Kamu semua pasti mengenal Pepeng. Dulu, kita mengenal namanya melalui acara komedi Sersan Prambors (bersama Sys NS, Nana Krip, Muchlis, dan Krisna Purwana), walaupun waktu populer aku belum lahir. Lalu, ia terkenal juga karena dulu membawakan telekuis Jari-Jari yang ditayangkan di RCTI. Lama tak mendengar namanya, ternyata ia sudah terkena penyakit yang bernama multiple sclerosis, penyakit gangguan sistem saraf. Kini ia hanya bisa tergeletak di tempat tidur.
Tapi semangatnya tak pernah pudar. Ia tetap melaksanakan aktivitasnya dengan laptop kesayangannya. Melalui internet, dia menerbitkan tulisan-tulisannya, berjualan, dan bercengkrama dengan orang lain. Kamis kemarin, aku menontonnya di acara "Satu Jam Lebih Dekat" di tvOne, dan dari situ aku mendapatkan penuturan-penuturan luar biasa dari Pepeng, termasuk cerita bagaimana ia bisa mendapatkan semangat hidup dari dukungan orang-orang di sekitarnya. Isterinya, Tami, adalah orang yang sangat luar biasa. Saat suaminya sudah tidak berdaya, ia masih mau menolong. Begitu juga anak-anaknya.
Sepatutnya sama-sama kita belajar dari Pepeng. Di tengah kondisinya yang sangat lemah, ia masih punya semangat hidup. Banyak orang yang ketika diberikan ujian berat oleh Tuhan, cepat menyerah dan akhirnya memilih bunuh diri. Lebih banyak manusia yang stres berat dan tak bisa pulih kembali saat diuji oleh Tuhan. Sedangkan orang yang seperti Pepeng, cukup sedikit. Dan untuk memulihkan itu, diperlukan dukungan moriil dari orang-orang di sekitarnya, seperti keluarga dan kerabat. Yang penting adalah dekat dengan Tuhan.
Yang harus diingat adalah :

  1. Tuhan tak pernah memberikan ujian lebih berat daripada yang bisa ditanggung manusia.
  2. Biarkanlah fisik lemah, tetapi iman kepada Tuhan dan perbuatan baik kepada sesama manusia tidak berkurang.
Semoga kisah hidup Pepeng dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, untuk tetap terus menjalani hidup ini, apapun yang Tuhan karuniakan kepada kita...