b>Jembatan Selat Malaka</b> sudah selesai dibangun. Nantinya akan membuka akses darat langsung dari Pulau Sumatera menuju Tanah Semenanjung. Tapi mungkin baru beberapa tahun lagi mulai dibangun, karena pembangunan ini memakan biaya tidak sedikit. Ditambah lagi pemerintah kita akan lebih fokus untuk pembangunan Jembatan Selat Sunda daripada jembatan ini.<br>Nah, masalahnya selain biaya, tentunya kesiapan infrastruktur di Indonesia juga harus jadi bahan pertimbangan. Kita berharap, sebelum JSM jadi, jalan di daerah Sumatera sudah harus mulus. Tapi selain itu, sebaiknya pemerintah kita juga membangun jalur kereta api menuju Pulau Sumatera sehingga bisa langsung naik kereta api dari sini ke negara lain.<br>Kereta api itulah yang penting, karena bisa menjadi alternatif rute ekspor impor negara kita. Selain itu juga kan kendaraan pribadi atau kendaraan jalan raya juga merupakan sesuatu hal yang harus dihindari untuk menjaga kebersihan lingkungan kita. Naik mobil sendiri pun selain menghasilkan polusi, juga bukan hal yang menyenangkan untuk berjalan-jalan karena harus menyetir sendiri, kecuali kamu memang menyukainya.<br>Tapi tanpa jembatan itu pun, pada intinya sudah bisa ke negara kita atau dari negara kita ke negara lain, termasuk ke Eropa, tanpa naik kapal terbang. Silakan nikmati kalau kamu memang ingin menikmatinya. Suatu hari nanti aku mau mencoba.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-33298055067075677902011-01-19T18:05:00.002+07:002011-01-19T18:18:03.991+07:00Di Mana Keadilan di Negeri Ini???<p align="left">Akhirnya jadi juga menulis tentang politik, setelah sekian lama. Ya, semakin lama memang akhirnya niatku untuk sama sekali tidak berbicara apapun mengenai carut-marutnya pemerintahan di negeri ini akhirnya terpatahkan juga. Tanganku akhirnya tergelitik juga menulis tentang ini.<br>Apalagi kita sudah tahu bersama-sama kasus yang sedang "panas" akhir-akhir ini. Ya, Gayus Tambunan. Orang ini menjadi bahan perbincangan paling ramai saat ini. Bukan karena dia pandai menyanyi atau bermain filem, tapi karena ia berhasil melarikan diri dari penjara dan dengan santainya berjalan-jalan ke sana ke mari, "cukup" dengan membayar para oknum yang seharusnya saat ini jadi penegak hukum.<br>Hari ini, ketika aku menulis postingan ini, Gayus dijatuhi vonis penjara 7 tahun. Seorang yang telah mengemplang pajak, melakukan suap dalam jumlah besar, dan melakukan banyak tindak kriminal murni lainnya, "hanya" dijatuhi hukuman seringan itu. Di mana keadilan di negeri ini??? Tentu kita semua punya pertanyaan demikian.<br>Sudah banyak berita tentang "ketimpangan" hukum di negeri kita ini, cari sendiri beritanya di berbagai laman internet. Dan makin sering kamu membaca, makin panas pula hati kamu. Jadi??? Jangan membaca, kecuali kamu memang berniat membaca.</p><p align="left">Kasus Gayus ini membuka mata kita bahwa hukum di negara kita, begitu juga para elemen-elemen yang terlibat di dalamnya, sudah carut-marut dan mengarut dan macam benang kusut. Perlu satu reformasi total untuk mengembalikan sistem yang sudah lama rusak dalam hal ini. Tapi siapa yang harus memulai??? Kita hanya rakyat jelata yang tak tahu apa-apa.<br>Jadi kita hanya bisa berdoa, semoga Tuhan membuka mata di atas hidung dan juga mata hati mereka agar kiranya mereka mau kembali ke jalan yang benar. Hanya itu yang bisa kita lakukan. Kita hanya bisa menunggu waktu.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-75660029297876951662011-01-11T17:58:00.004+07:002011-01-11T18:16:00.955+07:00Yoyo & Cici<p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TSw39MELq_I/AAAAAAAAARs/3mpY3vNWm9Y/s1600/yoyocici.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TSw39MELq_I/AAAAAAAAARs/3mpY3vNWm9Y/s400/yoyocici.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5560881164246035442" /></a></p><p align="left">Pengguna internet mungkin sudah sering mendengar nama ini. Ya, Yoyo dan Cici. Mereka berdua adalah anak monyet yang lucu dan akhir-akhir ini menjadi emoticon di berbagai blog atau forum.<br>Orang-orang yang melihat mereka berdua pasti akan merasa gemas akan kelucuan dan "imut-imut" mereka. Senarai lengkap emoticonnya bisa dilihat di <a href="http://www.laymark.com">laymark.com</a>. Sebenarnya dulu ada laman khusus untuk mereka, yoyocici.com, tapi entah kenapa laman tersebut tak bisa diakses lagi.<br>Sebenarnya banyak macam emoticon yang beredar internet. Ada Tuzki, Onion Head, Mashimaro, Baby Soldier, tapi menurutku yang paling comel, paling lucu, dan paling enak dipakai tetaplah Yoyo dan Cici.</p><p align="center"><img src="http://4.bp.blogspot.com/_HvmfQCZvGNQ/So5eB0_Ud2I/AAAAAAAAADE/UfrjlcQOxwY/s400/1322611ovsfyfnpq3.jpg"></p><p align="left">Siapa pastinya pembuat Yoyo Cici, aku tak tahu. Tapi mesti orang dari Republik Rakyat China. Tidak hanya Yoyo Cici sebenarnya, emoticon lain seperti Tuzki dan Baby Soldier pun dibuat oleh orang China. Dalam bahasa Mandarin, Yoyo dan Cici biasa disebut dengan "悠嘻猴" (yōu xī hóu). "悠" adalah nama Yoyo dalam bahasa Mandarin (悠悠, yōuyōu), "嘻" adalah Cici (嘻嘻, xīxī), sedangkan "猴" artinya "monyet".<br>Oh iya, mereka juga tidak hanya tampil melalui emoticon dan gambar, tapi juga dibuat video animasi pendek sebanyak 7 episode, masing-masing berdurasi sekitar 2 menit. Dan di video ini, mereka tidak cuma berdua, tapi ada kawan-kawan mereka yang lain seperti Mr. Pig, Muji, dan sekumpulan itik.</p><p align="center"><object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/nz-K2fqlN4s?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/nz-K2fqlN4s?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-11435957613218677822011-01-11T17:06:00.007+07:002011-01-12T00:42:17.215+07:00Perjalanan Seorang Sahabat Menuju Korea Utara<p align="center"><img src="http://www.theodora.com/maps/new9/north_korea_map.gif"></p><p align="left">Kawan-kawan silakan berkunjung ke blog ini : <a href="http://vienna-pyongyang.blogspot.com">http://vienna-pyongyang.blogspot.com</a>. Aku beberapa hari yang lalu membaca blog tersebut dan aku mendapatkan cerita yang cukup menarik, yaitu bagaimana dua orang sahabat kita dari Austria yang bernama Helmut dan seorang lagi dari Swiss yang bernama Oliver melakukan perjalanan menuju Korea Utara, sebuah negara paling misterius di dunia dan sebuah destinasi yang "tidak biasa", dan rupanya mereka pun masuk ke negara itu melalui jalur yang "tidak biasa".<br>Mereka melakukan perjalanan dengan kereta api. Ya, kereta api. Memang sahabat kita Helmut ini adalah seorang pekerja di syarikat kereta api Austria sana, dan memang dia tertarik dengan dunia perkeretaapian. Tapi melakukan perjalanan lintas benua menggunakan kereta api memang cukup unik. Helmut dan Oliver, sahabat yang juga pekerja syarikat kereta api di Swiss, menghabiskan 22 hari perjalanan Austria-Slovakia-Ukraina-Rusia-Korea Utara-China-Austria. Dan ternyata mereka pulang dari Beijing dengan pesawat terbang, bukan kereta api. Bayangkan kalau naik kereta api, bisa lebih lama lagi.<br>Tidak hanya itu, mereka pun menghabiskan uang sekitar 3.100 Euro (sekitar 33 juta Rupiah). Astaga.</p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TSwvGGHdDsI/AAAAAAAAARc/i0jFO6iT3Ls/s1600/russiawo5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 272px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TSwvGGHdDsI/AAAAAAAAARc/i0jFO6iT3Ls/s400/russiawo5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5560871421663317698" /></a></p><p align="left">Bukan di situ saja keunikannya. Mereka masuk melalui pintu masuk Korea Utara yang menurut kabar hanya boleh dilintasi oleh warga Korea Utara dan warga Rusia. Warga negara lain, apabila masuk ke Korea Utara dengan kereta api, biasanya masuk melalui Dandong, China. Jadi hanya ada dua pintu masuk ke Korea Utara : Dandong-Sinuiju dan Lapangan Terbang Internasional Sunan, Pyongyang.<br>Tapi sahabat kita ini masuk melalui Khasan, Rusia, dan Tumangang, Korea Utara. Jalur ini tertutup untuk warga negara selain Korea Utara dan Rusia. Kenyataannya mereka bisa lolos masuk tanpa kekurangan suatu apapun, walaupun pada akhirnya masuknya mereka melalui jalur yang "tidak biasa" membuat biro wisata di Korea Utara (KITC) kelabakan dan mulai melarang secara ketat warga negara asing masuk melalui Khasan atau Tumangang.</p><p align="left">Berwisata di Korea Utara tidak selamanya senang. Selama perjalanan di luar hotel, wisatawan akan selalu didampingi oleh pemandu wisata dari biro KITC di Korea Utara. Selain memandu wisatawan, tugas utama mereka adalah mengawasi jangan sampai para wisatawan melakukan tindakan apapun yang mencoreng nama Korea Utara di dunia internasional. Karena itulah wartawan dilarang masuk Korea Utara. Kita pun semua tahu kalau di Korea Utara banyak sekali peraturan dan batasan yang mengekang kebebasan warga negaranya. Kalau mau dijabarkan di sini, terlalu panjang.<br>Tapi sahabat kita ini bisa menuturkan apa yang mereka lihat dengan mata dan kepala mereka sendiri di Korea Utara, terutama selama perjalanan mereka dengan kereta api, yang mana pastinya mereka tak diawasi oleh siapapun. Setidaknya kita mendapatkan sedikit pencerahan tentang apa yang berlaku di sana, karena berita yang selama ini beredar juga belum tentu bisa dipercaya. Apa yang disampaikan oleh media dari Korea Utara tentunya hanyalah propaganda semata dan hanya boleh menunjukkan hal-hal yang positif dari negara itu. Sebaliknya, berita dari negara Barat juga bisa jadi hanyalah propaganda mereka untuk menjatuhkan Korea Utara yang telah lama mereka anggap sebagai musuh atau ancaman.<br>Jadi memang Korea Utara bukan negara yang menyenangkan untuk wisatawan. Bahkan telepon seluler pun dilarang di sana. Jadi telepon seluler kita akan dibungkus, lalu disegel, dan baru boleh dibuka ketika kita akan meninggalkan Korea Utara. Telepon seluler saja dilarang, apalagi internet. Gambaran selengkapnya bisa dibaca di blog yang sudah aku tulis linknya di atas.</p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TSw1oDc-TOI/AAAAAAAAARk/0v7fAmWqD8A/s1600/20080915004fs5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TSw1oDc-TOI/AAAAAAAAARk/0v7fAmWqD8A/s400/20080915004fs5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5560878602133589218" /></a></p><p align="center"><font size="1"><i>Helmut (kiri) dan Oliver (kanan) di depan gerbong kereta api Moscow-Pyongyang</i></font></p><p align="left">Helmut ternyata senang berwisata. Selain di Pyongyang, ia pun telah menulis blog perjalanannya di tempat lain, seperti <a href="http://eurasia2005.blogspot.com">berkeliling Eurasia</a> dan <a href="http://caucasus-2009.blogspot.com">menuju Iran melewati Pegunungan Kaukasus</a>. Tapi memang harus diakui, perjalanan ke Korea Utara ini adalah perjalanan yang paling menantang dan mengesankan baginya.<br>Setelah aku membaca blognya, aku pun meninggalkan komentar singkat. Aku mengajaknya untuk berkunjung ke Indonesia, sebuah negara yang indah dan pas untuk berwisata. Dan ternyata ada juga beberapa orang yang memintanya berkunjung ke Indonesia. Tapi aku mengajaknya melewati jalur yang tidak biasa juga, yaitu dengan kereta api jalur Eurasia, masuk ke Malaysia, Singapura, dan dari Singapura bisa naik kapal ferry menuju Batam. Aku tak tahu apakah ada jalur langsung dari Malaysia menuju jalur utama kereta api Eurasia, tapi sepertinya ada. Dan karena dia menyukai kereta api, tentulah aku mengajaknya melihat kereta api di negara ini.<br>Sayang memang, tidak ada jalur kereta api langsung dari Indonesia ke negara lain. Apa boleh buat, negara kita terpisah laut dengan negara lain. Kalau ada, kan enak, naik kereta api dari sini ke Rusia atau Jerman misalnya. Lebih enak naik kereta api lah, bisa tidur, main laptop, lihat pemandangan. Kalau naik pesawat terbang, sudah mahal, banyak aturannya pula. Memang lebih cepat, tapi kurang nyaman.<br>Helmut pun mengatakan demikian. Di akhir ceritanya, ketika pada akhirnya ia harus pulang dari Beijing ke Dusseldorf dengan pesawat terbang, dia bilang "lebih enak sepekan di dalam kereta api daripada 10 jam di pesawat terbang kelas ekonomi".</p><p align="left">Yah, semoga kisah Helmut dapat memberi gambaran kepada anda mengenai kondisi di Korea Utara. Helmut juga berpesan, sebaiknya jangan masuk Korea Utara melalui Khasan atau Tumangang, kecuali anda memang nekat seperti dia.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-20789966313890376202011-01-06T20:03:00.003+07:002011-01-06T20:57:06.025+07:00Wanita Berambut Panjang dan Berambut Pendek...<p align="center"><img src="http://www.aaa-fashion.com/wp-content/uploads/2009/06/2009-hot-long-layered-hairstyle3.jpg"></p><p align="center"><img src="http://1.bp.blogspot.com/_30PRmkOl4ro/SgrhXMyM_lI/AAAAAAAAQAw/teEb7yHNECg/s400/latest%2Bhairstyle.jpg"><p align="left">Salah satu daya tarik daripada seorang wanita ialah rambutnya. Rambut, yang awalnya berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas terik dan juga benturan (terutama bagian otak), kini menjadi perlambang kecantikan dan mungkin juga sifat dari manusia, terutama wanita yang memang memiliki berbagai macam model rambut.<br>Kalau di masyarakat Asia, termasuk Melayu, rambut yang cantik bagi seorang wanita adalah rambut yang hitam panjang, lurus, dan berurai. Nyatanya sekarang rambut tidak melulu hitam dan panjang. Sekarang sudah banyak wanita yang beralih ke model rambut pendek, dan warnanya pun tak selalu hitam. Ada coklat, merah, jingga, yang ekstrim macam biru atau hijau pun ada.<br>Rambut lelaki memang cenderung pendek, walaupun rambut panjang juga sudah mulai disukai. Bagaimana sejarahnya rambut lelaki umumnya pendek dan rambut wanita umumnya panjang, aku tak tahu. Tapi yang pasti, itu berkaitan dengan budaya tempatan. Sama saja seperti di militer dan kepolisian, wanita harus berambut pendek, sudah ada peraturannya. Begitu juga dengan laki-laki Sikh, tidak boleh memotong rambut, cambang, dan kumis. Itu semua berakar dari tradisi.</p><p align="center"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_4R1YTsjaAnk/SeugzizHRnI/AAAAAAAADIk/CDCrn6fZtQc/s400/sedu-hair-styles-3_jpg.jpg"></p><p align="left">Sebenarnya aku menulis postingan ini karena ingin tahu saja, model rambut wanita seperti apa yang disukai oleh lelaki. Dan ternyata menurut observasiku sendiri, entah di dunia nyata ataupun di dunia nyata, perbandingan antara lelaki yang menyukai wanita berambut pendek dan berambut panjang hampir mendekati 50:50. Jadi selera lelaki memang beragam. Selain itu, aku sudah cerita bahwa ketika aku berkunjung ke Singapura beberapa waktu lalu sepertinya perempuan di sana mulai mencoba berbagai macam model rambut, terutama rambut pendek. Dan perempuan berambut pendek agaknya makin banyak di Singapura. Bukan hanya di Singapura, tapi di serata dunia termasuk Indonesia.<br>Oke, kita mulai dari wanita berambut panjang. Wanita berambut panjang selayaknya memiliki kesan anggun dan lemah lembut. Memang tidak semuanya, karena wanita berambut panjang yang tomboy pun ada. Tapi kebanyakan memang melahirkan kesan anggun. Selain itu, wanita berambut panjang juga terkesan <i>girly</i> atau feminin, sifat kewanitaannya nampak sekali. Karena itu, wanita berambut panjang cukup pas apabila memakai pakaian seperti gaun, atau blus dengan bawahan rok, karena pakaian tersebut agaknya cukup feminin. Tapi karena rambut panjang pada wanita sangat "umum", maka mau memakai apapun mereka pun sesuai.</p><p align="center"><img src="http://www.short-hair-style.com/images/perfect-bob-hair-cut-7941.jpg"></p><p align="left">Wanita berambut pendek memiliki kesan dinamis, aktif, dan liberal. Artinya wanita tersebut cukup banyak pergerakan dan tidak terbatas oleh hal-hal yang biasanya sangat membatasi wanita. Ada kalanya wanita berambut pendek juga terkesan tomboy, tapi tidak selalu. Tomboy ataupun girl tidak selalu nampak dari rambutnya, pendek atau panjang.<br>Karena itulah rambut pendek juga biasanya identik dengan pekerjaan yang banyak menuntut gerak seperti aktivis, atlet, pekerja lapangan, ataupun pekerjaan lain yang sudah lama didominasi oleh lelaki. Dan pakaian yang sesuai bagi mereka adalah pakaian casual atau keseharian seperti blus atau kaus dengan celana panjang atau pendek. Rambut pendek, terutama yang pendek sekali dan di atas leher, tidak pas dipadukan dengan pakaian gaun rok, kecuali rambut bob mungkin masih bisa dipadukan.<br>Secara pribadi, aku lebih menyukai wanita berambut pendek daripada wanita berambut panjang. Kesannya seksi dan elegan kalau aku melihat wanita berambut pendek. Entah sejak kapan aku menyukai wanita berambut pendek, tapi memang rambut model seperti itu sangat cantik di mataku. Tapi jangan rambut yang sangat pendek seperti laki-laki, rambut seperti itu kurang enak dilihat. Setidaknya sebatas leher lah, lebih panjang sedikit dari rambut laki-laki kebanyakan.<br>Lebih cantik lagi kalau ujung rambutnya menyebar ke luar dan agak sedikit jabrik. Mungkin seperti model rambut Cagalli Yula Athha di Gundam Seed. Ujung rambut ke dalam seperti model bob kebanyakan pun tak kalah seksi.</p><p align="center"><img src="http://www.mediumhaircuts.net/wp-content/uploads/2009/09/Medium-Haircuts.jpg"></p><p align="left">Tak suka keduanya??? Masih ada model rambut yang lain, yaitu rambut sedang. Tak pendek, juga tak panjang. Banyak orang Indonesia bilang <i>rambut sebahu</i>. Ini sebagai alternatif. Kalau menurutku, wanita dengan rambut sedang sifatnya bisa macam-macam. Dia bisa kemayu, tapi bisa juga aktif dan agresif. Sepertinya semua sifat ada. Tapi kalau menurutku sendiri, model rambut seperti ini kesannya tanggung-tanggung. Si pemilik rambut bingung, mau pendek atau mau panjang. Mestinya kalau panjang, panjang sekalian. Kalau pendek, pendek sekalian, habis perkara.<br>Masih tak suka juga model rambut yang ini??? Jangan-jangan ada yang senang dengan wanita botak. Ah, janganlah. Entah kenapa aku lihat tidak ada kesesuaian pada wanita berkepala botak. Kalau lelaki, bolehlah. Kalau wanita??? Yang ada malah mau buat aku ketawa lihat dia.</p><p align="left">Oh iya, bagaimana dengan warna rambut??? Aku senang dengan wanita yang berambut warna coklat atau merah, ada nampak kesan seksi dan elegan. Lebih cantik lagi kalau warna rambutnya campuran antara hitam dan kuning atau coklat muda, cantik sekali.<br>Dan warna rambut seperti itu pas untuk kulit orang Melayu yang kuning langsat dan agak kecoklatan. Blonde (rambut kuning)??? Kurang pas, kalau orang putih bolehlah. Apalagi warna-warna rambut yang terlalu ekstrim macam rambut perempuan-perempuan di anime Jepang, merah jambu atau biru laut misalnya, tak sesuai untuk orang kita.<br>Yang pasti, untuk para wanita, peliharalah rambutmu sebaik-baiknya karena rambut termasuk mahkota yang dapat memikat hati para lelaki. Dan jangan lupa, jangan terlalu mengutak-atik rambut, nanti cepat rusak. Hati-hati juga memakai cat rambut, salah-salah nanti bisa terkena penyakit.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-49400049969992806342011-01-02T08:27:00.007+07:002011-01-02T09:23:01.967+07:00Kembang Api Tahun Baru 2011 di Berbagai Negara<p align="left">Selamat Tahun Baru 2011!!!</p><p align="left">Sejak lama perayaan tahun baru identik dengan kembang api, mulai dari skala kecil (kampung) sampai ke skala besar (kota besar), langit dipenuhi oleh cahaya kembang api dan bunyi-bunyinya yang begitu meriah.<br>Ini aku lampirkan sebagian video kembang api di beberapa tempat dalam merayakan tahun baru 2011. Sangat spektakuler. Kalau menurutku, yang paling indah adalah yang di Taipei.</p><p align="center"><object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/UDf3TJesZ_I?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/UDf3TJesZ_I?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object></p><p align="center">Taipei</p><p align="center"><object width="480" height="270"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/VspeOv3h-7A?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/VspeOv3h-7A?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="270"></embed></object></p><p align="center">Hong Kong</p><p align="center"><object width="480" height="270"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/2b8C-ET7rEU?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/2b8C-ET7rEU?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="270"></embed></object></p><p align="center">Dubai</p><p align="center"><object width="480" height="270"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/Xy_9bx6U8_0?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/Xy_9bx6U8_0?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="270"></embed></object></p><p align="center">London</p><p align="center"><object width="480" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/ii491JWpidA?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/ii491JWpidA?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object></p><p align="center">Sydney</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-79256650283007319172010-12-31T12:49:00.003+07:002010-12-31T13:08:30.531+07:00Cermin dan Teropong (Bye-bye 2010, Welcome 2011)<p align="left">Beberapa jam lagi, kita akan meninggalkan tahun 2010 dan akan menginjakkan tapak kaki di tahun 2011. Sebuah momen yang sangat pas bagi kita untuk mengambil cermin dan teropong. Apa maksudnya???</p><p align="left">Mari kita memakai cermin.<br />Dengan cermin, kita bisa melihat apa yang sudah terjadi di masa 2010 ini. Tentu banyak peristiwa yang terjadi, entah itu suka, duka, bahagia, sedih, semuanya memberikan kesan yang begitu berwarna dan bermakna bagi kehidupan kita.<br />Secara umum, tahun 2010 ini sebenarnya kalau aku yang merasakan, sepertinya lebih banyak kisah dukanya daripada kisah sukanya. Tokoh-tokoh yang aku kagumi banyak yang kembali ke alam baka meninggalkanku pada tahun ini, termasuk juga salah satu favoritku, seorang aktris kawakan. Ida Kusumah.<br />Bencana alam terjadi di berbagai tempat. Yang paling mengemuka ialah letusan Gunung Merapi dan tsunami di Mentawai, dan juga banjir bandang di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, dan China. Gangguan keamanan juga masih ada pada tahun ini, begitu juga kerusuhan dan keributan di tengah-tengah masyarakat. Dan yang tak pernah disangka-sangka, Semenanjung Korea akan panas, hasil daripada peluncuran senjata oleh Korea Utara menuju Pulau Yeonpyeong.<br />Tapi jangan lupakan juga kisah bahagia yang melingkupi diri kita dan juga alam semesta ini. Contohnya adalah kebangkitan timnas sepakbola negara kita, walaupun gagal meraih Piala AFF. Dan juga banyak kisah bahagia lainnya.<br />Perhatikanlah itu semua dan jadikan itu sebagai bekal untuk menapaki kaki di tahun 2010.</p><p align="left">Dan bagaimana dengan teropong???<br />Pakailah teropong untuk mengamati apa saja yang bakal terjadi di tahun 2011 nanti, walaupun kita tidak tahu apa pastinya. Tapi pakailah hasil pengamatan di cermin tadi untuk bisa melihat kejadian di tahun 2011.<br />Postingan ini tidak bermaksud mengajak anda untuk meramal tahun 2011, karena aku yakin semua yang terjadi di dunia ini ada yang mengatur, tak lain dan tak bukan adalah Tuhan Semesta Alam. Tapi aku mengajak kamu semua membuat sebuah senarai rencana, apa yang mau kita lakukan untuk 2011 nanti, dan kita mau jadi apa di tahun 2011 nanti. Dan semuanya itu seharusnya sudah dimulai dari detik ini.<br />Tahun 2011 aku sudah berencana membuka usaha, sebuah target yang sebenarnya molor. Target sebelumnya, 2010 aku harus sudah punya usaha sendiri. Ternyata gagal. Tapi 2011 ini aku sangat optimistis.<br />Jadi buatlah target jangka panjang untuk tahun 2011. Jangan hanya ibarat lagu orang Spanyol sana, Que Sera Sera, atau macam lagu Titiek Puspa "apa yang terjadi terjadilah". Jangan. Kita harus membuat rencana dan berusaha untuk mewujudkan target tersebut. Walaupun pada akhirnya Tuhan juga yang menentukan, tapi Tuhan tidak suka orang yang suka pasrah dan putus asa. Kita harus berusaha, dan serahkanlah usaha itu kepada Tuhan agar kiranya semua itu baik bagi-Nya, bagi diri kita sendiri, sesama kita, dan bagi seisi alam.</p><p align="center"><b>SELAMAT TINGGAL 2010, SELAMAT DATANG 2011</b></p><p style="font-weight: bold;" align="center"><span style="font-size:180%;">سلامت تاهون بارو</span></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-74600098048787617812010-12-31T12:27:00.003+07:002010-12-31T12:49:19.369+07:00Jangan Menyerah, Kawan!!!<p align="center"><img src="http://www.harianberita.com/wp-content/uploads/2010/10/Timnas-Indonesia-2010.jpg"></p><p align="left">Perhelatan Piala AFF Suzuki 2010 pun usai sudah. Hasilnya??? Malaysia menjadi juara dengan menang secara agregat 4-2 melawan Indonesia di Gelora Bung Karno, Jakarta. Tahniah untuk Malaysia.<br>Untuk timnas Indonesia, jangan berkecil hati dan jangan pernah menyerah. Kamu sudah tampil baik selama ini dan sudah mampu membangkitkan emosi warga Indonesia di lapangan hijau yang selama ini memang sudah lama terpendam. Kamu mampu memancarkan aura dan penyegaran baru yang selama ini tak pernah kami lihat.<br>Jangan menyerah, kawan. Masih ada kejuaraan lain di hadapan mata dan kita harus yakin bahwa kita akan meraih gelar sebagai juara di masa yang akan datang. AFF kali ini adalah awal dari kemajuan sepakbola kita.</p><p align="left">Bagiku, kemenangan sejati tetap milik Indonesia. Kemenangan yang mampu menyatukan hati, pikiran, dan sanubari seluruh bangsa Indonesia untuk mendukung para pejuang mereka di rumput hijau. Jarang sekali ada satu momen di mana semua kalangan, entah itu petani, pengusaha, kaya, miskin, Islam, Kristen, Jakmania, Bonek, Interisti, Milanisti, semuanya berbaur menjadi satu dan melupakan urusan pribadinya masing-masing demi satu tujuan : mendukung timnas Indonesia.<br>Dan selesai pertandingan dengan kekalahan Indonesia, suporter Indonesia tetap tertib. Mereka pulang dengan menyerukan yel-yel anti rusuh dan cinta damai. Dan nama Indonesia tetap bergaung di luar stadion, walaupun dilihat dari mata di atas hidung dan di bawah dahi timnas kita sudah kalah, tapi dilihat dari mata hati, kita adalah pemenang sejati. Andai aku berada di sana, kecintaanku terhadap negara ini bisa sangat bergemuruh di dada.<br>Terbersit sebuah pengandaian, andaikanlah pertandingan di Liga Super Indonesia bisa seperti ini. Kumpul dengan tertib, bubar pun dengan tertib. Yang terjadi selama ini, kerusuhan dan keributan antar suporter selalu mewarnai ISL. Termasuk juga dendam kesumat antara Jakmania dan Viking, dan juga Bonek dan Aremania. Ingin aku melihat di suatu masa nanti, mereka semua bergandeng tangan dan bersatu untuk kemajuan sepakbola kita. Semoga terjadi.</p><p align="left">Di tengah harapan tinggi atas timnas Indonesia, ada satu ganjalan yang sangat sangat mengganggu. Ya, PSSI. Syarikat ini dari dulu tidak pernah berubah. Penuh dengan intrik dan permainan yang mempermalukan. Apalagi orang-orang atasan di PSSI sana, termasuk si Ketua Umum Nurdin Halid. Mereka sudah dibutakan oleh uang dan kekuasaan.<br>Terlalu banyak keburukan PSSI dan orang-orangnya yang mau ditulis di sini. Satu yang paling mengemuka adalah buruknya manajemen tiket Piala AFF kali ini, sampai terjadi kericuhan dan pengrusakan stadion. Sudah begitu, harganya dibuat mahal pula. Mereka takut dibuat sederhana karena kalau sampai pembelian tiket berlangsung mudah, mereka tidak mendapat uang hasil akal-akalan penjualan tiket tersebut.<br>Entah setan apa yang merasuki para petinggi PSSI ini, aku pun dibuat bingung oleh mereka. Dan jangan heran, tuntutan mundur dari rakyat semakin mengemuka.<br>Yang pasti, sepakbola jangan sampai dimasuki kepentingan-kepentingan politik. Sepakbola harus murni sepakbola, terlepas dari berbagai persoalan apapun seperti politik, suku, atau agama. Sayang, bagi mereka yang di atas sana, intrik politik adalah segalanya.</p><p align="left">Tapi seperti judul tulisan ini : Jangan Menyerah, Kawan!!! Masih ada masa depan yang cerah untuk Indonesia, baik itu di bidang olahraga, ekonomi, hankam, dan sebagainya. Sudah menjadi tugas kita untuk mencurahkan segenap apa yang kita punya untuk memajukan bangsa ini.</p><p align="left"><b>Hidup Indonesia!!! Merdeka!!!</b></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-71587659749436449852010-12-31T11:07:00.003+07:002010-12-31T12:26:53.487+07:00Fakta Menarik Mengenai Singapura<p align="left">Apabila bertandang ke suatu tempat, tentulah ada beberapa fakta atau kenyataan menarik yang bisa dipelajari dan bisa menggambarkan bagaimana kondisi dan keadaan di negara tersebut. Termasuk pula Singapura.<br>Bila berkunjung ke suatu tempat, usahakan jangan cuma pergi sana pergi sini lalu ambil foto, belanja, beli buah tangan. Perjalanan kita akan menjadi sia-sia. Usahakan pelajari sesuatu yang baru di sana. Dengan demikian kita mendapatkan wawasan baru dan perjalanan kita akan menjadi sesuatu yang menyenangkan.</p><p align="left"><ul><li>Singapura dulunya bernama Temasek. Nama Singapura diberikan oleh Parameswara dari Sriwijaya (Palembang) yang melarikan diri ke Melaka karena invasi Majapahit. Ketika Inggris menduduki negeri ini pada abad ke-18, nama tersebut dilafazkan menjadi <i>Singapore</i>, dan menjadi nama resminya di dunia internasional, sedangkan dalam bahasa Melayu atau Indonesia tetap disebut sebagai <i>Singapura</i>.</li><li>Bahasa resmi Singapura adalah bahasa Inggris, tetapi bahasa nasional tetaplah bahasa Melayu. Bahasa Melayu dipakai dalam lagu kebangsaan ("Majulah Singapura") dan perintah-perintah dalam pasukan militer, dan juga dipakai sebagai bahasa keseharian oleh sebagian masyarakat. Walaupun begitu, tak banyak yang paham bahasa Melayu di Singapura, dan pemahaman bahasa Inggris cukup diperlukan. Amat disayangkan memang, orang Singapura lupa di mana posisinya sekarang dan secara kultural sudah lebih condong ke China dan ke Barat.</li><li>Bahasa Inggris memiliki kekhasan di Singapura (biasa disebut <i>Singlish</i>), dengan campuran beberapa kata dari bahasa China, Melayu, dan Tamil. Dulunya bahasa ini adalah bahasa kreol (campuran), tapi sekarang sudah mendekati bahasa Inggris yang baku, dengan aksen yang khas Singapura. Aksen ini terkadang membingungkan masyarakat asing, termasuk orang Indonesia.</li><li>Singapura adalah satu-satunya negara di luar China (termasuk Hong Kong, Macau, dan Taiwan) yang penduduknya mayoritas etnis China. Etnis China menjadi bagian dari 74% penduduk Singapura. Sisanya adalah orang Melayu, orang India, dan etnis-etnis lain. Di beberapa bagian di Singapura, anda sudah berasa seperti di China karena begitu banyak menemukan tulisan China dan percakapan bahasa Mandarin di mana-mana. Bahasa Mandarin menjadi bahasa ibu dari hampir separuh penduduk Singapura, tetapi belakangan bahasa Inggris makin populer penggunaannya di rumah. Bahasa Melayu juga mulai dipelajari oleh ramai orang bukan Melayu di Singapura agar lebih dekat dengan para pelancong dari Indonesia dan Malaysia, ketika ramai orang Melayu di Singapura justru mulai meninggalkannya.</li><li>Tak banyak yang tahu bahwa kehidupan di Singapura juga cukup <i>strict</i>, selain dari denda yang tinggi untuk membuang sampah sembarangan dan melanggar peraturan lalu lintas. Dalam hal kebebasan pers, Singapura termasuk di peringkat rendah. Serangan atau pembangkangan terhadap pemerintahan yang berkuasa pun cukup dikekang.</li><li>Singapura masih melaksanakan wajib militer untuk pemuda yang berumur 16-40 tahun. Mereka akan dibina selama 2 tahun. Entah apa landasan kebijakan ini, padahal negara ini tidak sedang dalam ancaman perang. Lain dengan Korea Selatan yang memang diperlukan.</li><li>Memiliki kendaraan pribadi di Singapura tidak mudah. Ada pembatasan dalam kepemilikan, ditambah dengan harga mobil dan pajak yang tinggi serta biaya masuk jalan (ERP, <i>Enter Road Payment</i>). Tetapi hal tersebut terbalaskan dengan lengkapnya transportasi umum di Singapura seperti bis, MRT, dan taksi.</li><li>Mayoritas warga Singapura kini tinggal di rumah pangsa (rumah susun) atau <i>flat</i> untuk menampung warga Singapura yang semakin banyak, tapi tetap menjaga daerah resapan air dan daerah konservasi.</li><li>Biaya hidup di Singapura cukup tinggi. Makan sepiring menghabiskan sekitar 30 ribu rupiah. Tapi gaji di Singapura juga tinggi, dan selama ini aku lihat, di Singapura banyak orang-orang kaya. Buktinya mereka bisa membeli mobil mewah dan lihat handphone mereka, banyak yang memakai iPhone.</li><li>Budaya Barat begitu terasa di Singapura. Anak-anak muda Singapura tidak malu untuk berpakaian minimalis seperti rok pendek dan tank top saat berjalan-jalan di luar rumah. Di Indonesia hal tersebut masih jarang terjadi.</li><li>Tren rambut wanita di Singapura adalah tren rambut pendek. Kalau aku bisa menghitung, sepertinya perbandingan wanita berambut pendek dan berambut panjang di Singapura hampir mendekati 50:50. Tidak hanya rambut pendek, tapi juga diwarnai atau dicat. Tapi sayangnya, paras wajah wanita Singapura tidak begitu cantik, tidak seperti di Hong Kong. Hanya sedikit yang cantik.</li><li>Di Singapura kita masih bisa menangkap siaran televisi dari Indonesia dan Malaysia, tetapi mulai banyak warga Singapura yang berlangganan TV kabel atau TV internet. TV satelit dilarang di Singapura, entah apa alasannya.</li><li>Selama musim cuti kemarin, banyak mobil dari Malaysia berkeliaran di Singapura, terutama di pusat-pusat perbelanjaan.</li></ul></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-66498434773360833392010-12-31T10:35:00.006+07:002010-12-31T12:26:34.097+07:00Sri Temasek (Catatan Perjalanan 5 Hari di Singapura)<p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TR1QLoexecI/AAAAAAAAARE/GH2tmjIBTO4/s1600/singapore1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 266px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TR1QLoexecI/AAAAAAAAARE/GH2tmjIBTO4/s400/singapore1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556685676020332994" /></a></p><p align="left">Suatu hari, aku dapat panggilan telepon dari ayah. Dia ajak aku melancong ke Singapura. Kebetulan ada tiket kapal terbang murah dari Jakarta ke Batam, dan dari sana naik kapal ferry ke Singapura. Sebenarnya ini ajakan mendadak karena untuk bulan Desember aku dah buat rencana kegiatan. Tapi akhirnya aku ikut serta. Kapan lagi ke Singapura kan???<br>Tanggal 22, aku berangkat. Pagi-pagi sekali. Sampai di Batam pun masih pagi. Sebenarnya di awal sudah terpikir mau naik kapal ferry lewat pelabuhan Batam Center. Tapi ternyata ada alternatif lain, yaitu lewat pelabuhan Nongsapura. Ada kapal ferry langsung ke pelabuhan Tanah Merah, Singapura. Kebetulan pula tempat kami tinggal nanti letaknya di Tanah Merah, jadi tak jauh. Akhirnya kami lewat Nongsapura.<br>Ternyata memang pilihan kami tak salah. Waktu tempuh kapal ferry lewat Nongsapura selama 30 menit (lebih sedikit), dibandingkan lewat Batam Center yang lebih lama, 1 jam lebih. Jadi pas untuk anda semua yang ada penyakit laut.<br>Tiket ferry bisa dibeli langsung di Lapangan Terbang Hang Nadim, ada loketnya di sana. Keterangan lebih lanjut, sila kunjungi laman <a href="http://www.batamfast.com">http://www.batamfast.com</a>.</p><p align="left">Aku harus akui bahwa perjalanan 5 hari ini terkesan biasa-biasa saja. Sepertinya Singapura dari dulu gitu-gitu saja, tak banyak perubahan. Dan tempat yang aku kunjungi pun akhirnya itu-itu saja. Orchard Road, Merlion, Esplanade, udah. Sudah 3 kali ke Bandar Temasek, ke sana juga kunjungannya.<br>Tapi adalah tempat-tempat baru yang aku kunjungi. Contohnya Marina Bay Sands (disingkat MBS) yang memang baru dibuka beberapa masa silam. Satu yang menarik di sini adalah pemandangan dari lantai 52 gedung ini. Kita bisa melihat pusat bandar Singapura dan gedung-gedung yang melingkupinya. Dan yang paling menarik tentu saja kolam renang di tingkat 52 yang mana kolam renang tersebut langsung menghadap langit. Hampir tak ada pembatas antara kolam renang dan langit. Sambil berenang, kita bisa melihat pemandangan bandar Singapura.<br>Tempat lain yang aku kunjungi adalah Resort World Sentosa, sebuah resor di Pulau Sentosa yang dimiliki oleh perusahaan yang juga membina Genting Highland, Malaysia. Di sini pun ada kasino, sama macam di Genting. Dan daya tariknya tentulah Universal Studios, sebuah taman hiburan (<i>theme park</i>) yang menyajikan aneka ragam fitur dan seluk-beluk yang berkenaan dengan Universal Studio di Amerika sana yang telah menghasilkan ribuan filem dan hampir seluruhnya diminati di serata dunia. Karena aku bukan penyenang filem Hollywood, ditambah lagi cuaca yang panas dan antrian panjang selama aku ke sana, aku tak begitu menikmati kunjungan ke tempat ini. Dan aku harus akui, taman ini tidak lebih baik dari Disneyland di Hong Kong yang pernah aku kunjungi beberapa masa silam.</p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TR1U8eQ8i4I/AAAAAAAAARM/AuFrdZKM7Zc/s1600/marina%2Bbay%2Bsands%2B2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 275px; height: 400px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TR1U8eQ8i4I/AAAAAAAAARM/AuFrdZKM7Zc/s400/marina%2Bbay%2Bsands%2B2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556690913138084738" /></a></p><p align="center"><font size="1"><i>Marina Bay Sands</i></font></p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TR1VNDF6k5I/AAAAAAAAARU/-cCDS9cAwRM/s1600/rws.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 262px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TR1VNDF6k5I/AAAAAAAAARU/-cCDS9cAwRM/s400/rws.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5556691197901837202" /></a></p><p align="center"><font size="1"><i>Resort World Sentosa</i></font></p><p align="left">Selain tempat-tempat di atas, ya tentu saja tempat-tempat yang biasa aku (dan juga pelancong lain) kunjungi. Sudah pasti Orchard Road. Tiga hari aku ke sana, walaupun harus menempuh perjalanan jauh dengan kereta api MRT atau bis kota. Entah apa daya tarik dan magnet di jalan ini, aku pun tak tahu. Yang pasti, jalan ini begitu fenomenal.<br>Tidak ada yang berubah di Orchard, kecuali mungkin pusat perbelanjaan baru seperti ION dan 313 Somerset. Lautan manusia masih seperti dulu dan akan tetap seperti yang dulu. Jualan murah hari Natal juga masih ada. Makanan, minuman, dan es potong pun masih seperti dulu.<br>Tapi Singapura tetap menarik. Orang-orang tak pernah jemu pergi ke sana. Apa mungkin karena situasi dan kondisinya yang lebh teratur dan lebih rapi dibandingkan negara-negara sekawasan seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand??? Bisa jadi, dan Singapura pantas untuk dijadikan bahan pembelajaran atau contoh model pembangunan.</p><p align="left">Yah, karena perjalanan kemarin itu biasa-biasa saja, maka tulisan ini pun akhirnya jadi biasa-biasa saja, tak seperti perjalananku ke Hong Kong beberapa waktu lalu yang memang cukup menarik dan berkesan.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-66092291663195053152010-12-07T09:33:00.004+07:002010-12-07T10:02:46.672+07:00Irfan Bachdim...<p align="center"><img src="http://www.batamtoday.com/media/news/irfan-bachdim.jpg"></p><p align="left">Nama ini begitu populer akhir-akhir ini, bahkan sempat menjadi trending topic di Yahoo! dan Twitter. Siapakah dia???<br>Dia bernama <b>Irfan Haarys Bachdim</b>, seorang anggota Tim Nasional Sepakbola Indonesia hasil dari naturalisasi yang dicanangkan oleh PSSI beberapa masa silam (anggota lainnya adalah Christian Gonzales). Irfan Bachdim lahir di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 11 Agustus 1988. Ayahnya, Noval Bachdim, adalah pemain Persema Malang pada beberapa masa silam. Ibunya adalah keturunan Belanda. Jadilah Irfan Bachdim, seorang Peranakan Indonesia dan Belanda alias Indo.<br>Boleh dikatakan naturalisasi yang dikenakannya bukanlah naturalisasi total, karena bagaimanapun ia masih punya kewarganegaraan Republik Indonesia, dan keluarga ayahnya pun masih menetap di Indonesia. Berbeda dengan Christian Gonzales yang betul-betul "anak jati" Paraguay dan hubungan keluarga dengan orang Indonesia hanya dari istrinya.<br>Irfan Bachdim memulakan karirnya di dunia sepakbola di usia 11 tahun, tahun 1999, ketika ia menjadi anggota klub Ajax Junior, Belanda. Sedangkan di klub senior, karirnya bermula di klub FC Utrecht pada tahun 2008. Tahun 2009, ia ditransfer ke klub HFC Haarlem dan baru pada tahun 2010, ia memulakan karirnya di Indonesia sebagai pemain di Persema Malang, klub yang dianggotakan oleh ayahnya dulu.<br>Irfan sebenarnya sudah berkesempatan untuk mewakili Indonesia di johan Asian Games 2006 (Qatar), tetapi batal karena menderita cidera. Barulah pada tahun ini, di johan AFF Suzuki Cup 2010 yang mana Indonesia dan Vietnam menjadi tuan rumah, Irfan mewakili Indonesia dan bertanggung jawab menjaga marwah dan nama baik bangsa kita di atas padang rumput hijau sepakbola.<br>Penampilan Irfan sendiri, dalam dua pertandingan silam (Indonesia vs Malaysia, Indonesia vs Laos), cukup menawan. Ia berhasil mencetak masing-masing satu gol pada masing-masing pertandingan. Tak salah apabila pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, menurunkannya di lapangan.</p><p align="center"><img src="http://hilmyinfo.files.wordpress.com/2010/12/selebrasi-irfan-bachdim-gol-ke-laos.jpg?w=454&h=314"></p><p align="left">Sejak bermain di AFF Suzuki Cup, namanya semakin populer. Ia menjadi trending topics di Twitter dan frasa yang paling dicari di Yahoo Web. Pengikutnya di Twitter, yang tadinya hanya 10.000 orang, kini menjadi 70.000 orang. Terlebih lagi, ia menjadi incaran para gadis karena tampan dan kacak mukanya, selain garangnya ia bermain di lapangan.<br>Sayang seribu sayang, wahai para gadis, ia dah punya girlfriend. Namanya <span style="font-weight:bold;">Jennifer Kurniawan</span>, seorang model di Jerman keturunan Indonesia. Walaupun Jennifer menetap di Jerman, ia justru terpikat akan Irfan di Indonesia. Siapa Jennifer??? Jennifer ialah kakak daripada Kim Jeffrey Kurniawan, seorang pemain sepakbola yang juga masuk ke dalam <span style="font-style:italic;">waiting list</span> pemain naturalisasi untuk timnas Indonesia.</p><p align="left">Sebagai seorang "pemegang marwah" bagi bangsa Indonesia, ia sadar bahwa ia juga harus memupuk rasa nasionalisme Indonesia dalam dirinya. Menurut beberapa sumber, ia kini tengah mempelajari lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan negara kita. Dari situlah terpampang kecintaannya terhadap Indonesia, selain daripada lambang Garuda yang disematkan pada jersey-nya setiap ia bertanding.<br>Bertuahlah Indonesia, memiliki seorang pemain cemerlang bernama Irfan Haarys Bachdim. Semoga kecintaannya pada Indonesia tidak berhenti sampai di sini, dan semoga juga performanya di padang rumput hijau tidak menurun dan tetap mampu membawa Indonesia menuju kemenangan.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-39560120401686633412010-12-04T19:18:00.007+07:002011-06-08T17:43:56.558+07:00Tai Orathai...<p align="center"><img src="http://www.buriramguide.com/_files/news/2010_09_07_201932_bvbjwz6p.jpg"></p><p align="left">Dara Thailand yang satu ini membuat hatiku terpikat. Dia bernama <b>Tai Orathai</b> (ต่าย อรทัย), seorang penyanyi asal Thailand yang selalu dijuluki sebagai "Ratu Luk Thung" dan "Ratu Mor Lam". <i>Luk thung</i> adalah sebuah jenis musik di Thailand yang cukup merakyat (serupa dengan musik <i>dangdut</i> di Indonesia atau <i>country</i> di Amerika Syarikat) karena merupakan perpaduan antara musik tradisional Thai dengan musik modern. Sedangkan <i>mor lam</i> agak serupa dengan <i>luk thung</i>, tapi menggunakan bahasa Lao (atau bahasa Isan) dari daerah Thailand Timur Laut (Isan).<br>Tai Orathai lahir di Ubon Ratchathani, Thailand, pada tanggal 27 Maret 1980. Ia merupakan anak kampung yang memiliki suara merdu dan membuatnya menjadi penyanyi tersohor seperti sekarang. Pertama kali aku mengetahui namanya sebenarnya hasil dari jahil saja, cari-cari video musik Thai di Youtube. Dan tak sengaja aku menemukan gadis ini menyanyikan lagu "Isan Lam Pheun" (อีสานลำเพลิน), dan ternyata lagunya cukup enak didengar. Kebetulan aku bisa sedikit membaca aksara Thai (membaca saja, menulis belum bisa, apalagi berbicara bahasa Thai), jadi aku cari data tentang dia dan dapatlah.</p><p align="center"><img src="http://www.xn--72cz4acumc8byf7esa.com/images/song-5908.jpg"></p><p align="center"><font size="1"><i>Album terbaru Tai Orathai bertajuk "Mor Lam Dok Ya" (หมอลำดอกหญ้า)</i></font></p><p align="left">Salah satu keunikan dari dirinya adalah eksistensinya dalam dunia musik kampung atau <i>mor lam</i> itu. Sebagian besar lagu yang ia nyanyikan, sampai sekarang, berbahasa Lao. Ia tak lupa jati dirinya sebagai orang Lao dari provinsi Ubon Ratchathani, sebuah provinsi paling timur Thailand yang bersempadan dengan Republik Rakyat Demokratik Lao. Orang Lao di Thailand memang cukup besar, mengalahkan orang Lao di RRD Lao. Walaupun begitu, pemerintah Thailand dan orang Thai di bagian tengah lebih sering menyebut mereka sebagai orang Isan (Isan bermakna Timur Laut) dan bahasa mereka sebagai bahasa Isan, bukan bahasa Lao. Mereka menetap di daerah Timur Laut Thailand.<br>Berbeda dengan anak muda Thailand sekarang yang terlalu menggandrungi pop Amerika atau Korea, ia tetap cinta terhadap musik tradisional.Dan suara merdunya sangat pas untuk menyanyikan lagu-lagu itu. Orang Melayu kata "serak-serak basah". Sangat sedap untuk didengar. Suara itu juga membawanya meraih beberapa penghargaan. Ia bahkan telah sering menaja konser di beberapa negara, termasuk Amerika Syarikat.<br>Ia telah menghasilkan 8 album dan 16 album kompilasi. Ia juga beberapa kali bekerja sama dengan penyanyi Thai yang lain dan tampil di beberapa acara TV. Menurut beberapa sumber, ia telah berhasil menjual 1 juta kopi album. Prestasi yang cukup membanggakan.<br>Oh iya, walaupun ia sibuk menyanyi, ia tak lupa akan pendidikan. Tahun lalu, ia berhasil mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Ramkhamhaeng, Bangkok, dari Fakultas Humaniora, Program Studi Komunikasi Massa.</p><p align="left">Daripada aku berbicara panjang lebar, lebih baik dengar langsung suara merdunya. Ini aku sediakan link MP3-nya.<ol><li><a href="http://www.4shared.com/audio/b3GGZ4pm/__-_.htm">Dok Ya Nai Pa Pun (ดอกหญ้าในป่าปูน)</a></li><li><a href="http://www.4shared.com/audio/0PYs5apn/__-_.htm">Kamphaeng Parinya (กำแพงปริญญา)</a></li><li><a href="http://www.4shared.com/audio/BJAELwFO/_-__.htm">Kin Khao Reu Yang (กินข้าวหรือยัง)</a></li><li><a href="http://www.4shared.com/audio/qwyd38En/__-_.htm">Ma Chak Din (มาจากดิน)</a></li><li><a href="http://www.4shared.com/audio/1MUO4F08/__-_.htm">Khon Nai Khwam Khid Hod (คนในความคิดฮอด)</a></li><li><a href="http://www.4shared.com/audio/4uA5WPjB/__-_.htm">Su Khwan Hua Chai (สู่ขวัญหัวใจ)</a></li><li><a href="http://www.4shared.com/audio/jSwrNqFd/__-__.htm">Mai Rong Hai Mai Chai Mai Cheb (ไม่ร้องไห้ ไม่ใช่ไม่เจ็บ)</a></li><li><a href="http://www.4shared.com/audio/lntGWSRk/-__online.htm">Isan Lam Pheun (อีสานลำเพลิน)</a></li></ol></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-67134521798957899852010-12-04T18:23:00.007+07:002010-12-06T21:58:00.793+07:00Rapunzel: A Tangled Tale<p align="center"><img src="http://21cineplex.com/images/film/film24191b.jpg"></p><p align="left">Lagi-lagi aku bicara filem.<br>Ya, kali ini tentang sebuah filem buatan Walt Disney Pictures yang menurutku adalah yang terbaik untuk tahun ini. Tajuknya ialah <span style="font-weight:bold;">"Rapunzel: A Tangled Tale"</span>. Ini aku tak tahu animasi tentang Rapunzel versi ke-berapa, tapi yang jelas menurutku inilah yang terbaik.<br>Filem ini dirilis ke dalam 2 versi: versi biasa dan versi 3D. Aku sengaja tak tonton yang 3D, karena takut pusing kepala. Lagipun untuk aku yang memakai kacamata minus, menonton 3D bukanlah hal yang menyenangkan karena hanya akan menonton bayang-bayang samar.<br>Walaupun filem ini filem animasi, tapi semua umur boleh tonton, bukan hanya anak-anak saja. Filem ini berhasil dikemas agar bisa disaksikan semua kalangan, terlihat dari dialog, penampakan fisik animasinya, dan juga ceritanya. Termasuk aku yang sudah bercambang dan bermisai, bukan jadi alasan untuk tidak menonton filem ini.</p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TPovJ2jAuRI/AAAAAAAAAQw/Va_8Z_yfFGU/s1600/180981%252Cxcitefun-tangled-2010-stills-8.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 211px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TPovJ2jAuRI/AAAAAAAAAQw/Va_8Z_yfFGU/s400/180981%252Cxcitefun-tangled-2010-stills-8.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5546797737367877906" /></a><p align="center"><font size="1"><i>Rapunzel dan penggorengannya, yang nantinya akan jadi senjata berguna</i></font></p><p align="left">Aku sendiri sebelum menonton filem ini benar-benar buta akan cerita tentang Rapunzel. Maklumlah, aku lebih akrab dengan dongeng orang Melayu atau Jawa daripada dongeng orang putih seperti Rapunzel karangan Brothers Grimm dari Jerman ini. Yang aku tahu, Rapunzel adalah seorang gadis yang berambut amat panjang. Itu saja.<br>Ternyata ceritanya lebih dari itu. Intinya, Rapunzel adalah seorang tengku puteri yang ajaib. Saat ibunya melahirkan, ibunya alias raja permaisuri menderita sakit, lalu dapatlah tanaman ajaib dari seberang pulau yang dapat menyembuhkan sakitnya. Tanaman ini juga membuat seorang bomoh atau penyihir yang bernama Gothel menjadi lebih muda. Sang Puteri pun lahir, dengan rambut emasnya yang panjang. Rambut tersebut selain panjang, juga sangat ajaib karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.<br>Gothel sangat menginginkan rambut puteri itu. Sayang, ia hanya berhasil memotong sebagian rambut sang puteri itu. Akhirnya Gothel memutuskan untuk menculik sang puteri yang masih bayi. Sejak saat itu, Raja dan Raja Permaisuri tak pernah berjumpa dengan puterinya. Untuk mengenang puterinya, setiap hari ulang tahun sang puteri, mereka berdua melepas lampion ke awang-awang.<br>Rapunzel, si puteri ajaib itu, beranjak dewasa. Rambutnya sangat sangat sangat sangat panjang, tak terbilang panjangnya. Memang sengaja tidak dipotong agar kesaktiannya untuk menyembuhkan orang sakit tak lenyap.<br>Sampai menjelang ulang tahunnya yang ke-18, ia tak pernah keluar dari rumahnya yang amat tinggi itu. Ia tak dilepas oleh Gothel, yang dia anggap sebagai ibunya. Setiap hari ulang tahunnya, ribuan lampion yang disangka Rapunzel sebagai "bintang" dilepas dari istana. Ia hanya bisa memandang bintang-binang tersebut dari balik tingkap rumah, padahal ia sangat ingin melihatnya secara langsung. Ia mengajukan ini kepada ibunya, tapi Gothel melarang.<br>Kita mengarah ke kisah lain. Seorang pencuri bernama Flynn Rider masuk dalam daftar pencarian orang oleh kerajaan. Ia diburu di mana-mana. Ia telah mencuri mahkota sang puteri. Suatu masa, secara tak sengaja ia bersembunyi di rumah Rapunzel. Rapunzel menyangka Flynn Rider seorang jahat dan mengurungnya di dalam lemari, setelah beberapa kali menghantam Flynn Rider dengan penggorengannya. Rapunzel pun berpikir bahwa ia bisa menunjukkan hal tersebut kepada Gothel, bahwa ia sudah dewasa dan bisa menghindari ancaman-ancaman di luar rumah sana. Sayang, Gothel tetap tidak melarang. Akhirnya, Rapunzel punya akal. Ia meminta Gothel mencari bahan untuk melukis sebagai hadiah ulang tahunnya, karena Rapunzel suka melukis. Gothel pun pergi, dan akhirnya dengan sedikit kesepakatan dengan Flynn Rider, Rapunzel lari dari rumah untuk menikmati "bintang-bintang" itu secara langsung. Bermacam-macam halauan dan rintangan mereka berdua hadapi agar bisa selamat, termasuk dengan Gothel yang telah bersekongkol dengan dua "bekas kawan" Flynn Rider sesama pencuri yang dendam karena tidak mendapatkan mahkota puteri dari istana.</p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TPovYq3JnoI/AAAAAAAAAQ4/emTonWKk75c/s1600/tangled-movie-photo.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 218px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TPovYq3JnoI/AAAAAAAAAQ4/emTonWKk75c/s400/tangled-movie-photo.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5546797991929159298" /></a><p align="center"><font size="1"><i>Rambutnya yang terlampau panjang membuatnya bisa turun dari rumahnya yang tinggi</i></font></p><p align="left">Cerita lengkapnya aku tak akan ceritakan, silakan tonton di bioskop terdekat. Yang pasti, akhir ceritanya SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT bahagia. Rapunzel kembali ke kedua orangtuanya dan hidup bahagia bersama mereka.<br>Dan filem ini juga SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT direkomendasikan untuk ditonton. Filem ini mendekati sempurna dan mampu memikat para penontonnya. Alur ceritanya membuat banyak orang, termasuk aku, yang belum memahami sepenuhnya cerita tentang Rapunzel, jadi tahu ceritanya. Jadi tidak ada lagi istilah "tanya dulu, baru tonton". Tak lupa, ada juga unsur lawak dalam filem ini, dijamin akan membuat kamu semua tergelak. Jadi tidak 100% serius, tidak 100% lawak, tidak 100% sedih. Semua bercampur jadi satu.<br>Efek animasinya juga cukup menawan dan mengesankan. Sebagian orang memang menyayangkan animasi manusia-nya yang tidak begitu nyata, termasuk matanya yang terlalu besar. Tapi tolonglah, ini bukan filem serius, jadi animasinya juga janganlah terlalu serius. Jadi, untuk aku animasinya sangat baik. Walaupun manusia-nya tidak tampak nyata, tapi objek-objek di sekitarnya tampak nyata, seperti air dan pohon yang nampak dalam filem ini.<br>Kalau masih tayang di bioskop terdekat, segeralah tonton. Kamu tak akan rugi. Nilaiku, hmmm, aku berani tanggung malu : <span style="font-weight:bold;">10/10</span> untuk filem ini!!!<br>Sekian review filem kali ini. Banyak-banyaklah tonton filem, biar hati senang. Terima kasih. Tabik.<br><br>Berkunjunglah ke laman resminya : <a href="http://disney.go.com/disneypictures/tangled">http://disney.go.com/disneypictures/tangled</a></p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-74454627421142554152010-12-02T00:29:00.004+07:002010-12-02T01:08:36.640+07:00Dilema "Keistimewaan" Yogyakarta...<p align="center"><img src="http://cache.daylife.com/imageserve/0aJab6HbgMcQi/340x.jpg"></p><p align="left"><i>Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun</i>, Ke Bawah Duli Yang Maha Mulia Tuanku Paduka Sri Sultan Hamengkubuwono X, saat ini tengah dilanda kegusaran yang cukup pelik. Tuanku, seorang Sultan daripada Kesultanan Yogyakarta yang juga menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat ini dikhawatirkan kehilangan pangkatnya sebagai gubernur daerah itu. Bagaimana tidak, beberapa hari silam ada rumor berhembus bahwa Presiden SBY meminta agar di Yogyakarta diadakan pemilihan gubernur secara demokratis, dengan pengertian bahwa semua orang bisa jadi gubernur di Yogyakarta, bukan hanya Sultan atau Sri Paku Alam sebagai wakilnya saja. Dengan kata lain, meminta agar keistimewaan di Yogyakarta yang sudah melekat pada namanya, dihapus.<br>Sontak, pro-kontra bermunculan di mana-mana. Di dunia nyata ataupun di dunia maya. Sebagian setuju, sebagian tidak setuju. Kalau diminta argumen yang menguatkan kedua pandangan tersebut, amboi amboi, terlampau banyaklah argumen yang didapati. Ada yang melihat dari fakta sejarah, lalu dari fakta-fakta lain juga ada.<br>Dari Tuanku Sultan sendiri, Tuanku berkata bahwa ia sebenarnya sudah tidak ingin lagi mencalonkan diri sebagai gubernur DIY dan hanya ingin sampai 2x masa jabatan saja. Masa jabatan Tuanku sendiri sebagai gubernur (bukan sebagai Sultan) bermula dari tahun 1988, mendahului awal jabatannya sebagai Sultan Yogyakarta. Tuanku pula, dari berbagai sumber berita yang aku dapatkan, mempersilakan siapapun untuk menjadi gubernur DIY. Meminjam istilah dari bahasa Jawa, Tuanku Sultan sudah <i>legowo</i>, berbesar hati.<br>Masalah sebenarnya muncul daripada perkataan Presiden SBY yang berhubungan dengan RUU Keistimewaan DIY dan penetapan Tuanku Sultan sebagai gubernur. Presiden meminta agar Yogyakarta disamakan dengan wilayah lainnya, gubernur dipilih langsung sehingga demokratis. Lanjut beliau, sistem monarki yang ada di Yogyakarta berbenturan dengan demokrasi.<br>Terang saja ini menuai kecaman. Perkataan "monarki" itu, seakan-akan mengesankan bahwa "ada negara di dalam negara". Berarti, presiden memandang Yogyakarta sebagai "ancaman" bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia" karena statusnya sebagai daerah istimewa.<br>Lalu perkataan lain "bertentangan dengan demokrasi". Memangnya selama ini keberadaan DIY bertentangan dengan demokrasi??? Aku pikir tidak juga. Nah, di sinilah muncul ambigu. Demokrasi yang dipahami segelintir pihak disamakan dengan demokrasi ala Barat sana, yang mungkin saja tak sesuai dengan tata tertib yang berlaku di negara kita. Demokrasi di sini adalah demokrasi Pancasila, demokrasi terbatas dan terkoridor, bukan demokrasi yang "sedemokrasi-demokrasinya". Kalau selama ini keberadaan DIY tidak bertentangan dengan UU, ya sudah. Berarti sehaluan dengan demokrasi.<br>Sampai-sampai muncul tudingan bahwa Partai Demokrat, partai yang kini berkuasa, sudah haus kekuasaan sehingga ingin menguasai wilayah DIY. Memang, aku tak berani menuding seperti itu, tapi itu tudingan beberapa orang yang menulis di blog atau ikut berdiskusi denganku di berbagai forum. Tapi kalau tudingan itu ternyata benar, sungguh memalukan. Pejabat-pejabat kita makin lama makin mendewakan kekuasaan. <i>Get lose you all...</i></p><p align="left">Sikap warga Yogyakarta sendiri beragam. Ada yang setuju di Yogyakarta digelar pemilihan gubernur langsung, ada juga yang tidak. Ada yang minta Tuanku Sultan jadi gubernur sampai akhir hayat. Macam-macam.<br>Aku pribadi, walaupun bukan warga Yogyakarta dan tak ada kena-mengena dengan daerah itu, adalah seorang pengagum Tuanku. Banyak hal yang Tuanku lakukan selama menjadi Sultan dan menjadi Gubernur DIY. Ia adalah raja favoritku ke-dua di dunia. Nomor satu adalah Tuanku Paduka Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand.<br>Jadi, aku tak rela kalau kepemimpinan DIY pindah ke tangan lain, kecuali Tuanku Sultan mangkat. Berkaca dari hasil pemilihan langsung di berbagai daerah, tak ada hasil nyatanya. Pemilihan kepala daerah hanya jadi ajang berebut kekuasaan dan permainan uang. Masa kampanye, obral janji. Begitu terpilih, lupa janji. Hanya sedikit kepala daerah yang bekerja optimal bagi rakyatnya, sebagian besar hanya akan membuat kita geleng-geleng kepala. Imbas dari demokrasi yang salah.<br>Coba lihat Yogyakarta. Sebuah kota yang, wah, nilai positifnya sudah bergaung ke serata dunia. Kota yang nyaman, kota wisata, tenang, aman, tidak banyak ribut, angka korupsi rendah. Kalau gubernur berganti, aku tak yakin Yogyakarta akan tetap seperti sekarang.<br>Teman-temanku dari Yogyakarta pun hampir semuanya mendukung Tuanku Sultan untuk jadi gubernur seperti sekarang. Mereka juga mengatakan, orang luar Yogyakarta banyak menganggap orang Yogyakarta itu budak kampung, aneh, merepek, menyimpang, macam-macam lah. Tapi tolong orang luar Yogyakarta pahami dulu, mengapa orang tempatan tetap menyokong Tuanku Sultan, termasuk memahami juga situasi yang terjadi masa ini di Yogyakarta. Keistimewaan Yogyakarta memang begitu terasa. Aku yang bukan orang Yogyakarta pun dibuat terpana olehnya.</p><p align="left">Ini hanya pandangan pribadiku. Aku mohon maaf kalau mungkin ini akan membuat beberapa pihak sakit hati. Silakan tulis komentar, tapi jangan debat di sini. Ada tempat lain untuk debat. Ini hanya sedikit pandangan dariku yang cukup buta akan politik dan perundang-undangan, tapi punya visi yang jauh ke depan untuk negara kita tercinta, Indonesia.</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6849607444200199023.post-4008189003471703532010-12-01T23:33:00.005+07:002010-12-02T00:25:16.502+07:00Pindah Haluan...<p align="center"><img src="http://1.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TPaBUjDK68I/AAAAAAAAAQM/nF1kQ6lLfS4/s400/green-open-suse-wallpaper-linux.jpg" /></p><p align="left">Kalau kemarin-kemarin aku cerita yang aku memakai distro Ubuntu, sekarang sudah tidak lagi. Kini pilihanku jatuh pada distro lain yang menarik dan juga tidak kalah hebat dengan distro-distro lain : OpenSUSE.<br />Orang-orang pasti akan menganggapku aneh. Kepindahanku dari Windows ke Linux (Ubuntu) saja sudah dianggap aneh, apalagi kepindahanku yang ini. Gila mungkin. Ah, berlebihan rasanya. Orang kata aku aneh silakan, aku memang aneh. Hihihihihi.<br />Memang, menurut perkataan beberapa orang senior, sebaiknya kita mencoba berbagai macam distro Linux lalu memilih sendiri yang mana satu yang menurut kita cukup nyaman untuk digunakan. Tapi jangan semua lah. Distro Linux di jagat raya ini berlimpah-ruah. Hanya saja, aku sempat takut kalau-kalau komputer aku rusak karena terlalu sering berganti-ganti OS. Ternyata tidak juga. Jadi, kalau ada yang bilang komputer kita bisa rusak karena terlalu sering berganti OS, tak usah percaya.<br />Lagipun kita manusia sewajarnya punya rasa jenuh. Kalau pakai Ubuntu terus, rasanya tak kena. Mesti coba lagi dengan yang lain. Coba Fedora, sudah pernah, ternyata cukup sulit. Mandriva juga sudah coba. Agak mudah, tapi untuk koneksi internet agak pelik. Coba, coba, coba, dan coba, dapat juga. Pilihan jatuh ke OpenSUSE, sebuah OS buatan Jerman yang umurnya boleh dikatakan lebih tua dari Ubuntu.</p><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TPaCxSeaecI/AAAAAAAAAQU/soDlqtF9DDg/s1600/OpenSUSE_11.3_KDE_Plasma_desktop.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_qGx7mtZ5EZc/TPaCxSeaecI/AAAAAAAAAQU/soDlqtF9DDg/s400/OpenSUSE_11.3_KDE_Plasma_desktop.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5545763774437947842" border="0" /></a></p><p align="center"><span style="font-size:78%;"><i>Tampilan desktop OpenSUSE 11.3 KDE. Klik gambar untuk tampilan lebih besar.</i></span></p><p align="left">Mengapa OpenSUSE, bukan yang lain??? Karena menurutku OpenSUSE ini berada pada kategori "menengah" dari berbagai macam aspek. Jumlah pengguna??? OpenSUSE tidak terlalu ramai penggunanya, tapi juga tidak terlalu sedikit. Ada yang bilang rangking ke-4 di dunia, ada juga yang bilang ke-3, ke-5, tak tahu pasti. Artinya apa??? Banyaknya pengguna biasanya berbanding lurus dengan banyaknya aplikasi yang ditawarkan untuk OS tersebut. OS yang jarang penggunanya juga akan ditawari sedikit aplikasi, dan ini jelas menyulitkan.<br />Tingkat kesulitan??? Tengah-tengah juga. Tak terlalu mudah, tak terlalu sulit. OpenSUSE cukup pas untuk pemula, walaupun aksesnya memang tidak semudah Ubuntu.<br />Kelebihan yang terutama sekali daripada OpenSUSE adalah YaST. Apa itu YaST??? YaST itu adalah sebuah administrator settings, sebuah program yang mengatur segala macam serba-serbi di dalam komputer. Boleh disamakan dengan Control Panel pada Windows. Ubuntu tak punya ini. Jadi, kita mau install program, install hardware (perangkat keras), setting internet, semua tercakup di YaST ini. Akses ke berbagai menu di YaST pun tergolong mudah.<br />Apa lagi kelebihannya??? Repository DVD. Macam-macam aplikasi mendasar yang kita butuhkan sudah ada di dalam DVD, misalnya aplikasi editing gambar, video, pemutar musik, dan lain-lain. Termasuk juga wvdial dan usb-modeswitch yang sangat aku butuhkan agar bisa terkoneksi melalui modem 3G yang aku punya. Kalau tidak, macam Ubuntu dulu, terpaksa pinjam modem kawan atau download di warnet. Capek deh, kata anak muda zaman sekarang.<br />Cuma ada sedikit yang terpaksa di-download dari internet, seperti Restricted File Formats (mp3, avi, dan kawan-kawan). Format seperti ini berlisensi, artinya tidak gratis, jadi tidak disertakan langsung dalam DVD. Tapi download gratis, tidak dipungut biaya. Yah, itulah resikonya memakai OS gratis.</p><p align="left">DVD ISO Linux berisi file instalasi penuh, termasuk setting desktop. Ada GNOME, KDE, LXDE, dan Xfce. Yang default itu KDE. GNOME juga ada, tapi aku tidak menyarankan karena tampilannya kurang cantik dan terlalu jauh jika dibandingkan dengan GNOME pada Ubuntu atau Fedora. KDE memang cukup cantik dan membuatku jatuh hati, walaupun memang membuat kinerja PC cukup menurun. Lalu kenapa aku tak pakai Kubuntu saja??? Alah, sama saja pun dengan Ubuntu nanti.<br>Di mana bisa di-download??? Macam-macam tempat ada, tapi aku menyarankan di <a href="http://kambing.ui.ac.id">sini</a> dan di <a href="http://repo.ugm.ac.id">sini</a>. Cukup besar ISO-nya, sekitar 3 GB.<br>Demikianlah saja pengalamanku memakai OpenSUSE selama beberapa hari ini. Jangan lupa coba juga distro Linux yang lain. Apapun distronya, pakailah Linux, bukan yang lain!!!</p>boedak doesoenhttp://www.blogger.com/profile/04370805019106914483noreply@blogger.com2