Aku lanjutkan kembali ceritanya. Sekarang cerita saat di Hong Kong.
Di pelantar Hong Kong, tepatnya di Shun Tak Building, terjadi insiden kecil. Teman satu tour ada yang bermasalah di keimigrasian. Untungnya cepat selesai. Dan aku lihat, di eskalator ada petunjuk atau panduan keamanan bergambar Doraemon. Baru aku tahu kalau orang Hong Kong banyak yang menyukai Doraemon. Poster filmnya banyak terpampang di bis kota, suvenirnya juga banyak dijual.
Dari pelantar Shun Tak Building, kami langsung menuju Hong Kong Disneyland dan menginap di Hollywood Hotel yang berada di kompleks Disneyland Resort. Sorenya kami melakukan perjalanan ke Disneyland (kami mendapat kesempatan dua hari, sore hari ini dan pagi esoknya).


Di sini banyak wahana atau atraksi menarik, seperti animasi 3d dengan tema konser, pertunjukan tarian dan teatrikal bernama Golden Mickey, dan juga Istana Boneka (kurang lebih seperti di Ancol, Jakarta). Sekali waktu, adikku memaksa aku masuk ke wahana bernama Space Mountain. Ternyata itu adalah roller coaster yang kecepatannya cukup tinggi, tapi adanya di dalam ruangan dan kita seperti berada di luar angkasa. Aku pun langsung lemas.
Malamnya ada atraksi kembang api. Cukup menawan. Sayangnya, di sini harga makanan cukup mahal. Satu piring bisa sekitar HK$70 (sekitar Rp70.000). Akhirnya, sesuai anjuran tour guide kami, aku dan keluarga keluar dari Disneyland dan pergi ke Tung Chung dengan MTR (kereta massal) dan makan di sana. Harganya sekitar HK$30, separuhnya makanan di Disneyland. Dari situ aku mulai sadar bahwa biaya hidup di Hong Kong cukup tinggi. Air mineral sebotol saja harganya HK$10 (sekitar Rp10.000), padahal di Indonesia hanya Rp2.000 atau Rp3.000 saja. Di Singapura saja hanya S$1 (sekitar Rp7.500).


Air minum di Hong Kong. Harga satu botol HK$10 (sekitar Rp10.000)

Siangnya, setelah keluar dari Disneyland, kami langsung meninggalkan hotel untuk menuju pusat kota Hong Kong. Selengkapnya akan ditulis di postingan berikutnya.