Sebentar lagi Hari Raya Aidilfitri dan pasti kawan-kawan akan balik kampung. Nah, untuk yang balik kampung ke Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Jawa Timur, pasti akan melewati jalur Pantura ataupun Jalur Selatan.
Aku mau ceritakan sedikit perjalananku bersama keluarga dengan mobil pribadi dari Jakarta. Saat itu bukan menjelang hari Lebaran, tapi waktu libur kenaikan kelas. Sebelum berangkat, aku berdoa dulu kepada Tuhan agar Ia mengiringi perjalanan kami dengan selamat (kenyataannya kami selamat dan masih hidup sampai sekarang). Kami pun memasuki tol dalam kota, tol Jakarta-Cikampek, dan mulai masuk ke jalur Pantura. Harus diakui, jalur ini sangat ramai, entah saat Lebaran entah kapanpun. Dari Cikampek, kami terus ke Pamanukan, masuk ke Kabupaten Indramayu. Di sini mulai banyak pembangunan masjid yang meminta sumbangan, sehingga jalanan menjadi agak tersendat. Kami pun singgah sebentar membeli mangga indramayu. Dari Indramayu teruskan ke Kabupaten Cirebon, dan akhirnya ke pintu tol Palimanan tanpa melewati Kota Cirebon (karena kami sebelumnya sudah pernah berwisata ke Cirebon). Keluar pintu tol Kanci, kami teruskan perjalanan hingga ke sempadan Jawa Barat - Jawa Tengah di Losari.
Selamat datang di Jawa Tengah. Dari Losari terus ke Brebes, singgah sebentar beli bawang dan telur asin. Lalu masuk ke Tegal, dari Tegal terus ke Comal dan Pemalang, dan masuk ke Pekalongan. Target kami sebenarnya adalah Semarang. Hanya saja, masuk ke Pekalongan sudah malam, jam 18.30. Tapi kami nekat, teruskan ke Semarang, padahal malam-malam begini biasanya mulai rawan. Ternyata kami aman. Dari Pekalongan terus ke Batang, melewati Alas Roban, lalu ke Weleri dan Kendal. Dari Kendal kami teruskan ke Semarang. Ternyata Semarang di waktu malam begitu indah, dan mumpung masih sempat, kami makan malam di Gang Semawis, dan hari itu hari Minggu, sedangkan besoknya tutup. Jadi ini kesempatan bagus buat kami. Berbekal peta seadanya, kami ke Gang Semawis dan makan dengan enak di sana. Dari situ kami tidur di PatraJasa.
Esoknya, kami berpikir suasana Hotel PatraJasa kurang menyenangkan bagi kami, dan esoknya pun check in di Hotel Ciputra. Jalan-jalan di Semarang betul-betul enak, kami ke Kelenteng Sam Poo Kong alias Gedung Batu. Berada di situ seperti berada di China. Dari situ kami ke kelenteng lagi, Kelenteng Tay Kak Sie yang umurnya lebih tua dari Gedung Batu. Di situlah Lumpia Gang Lombok yang terkenal dimasak. Dari situ kami jalan lagi ke Toko Oen, Rumah Makan Pesta Keboen, dan malamnya kami di Simpang Lima, makan Nasi Ayam.
Esoknya, kami memutuskan untuk jalan ke Solo. Nantikan kisah lanjutannya...