Lagi-lagi aku bicara filem.
Ya, kali ini tentang sebuah filem buatan Walt Disney Pictures yang menurutku adalah yang terbaik untuk tahun ini. Tajuknya ialah "Rapunzel: A Tangled Tale". Ini aku tak tahu animasi tentang Rapunzel versi ke-berapa, tapi yang jelas menurutku inilah yang terbaik.
Filem ini dirilis ke dalam 2 versi: versi biasa dan versi 3D. Aku sengaja tak tonton yang 3D, karena takut pusing kepala. Lagipun untuk aku yang memakai kacamata minus, menonton 3D bukanlah hal yang menyenangkan karena hanya akan menonton bayang-bayang samar.
Walaupun filem ini filem animasi, tapi semua umur boleh tonton, bukan hanya anak-anak saja. Filem ini berhasil dikemas agar bisa disaksikan semua kalangan, terlihat dari dialog, penampakan fisik animasinya, dan juga ceritanya. Termasuk aku yang sudah bercambang dan bermisai, bukan jadi alasan untuk tidak menonton filem ini.
Rapunzel dan penggorengannya, yang nantinya akan jadi senjata berguna
Aku sendiri sebelum menonton filem ini benar-benar buta akan cerita tentang Rapunzel. Maklumlah, aku lebih akrab dengan dongeng orang Melayu atau Jawa daripada dongeng orang putih seperti Rapunzel karangan Brothers Grimm dari Jerman ini. Yang aku tahu, Rapunzel adalah seorang gadis yang berambut amat panjang. Itu saja.
Ternyata ceritanya lebih dari itu. Intinya, Rapunzel adalah seorang tengku puteri yang ajaib. Saat ibunya melahirkan, ibunya alias raja permaisuri menderita sakit, lalu dapatlah tanaman ajaib dari seberang pulau yang dapat menyembuhkan sakitnya. Tanaman ini juga membuat seorang bomoh atau penyihir yang bernama Gothel menjadi lebih muda. Sang Puteri pun lahir, dengan rambut emasnya yang panjang. Rambut tersebut selain panjang, juga sangat ajaib karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Gothel sangat menginginkan rambut puteri itu. Sayang, ia hanya berhasil memotong sebagian rambut sang puteri itu. Akhirnya Gothel memutuskan untuk menculik sang puteri yang masih bayi. Sejak saat itu, Raja dan Raja Permaisuri tak pernah berjumpa dengan puterinya. Untuk mengenang puterinya, setiap hari ulang tahun sang puteri, mereka berdua melepas lampion ke awang-awang.
Rapunzel, si puteri ajaib itu, beranjak dewasa. Rambutnya sangat sangat sangat sangat panjang, tak terbilang panjangnya. Memang sengaja tidak dipotong agar kesaktiannya untuk menyembuhkan orang sakit tak lenyap.
Sampai menjelang ulang tahunnya yang ke-18, ia tak pernah keluar dari rumahnya yang amat tinggi itu. Ia tak dilepas oleh Gothel, yang dia anggap sebagai ibunya. Setiap hari ulang tahunnya, ribuan lampion yang disangka Rapunzel sebagai "bintang" dilepas dari istana. Ia hanya bisa memandang bintang-binang tersebut dari balik tingkap rumah, padahal ia sangat ingin melihatnya secara langsung. Ia mengajukan ini kepada ibunya, tapi Gothel melarang.
Kita mengarah ke kisah lain. Seorang pencuri bernama Flynn Rider masuk dalam daftar pencarian orang oleh kerajaan. Ia diburu di mana-mana. Ia telah mencuri mahkota sang puteri. Suatu masa, secara tak sengaja ia bersembunyi di rumah Rapunzel. Rapunzel menyangka Flynn Rider seorang jahat dan mengurungnya di dalam lemari, setelah beberapa kali menghantam Flynn Rider dengan penggorengannya. Rapunzel pun berpikir bahwa ia bisa menunjukkan hal tersebut kepada Gothel, bahwa ia sudah dewasa dan bisa menghindari ancaman-ancaman di luar rumah sana. Sayang, Gothel tetap tidak melarang. Akhirnya, Rapunzel punya akal. Ia meminta Gothel mencari bahan untuk melukis sebagai hadiah ulang tahunnya, karena Rapunzel suka melukis. Gothel pun pergi, dan akhirnya dengan sedikit kesepakatan dengan Flynn Rider, Rapunzel lari dari rumah untuk menikmati "bintang-bintang" itu secara langsung. Bermacam-macam halauan dan rintangan mereka berdua hadapi agar bisa selamat, termasuk dengan Gothel yang telah bersekongkol dengan dua "bekas kawan" Flynn Rider sesama pencuri yang dendam karena tidak mendapatkan mahkota puteri dari istana.
Rambutnya yang terlampau panjang membuatnya bisa turun dari rumahnya yang tinggi
Cerita lengkapnya aku tak akan ceritakan, silakan tonton di bioskop terdekat. Yang pasti, akhir ceritanya SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT bahagia. Rapunzel kembali ke kedua orangtuanya dan hidup bahagia bersama mereka.
Dan filem ini juga SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT direkomendasikan untuk ditonton. Filem ini mendekati sempurna dan mampu memikat para penontonnya. Alur ceritanya membuat banyak orang, termasuk aku, yang belum memahami sepenuhnya cerita tentang Rapunzel, jadi tahu ceritanya. Jadi tidak ada lagi istilah "tanya dulu, baru tonton". Tak lupa, ada juga unsur lawak dalam filem ini, dijamin akan membuat kamu semua tergelak. Jadi tidak 100% serius, tidak 100% lawak, tidak 100% sedih. Semua bercampur jadi satu.
Efek animasinya juga cukup menawan dan mengesankan. Sebagian orang memang menyayangkan animasi manusia-nya yang tidak begitu nyata, termasuk matanya yang terlalu besar. Tapi tolonglah, ini bukan filem serius, jadi animasinya juga janganlah terlalu serius. Jadi, untuk aku animasinya sangat baik. Walaupun manusia-nya tidak tampak nyata, tapi objek-objek di sekitarnya tampak nyata, seperti air dan pohon yang nampak dalam filem ini.
Kalau masih tayang di bioskop terdekat, segeralah tonton. Kamu tak akan rugi. Nilaiku, hmmm, aku berani tanggung malu : 10/10 untuk filem ini!!!
Sekian review filem kali ini. Banyak-banyaklah tonton filem, biar hati senang. Terima kasih. Tabik.
Berkunjunglah ke laman resminya : http://disney.go.com/disneypictures/tangled
0 komentar:
Posting Komentar