Salah satu loghat Melayu yang buatku cukup unik adalah loghat Kelantan. Orang tempatan biasa menyebutnya Kecek Kelate. Loghat ini mungkin cukup asing di Indonesia, mungkin karena letaknya yang jauh di Pantai Timur Tanah Semenanjung. Tapi di Malaysia, loghat ini cukup populer dan terkadang jadi bahan olok-olokan, walaupun sukar untuk dimengerti.
Beberapa perubahan kata-kata bahasa Melayu standar ke dalam loghat Kelantan :
- Kata berakhiran -a berubah menjadi -o (sama dengan loghat Palembang atau Jambi)
Contoh : kata=kato, saya=sayo - Akhiran -an, -ang, -am berubah menjadi -e
Contoh : jangan=jange, orang=ore, selam=sele - Akhiran -ai, -au berubah menjadi -a
Contoh : limau=lima, belai=bela - Akhiran -l, -r hilang
Contoh : betul=betu, besar=besa, benar=bena - Akhiran -ah berubah menjadi -oh
Contoh : tanah=tanoh, salah=saloh - Akhiran -ak berubah menjadi -ok
Contoh : banyak=banyok, pijak=pijok - Akhiran -p dan -t berubah menjadi bunyi hamzah
Contoh : silap=sila', ikut=iku' - Akhiran -s berubah menjadi -h
Contoh : lepas=lepah, putus=putuh - Diftong "ia" berubah menjadi vokal "e"
Contoh : biasa=beso - Konsonan "mp" berubah menjadi "p" dan "nt" berubah menjadi "t"
Contoh : pantai=pata, sampai=sapa, Kelantan=Kelate
- Kawe. Ini artinya "saya", walaupun kalau diterjemahkan ke bahasa Melayu standar menjadi "kawan".
- Saing. Artinya "kawan". Kalau di bahasa Melayu standar maknanya lain.
- Pitih. Artinya "uang". Dalam bahasa Melayu standar menjadi "pitis", yaitu satuan uang. (Pitih juga ditemukan dalam bahasa Minangkabau, artinya sama)
- Lagu. Arinya "macam". Dalam bahasa Melayu standar artinya lain. (Lagu juga ditemukan dalam loghat Kedah dan Terengganu)
- Hok (yang), kemungkinan dari bahasa Thai
- Demo (kamu, kalian)
- Ghoya' (cakap, bilang)
- Gedio (apa)
1 komentar:
beres gu...duk kelate sebentar jah, buleh la kecek..ramai pekerja2 dari indonesia yang bekerja di kelantan boleh cakap kelantan...oke, jumpo lagi.
Posting Komentar