Tiga tokoh favoritku yang merupakan mantan presiden di negara masing-masing, yaitu Corazon Aquino (Filipina), Kim Dae-Jung (Korea Selatan), dan Abdurrahman Wahid (Indonesia), meninggalkan kita untuk selamanya.
Corazon Aquino dipanggil Tuhan pada tanggal 1 Agustus 2009 pada usia 76 tahun, setelah menderita kanker untuk beberapa lama. Wanita ini aku banggakan karena gerakan yang ia canangkan bagi menumbangkan presiden Filipina yang berkuasa pada saat itu, Ferdinand Marcos, yang dianggap sebagai "penjahat perang". Gerakan itu pula yang menginspirasi mahasiswa kita bagi meluncurkan gerakan serupa pada tahun 1998 untuk menumbangkan Presiden Soeharto. Ia menjadi Presiden Filipina selama tahun 1986-1992.
Kim Dae-Jung wafat pada tanggal 18 Agustus 2009 pada usia 83 tahun, setelah lama menderita sakit dan terpaksa harus duduk di kursi roda. Aku membanggakan orang ini atas dedikasinya untuk mewujudkan perdamaian abadi di Semenanjung Korea. Atas dasar itulah ia mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2000. Ia memerintah Republik Korea selama tahun 1998-2003.
Abdurrahman Wahid wafat pada tanggal 30 Desember 2009 pada usia 69 tahun, ketika khalayak tengah bersiap merayakan pergantian tahun. Ia merupakan Presiden Republik Indonesia selama tahun 1999-2001, dan dikagumi karena semangatnya dalam membangun persaudaraan antar seluruh masyarakat Indonesia yang berbilang kaum.
Berikut adalah video obituari:

Filipina berkabung

Korea berkabung

Indonesia berkabung